Sabtu, 16 Februari 2013

BENARKAH AKU MEMPERCAYAIMU TUHAN ?














Sayup- sayup kudengar alunan lagu yang syairnya mendayu-dayu 
di sebelah rumahku; saya kutip syairnya ya (khusus yg belum tahu)

BAGI TUHAN TAK ADA YANG MUSTAHIL (Markus 14:36)
ku yakin saat KAU ber-firman, ku menang saat KAU bertindak
hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMU
kuaman karna KAU menjaga, kukuat karna KAU menopang
hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMU
bagi Tuhan tak ada yang mustahil
bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
mukjijatnya disediakan bagiku
ku diangkat dan dipulihkanNYA

saat segala sesuatu tercukupi bahkan deposito dan
harta kekayaan sertifikatnya atas nama kita (Lukas 12:18-19)
dengan yakin 1000% kita katakan : "yes, i believe u GOD ..."

bagaimana jika kondisi keuangan dan harta kekayaan 
yang tersedia ternyata tidak cukup untuk membiayai
keperluan hidup kita (Mazmur 6:1-4)
apakah kita masih dengan suara lantang : 
"yes, i still believe u GOD ..."

bagaimana jika doa-doa kita belum dijawab ?
padahal kita amat sangat membutuhkan pertolongan Tuhan.

teman saya berulangkali keluar masuk rumah sakit harapan kita, 
jantungnya sudah dipasang "ring" namun sering komplikasi ke penyakit
lainnya, sekujur tubuh bengkak karena air di tubuhnya tak bisa keluar
jadi harus disedot ... bayangkan betapa menderitanya ?

ketika dibesuk, mula-mula ia merintih begini :
"Tuhan dimanakah Engkau, please tolong saya Tuhan, sakit sekali ..."
lama kelamaan ia menangis tersedu-sedu dan mengerang :
"Tuhan, kenapa Engkau tidak menjawab doa-doaku ...
kayaknya Engkau tidak akan menyembuhkan aku ..."

hati ini terenyuh menyaksikan temen mengeluh dan keyakinannya
bahwa bagi Tuhan tak ada mustahil, sudah memudar bahkan sudah
tidak ber-pengharapan lagi karena ia merasa Tuhan menghukum dirinya?

bisakah anda memberi nasehat begini :
" ... percayalah pada Tuhan, kalo sekarang belum dijawab doamu
pasti Tuhan punya rencana yang terbaik bagimu, sabar ya ..."

PENGHARAPAN VERSUS KENYATAAN

Banyak peristiwa hidup yang tidak dapat dijawab berdasarkan pengalaman, ada sesuatu "misteri" yang tidak kita mengerti.

Roma 11:33-34
O, alangkah dalamnya kekayaan hikmat dan pengetahuan Allah! 
Sungguh tak terselidiki keputusan2Nya dan sungguh tak terselami jalan2Nya!
Sebab siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? atau
siapakah yang pernah menjadi penasihatNya?

Mempercayai Tuhan itu adalah perjuangan terus-menerus yang harus kita upayakan jangan pernah takabur, apalagi sesumbar seperti Petrus. 
Matius 26:33
Petrus menjawab-Nya: 
"Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

Mungkin di satu peristiwa hidup, kita tegar mempertahankan iman kepercayaan kita namun hidup ini ada suatu rentang waktu yang panjang untuk mengatasi segala persoalan hidup yang kita tidak tahu bentuk dan kekuatannya di hari-hari akan datang.
menyangkal diri sudah berat bagi kita, apalagi harus memanggul salib. 

Tengoklah kisah hidup "santo dan santa" yang di kategorikan "orang kudus" di akhir hidup mereka alami penderitaan tubuh dan jiwa yang disiksa, demi mempertahankan keyakinan iman kepercayaannya.

Ibrani 12:3-4
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Teman saya termasuk kategori orang baik yang tabah, mengalah, memiliki iman yang teguh namun setelah sepuluh tahun menderita penyakit jantung, saat menerima kenyataan bahwa penyakitnya semakin parah ... runtuhlah iman kepercayaannya bahkan ia mempertanyakan dimanakah Tuhan itu yang selama ini ia yakini dan ia beritakan kepada banyak orang.

itulah sebabnya saya mencoba menggoreskan pena untuk merenungkan peristiwa yang dialami temen sebagai permenungan iman kepercayaan dan menjadi sebuah pertanyaan pada diri pribadi : 
benarkah aku mempercayaiMU, Tuhan ?
di segala peristiwa hidup yang akan kujalani sampai tiba saatnya nanti dipanggil pulang.

Bagaimana dengan anda ?

saya teringat nasehat dari kitab Sirakh yang mengajarkan kita tetap percaya pada Tuhan seraya membenahi langkah hidup kita.

Sirakh 2:4-6
segala-galanya yang menimpa dirimu, terimalah saja dan
hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu sebab
emas diuji di dalam api tetapi orang yang kepadanya Tuhan berkenan
dalam kancah penghinaan.
Percayalah pada Tuhan maka Ia-pun menghiraukan dikau,
ratakanlah jalanmu, dan berharaplah kepadaNya.