Senin, 30 November 2015

PEMBERITAAN FIRMAN










Renungan Harian 30 November 2015 
PEMBERITAAN FIRMAN 
(Roma 10:9-18) 

Matius 4:18-22 
Mazmur 19:2-5 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Sebagai umat Katolik, kita diingatkan akan tugas perutusan memberitakan kabar sukacita Allah (=Injil) kepada orang lain agar mereka percaya kepada Yesus dan mengalami kasih Allah. 

namun gaungnya kurang menggema di hati umat katolik sebab tidak terbiasa bergaul karib dengan Alkitab yang berisi firman Tuhan secara tertulis. 

pusat perhatian umat Katolik adalah mengikuti misa ekaristi sabtu/minggu dan devosi kepada Bunda Maria. 
belakangan ini Adorasi Sakramen Maha Kudus mulai banyak umat katolik hadir. 

membaca dan mendengar firman Tuhan setiap hari masih belum "populer" sebab sebagian besar umat katolik lebih suka doa novena, doa malaikat Tuhan, doa rosario, doa Bapa kami, doa Salam Maria dan Kemuliaan. 

padahal dampak pemberitaan Injil sangat besar mempengaruhi mengubah hidup seseorang yang belum percaya kepada Yesus atau yang sudah percaya kepada Yesus tetapi jarang ke gereja dan mengutamakan hidup duniawi daripada hidup rohani. 

contoh : 
rasul Andreas memperkenalkan Yesus kepada saudaranya yakni Simon Petrus 

Yohanes 1:41-42 
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)." 

kelak kemudian hari rasul Simon Petrus sangat luar biasa memberitakan Injil dan menjadi murid Yesus utama yang paling sering menemani Yesus bersama Yakobus dan Yohanes (3 murid utama). 

seandainya Andreas tidak memberitakan kabar sukacita tentang Yesus Kristus kepada Simon Petrus maka kisahnya jadi lain dan bukan pendiri gereja katolik. 

apa maknanya bagi kita? 

iman seseorang timbul saat meresponi atau menanggapi Injil yang diberitakan oleh seorang pemberita Injil. 

Roma 10:17 
jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. 

jika tidak ada orang yang memberitakan Injil berarti tidak akan ada orang yang percaya kepada Yesus. 

Roma 10:14-15 
bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Yesus? bagaimana mereka dapat percaya kepada Yesus, jika mereka tidak mendengar tentang Dia dan bagaimana mereka mendengar tentang Yesus, jika tidak ada yang memberitakanNya? 
bagaimana mereka dapat memberitakanNya, jika mereka tidak diutus? seperti ada tertulis: "betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" 

artinya : 
ada yang mengutus dan ada yang diutus 
ada yang memberitakan dan ada yang mendengar berita. 
ada yang mensharingkan tentang Yesus dan bagaimana ia mengalami hidup di dalam Kasih Yesus. 
ada yang percaya kepada Yesus setelah melihat perubahan hidup orang lain yang mensharingkan tentang Yesus. 

pernahkah anda bersukacita yang sulit digambarkan setelah melihat orang lain yang anda Injili menjadi percaya kepada Yesus dan mereka mau merubah sikap hidupnya bersandar kepada Yesus? 

jika belum, yuk lakukan penginjilan melalui pewartaan dan melalui teladan hidup maka anda akan mengalami sukacita Ilahi yang melebihi sukacita yang dunia berikan. 

jika saat ini anda adalah seorang boss, direktur, profesional sukses yang handal membawahi sejumlah staff / divisi atau apapun jabatan fungsional pekerjaan dan bisnis anda maka sungguh teramat disayangkan bila tidak mau mengInjili bawahannya / staff/pegawainya. 

anda satu langkah lebih maju kedepan dibandingkan orang lain yang beritakan Injil tetapi jabatan fungsional pekerjaan dan bisnisnya sebagai bawahan/staff atau sebagai pegawai biasa. 

anda punya kuasa, pengaruh kuat untuk menarik perhatian bawahan/pegawai anda supaya mereka mendengarkan tentang kabar sukacita Injil. 

begitu juga seorang kaya atau seorang yang sukses yang dihormati, dikagumi banyak orang maka jangan sia-siakan kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang yang ada hubungan kerja dan bisnis dengan anda. 

akan tetapi, 
tidak berarti bila status anda saat ini sebagai seorang pegawai, orang biasa, bukan termasuk golongan orang kaya atau golongan orang sukses yang banyak dikagumi orang maka anda tidak dapat memberitakan Injil. 
(bukan seperti itu maksudnya). 

jujur saja, realita yang bisa disaksikan adalah pengaruh harta kekayaan dunia, pengaruh kekuasaan itu sangat besar menentukan suatu perubahan. 

persoalannya adalah apakah perubahan itu lebih baik dan lebih berguna atau tidak bila dibandingkan sebelumnya. 
termasuk di bidang kerohanian, entah itu pelayanan rohani maupun pengInjilan. 

dunia ini masih melihat rupa; masih melihat sosok seorang penginjil bahkan termasuk sosok seorang romo/pastur. 

bila sosok pewarta/penginjil/pastor atau rohaniwan lain memiliki karunia yang sudah terbukti dilihat umat; apakah itu pandai berkhotbah/homili yang biasanya umat senang yang materinya ringan dan banyak guyonan yang lucu atau ada mukjijat penyembuhan penyakit dan pelepasan kuasa roh jahat. 

baca dan renungkan Yakobus 2:1-10 menasehati agar jangan memandang muka, status orang kaya/miskin, agar iman kita tidak tersangkut oleh hal-hal duniawi sehingga menjadi lamban untuk bertumbuh menghasilkan buah iman. 

Yakobus 2:1b-4 
janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka sebab jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "silahkan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "berdirilah di sana!" atau: "duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? 

jangan sampai kita memberitakan Injil dengan memilih-milih orang tertentu dan dengan maksud mencari keuntungan duniawi bagi kepentingan pribadi. 

kepada orang kaya, 
kita beritakan Injil dan memberikan servis pelayanan yang baik tetapi kepada orang tidak kaya maka kita mengInjili normatif saja dan memberikan servis pelayanan bukan yang terbaik terkesan seadanya saja padahal bisa lebih dari itu 

JADI 

tujuan pengInjilan adalah membawa orang kepada Yesus, seperti yang telah dilakukan Andreas kepada Simon Petrus dan juga membawa beberapa orang Yunani kepada Yesus (Yohanes 12:22) 

Gereja katolik menetapkan hari ini sebagai hari memperingati St. Andreas rasul; saudaranya rasul Simon Petrus yang luar biasa karya pelayanannya membawa banyak orang kepada Yesus. 

timbul pertanyaan : 
mengapa pengInjilan di kalangan katolik sangat kurang diminati? 

apakah karena jumlah umat katolik di dunia ini sudah banyak sehingga puas diri bahkan dalam evangeli nutiandi dikatakan umat katolik seperti raksasa yang sedang tidur. 

apakah gereja katolik kurang maksimal membangkitkan umatnya untuk berkarya dalam pengInjilan sejalan dengan tugas perutusan yang diwajibkan kepada setiap umat katolik dan yang percaya kepada Yesus Kristus? 

apakah pengInjilan itu di mata umat katolik sebagai domain umat kristen non katolik dan bukan kewajibannya tetapi kewajiban romo/pastor mewakili otoritas gereja katolik? 

bila melihat gerakan kaum awam lebih gencar action membangunkan "raksasa tidur" yang sekian lama imannya terlena tertidur dalam zona kenyamanan yakni cukup mengikuti misa ekaristi saja tanpa terdorong untuk mengenal dan memahami firman Tuhan sebagai langkah awal agar tergerak diutus memberitakan Injil/evangelion. 

selanjutnya, 
bagaimana caranya menggerakkan diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum menggerakkan orang lain? 

di setiap paroki, hampir sebagian besar kaum awam mengajak umat katolik mengikuti kursus/sekolah evangelisasi pribadi (=KEP/SEP) dengan tujuan untuk membangunkan diri sendiri menyadari tugas perutusan yang merupakan tugas wajib lho, bukan himbauan tetapi harus mau melakukan tugas perutusan. 

Matius 28:19-20 
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

kita rindu di setiap paroki, ada pengajaran dari pastor/romo paroki paling tidak seminggu sekali sekitar 1-2 jam kepada umat katolik seperti Yesus mengajar di Bait Allah. 

Lukas 21:37-38 
pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepadaNya di dalam Bait Allah untuk mendengarkan Dia

kita harapkan gereja katolik terlibat aktif dalam pengajaran kepada umatnya agar mereka disadarkan betapa pentingnya memberitakan Injil dan membawa banyak orang datang kepada Yesus dan mau hidup didalam kebenaranNya. 

memang keuskupan mengutus pewarta mimbar dan mengakomodasi dalam wadah FKPM dan wadah pengajaran lainnya seperti FKPP/FKPE mewartakan dan mengajarkan kebenaran Injil dalam modul-modul terapan agar banyak umat katolik tertarik dan menanggapi panggilan tugas perutusan dan pelayanan rohani lainnya. 

kesadaran dan keterlibatan umat katolik memang sangat dibutuhkan gereja tetapi kita berharap suatu ketika nanti umat berduyun-duyun terpanggil menjadi imam/romo/pastur sebagai jawaban atas tugas perutusan yang Yesus amanatkan kepada setiap orang yang mengaku percaya kepadaNya. 

dan dengan iman, 
kita percaya Tuhan Yesus menyertai kita seperti yang dijanjikanNya dalam Matius 28:20 dan kewajiban kita adalah lakukan dengan segenap hati sesuai karunia yang Tuhan berikan kepada kita untuk memampukan kita menjalani tugas perutusan. 

Roma 10:9-11 
sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. karena Kitab Suci berkata: "barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." 

tunggu apa lagi? 
yuk, kita segera bertindak sebagai pemberita Injil melalui pewartaan atau pemberitaan dan juga menjadi saksi Kristus didalam perbuatan kita. 
dengan keterlibatan aktif umat maka kebutuhan gereja akan imam/pastur terpenuhi karena umat menanggapinya. 

Yohanes 4:35b 
.... Aku berkata kepadamu: 
lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. 

Lukas 10:2 
kata Yesus kepada mereka: "tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 


REFLEKSI DIRI 

apakah aku mau memberitakan kabar sukacita dan damai sejahtera Allah supaya yang mendengarnya terdorong untuk mengalami hidup sukacita dan damai sejahtera Allah? 


Salam Kasih, 
Surya Darma

Sabtu, 28 November 2015

BERJAGA-JAGALAH








​Renungan Harian 28 November 2015 
BERJAGA-JAGALAH 
(Lukas 21:34-36) 

Daniel 7:15-27 
Tambaham Daniel 3:82-87


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Tuhan teramat sangat baik dan sangat mengasihi manusia sehingga segala sesuatu diaturNya sedemikian rupa agar semua manusia diselamatkan dan memperoleh kehidupan kekal. 

gambaran Tuhan itu seperti bapa dunia yang sangat mengasihi anaknya sangat kentara sekali meskipun Ia jauh lebih baik dan sempurna. 

coba saja kita lihat, 
Tuhan berikan tanda-tanda sebelum akhir jaman tiba begitu jelas supaya kita berjaga-jaga dan mempersiapkan diri dan banyak nasehat Ia berikan, misalnya:

Lukas 21:34 
jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat

berarti ada 3 hal pokok peringatan Yesus kepada kita manusia, yaitu : 

Pertama 
Pesta pora 

konotasi pesta-pora itu tidak baik dan mencerminkan hal-hal negatif. 
kata pesta saja terkesan pemborosan atau menghamburkan duit, apalagi tambahan kata pora menjadi pesta pora. 

pesta-pora sarat dengan keinginan hawa nafsu kedagingan yang menyenangkan jiwa; menyenangkan perasaan, memuaskan nafsu makan-minum dan tidak terlepas dari kepuasan nafsu sex. 
dimana ada pesta-pora biasanya disitu ada juga kemabukan. 

Yesus mengingatkan agar kita menjauhi pesta-pora sebab kita semua tahu bisa menyebabkan hati kita terpikat, terjerat oleh hawa nafsu dengan melakukan perbuatan dosa. 

pesta-pora itu lambang kegelapan meski tidak selalu diadakan di waktu malam namun terjebak melakukan perbuatan gelap yang tidak berkenan bagi Tuhan. 

Roma 13:13 
marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. 

Kedua 
Kemabukan 

selain mabuk itu berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh kita; akibat mabuk dapat menimbulkan malapetaka sebab tanpa sadar orang mabuk melakukan perbuatan tidak baik yang merugikan dirinya dan orang lain. 

Efesus 5:18 
janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh

contoh : 
Lot diberi anggur oleh kedua anak gadisnya yang bermaksud menyambung keturunan ayahnya setelah ibu mereka mati menjadi tiang garam saat peristiwa sodom gomora dihancurkan Allah. 
(baca Kejadian 19:30-38). 

banyak contoh di jaman sekarang ini orang mabuk menjadi tidak sadar diri berbuat hal-hal tidak baik. 

Tobit menasehati anaknya, Tobia supaya jangan minum anggur sampai mabuk dan banyak nasehat lainnya. 
(baca Tobit pasal 4) 

Tobit 4:15 
apa yang tidak kausukai sendiri, janganlah kauperbuat kepada siapapun. jangan minum anggur sampai mabuk dan kemabukan jangan menyertai dirimu di jalan

bapa dunia saja menasehati anaknya, apalagi Bapa Surgawi maka sepantasnya kita mau mendengarkan nasehatNya dan menuruti peringatan dan perintahNya; semua itu untuk kebaikan kita. 

seperti nasehat Tobit kepada Tobia, 
Tobit 4:5-6 
nak, ingatlah juga kepada Tuhan; sepanjang umur hidupmu jangan sampai berdosa dan melanggar perintah-perintahNya. hendaklah berbuat baik sepanjang hidupmu dan jangan menempuh jalan kelaliman sebab orang yang menjalankan kebenaran akan berhasil dalam segala usahanya. 

selain mabuk akibat minum anggur atau minuman beralkohol kadar tinggi maka bisa juga mabuk pujian, mabuk kuasa, mabuk kerja, mabuk harta, dan masih banyak mabuk lainnya. 

mabuk itu adalah suatu kondisi dimana kesadaran (=alam sadar) seseorang mengalami gangguan hingga titik nadir sampai kehilangan kesadaran atau tidak dapat menguasai diri. 

artinya, 
jangan sampai kita "lupa diri" darimana kita berasal, tujuan hidup di dunia, apa tugas kita dari Tuhan (=tugas perutusan) dan mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita di dunia. 

Ayub 34:11
Allah mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya

Ketiga 
Kepentingan duniawi 

banyak sekali jenis kepentingan duniawi tetapi yang jelas bertolak-belakang dengan kepentingan rohani; bak siang dan malam perbedaannya. 

kepentingan duniawi berhubungan dengan segala hal yang berasal dari dunia ini dan sangat kental dengan keinginan kedagingan manusia. 

1 Korintus 2:14 
manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. 

untuk memudahkan kita mengantisipasi seperti apa kepentingan duniawi maka ingat saja bagaimana Yesus dicobai oleh iblis di padang gurun. 
(baca Lukas 4:1-13) 

kepentingan dunia ditunggangi iblis yang bertujuan menjauhkan manusia dari Allah sebab iblis tahu Allah mengasihi manusia sehingga iblis mau manusia menuruti kepentingan dunia yang sangat jelas bertentangan dengan kepentingan Allah yang menghendaki semua manusia hidup dalam kekekalan sedangkan dunia ini sifatnya hanya sementara. 

ketiga hal diatas; pesta pora, kemabukan dan kepentingan duniawi bertujuan menjerat manusia "tidak sadar diri" atau "lupa diri" atas jati dirinya sebagai anak-anak Allah dan membujuk manusia menukarkan hidup kekal bahagia di Surga dengan hidup bahagia di dunia yang sementara. 

hampir dua-pertiga manusia terpikat tak sadar diri mau menjual privelage atau hak istimewa sebagai anak-anak Allah dengan kenikmatan dunia yang memberi kebahagian semu / sementara ; seperti Esau menjual hak kesulungan kepada Yakub demi kenikmatan duniawi berupa masakan berkuah berwarna merah. 
(baca Kejadian 25:29-34). 

Oleh sebab itu mari kita ikuti nasehat Yesus agar kita : 
Lukas 21: 36 
berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia

doa itu sangat penting yang memberikan kekuatan bagi kita untuk mengatasi setiap godaan, ujian, pencobaan atau segala masalah dan rintangan hidup. 

dengan berdoa senantiasa mendorong kita rindu mengenal lebih dalam lagi pribadi Allah dan salah satunya bisa diketahui dari firmanNya tertulis di Alkitab 

selain itu Tuhan sering menampakan diriNya melalui perantaraan orang lain di dalam kegiatan pelayanan. 

Yesus saja secarà rutin melakukan cara hidup kristiani  

Lukas 21:37-38 
pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepadaNya di dalam Bait Allah untuk mendengarkan Dia

jadi Yesus memberikan peringatan dan sekaligus nasehat atau pengajaran agar kita sadar diri berjaga-jaga dengan meneladani seperti yang Yesus perbuat setiap hari dimana pagi hari, siang hari, dan malam hari menjalani kehidupan rohani yaitu doa, firman, komunitas, dan pelayanan. 

bagaimana dengan anda? 
bersediakah menjalani kehidupan rohani sebagai tanggapan serius untuk selalu berjaga-jaga menjelang akhir jaman. 

REFLEKSI DIRI 

apakah aku sudah menjaga hatiku agar tidak terpikat dan terjerat keinginan untuk pesta-pora, kemabukan, dan kepentingan duniawi yang membuat aku menjadi tidak sadar diri bila aku tidak waspada ? 

apakah aku sudah menuruti nasehat Yesus agar berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Jumat, 27 November 2015

RUNTUHNYA YERUSALEM

Renungan Harian 26 November 2015 
RUNTUHNYA YERUSALEM
(Lukas 21:20-28) 

Daniel 6:12-28
Tambaham Daniel 3:68-74


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Sepekan ini bacaan Injil berkisar tentang tanda-tanda akhir jaman dimana kita dinasehati mesti siap sedia dan akan mengalami penderitaan / penganiyaan sebelum tiba saatnya Yesus datang untuk keduakalinya mengadili kita. 

salah satu tanda akhir jaman adalah runtuhnya kota Yerusalem.dan Yesus mengingatkan agar penduduk Yerusalem bersiap sedia menghadapinya bila tiba saatnya. 

Lukas 21:20-21 
apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. 
pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. 

begitu menakutkan dan menggetarkan jiwa bahkan menggoyahkan iman bila di depan mata harus berhadapan pada situasi chaos atau kerusuhan yang menghancurkan. 

Lukas 21:23-24 
celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yg tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu. 

dan kenyataannya di tahun 70 Yerusalem runtuh dihancurkan tentara Romawi. 

sungguh suatu ironi yang kita saksikan yaitu bagaimana Yerusalem yang megah dan termashyur di jaman raja Daud dan mengalami puncak kejayaan pada masa raja Salomo namun sangat disayangkan mengalami kehancuran yang disebabkan kedegilan bangsa Israel mengkhianati Allah berulang-kali dan tidak setia. 

justru bangsa Romawi yang bertobat dan tunduk kepada Allah mengalami kebangkitan hingga dipercayakan menjadi pusat gereja Tuhan di Vatican meski terpecah menjadi katolik dan kristen protestan. 

sedangkan kota Yerusalem hingga kini tidak damai dan mengalami kekacauan sebab bangsa Palestina dan Israel bertikai memperebutkan Yerusalem. 

Yerusalem terus menerus bergolak; mengalami kehancuran, kemudian dibangun kembali. 
hal ini mencerminkan sikap bangsa Israel sejak jaman perjanjian lama bolak-balik bertobat dan berbuat dosa lagi. 
(baca kitab hakim-hakim dan raja-raja) 

apa maknanya bagi kita? 

sikap hidup penduduk Yerusalem mencerminkan sikap hidup orang beriman yang sebentar tobat dan kumat berbuat dosa lagi begitu seterusnya. 

ketika mendengar berita akan ada kerusuhan, malapetaka, bencana alam, sudah khawatir,  apalagi sudah datang masa kesesakkan hidup maka barulah mencari Tuhan dan rajin beribadah kepadaNya. 

Lukas 21:23b 
... sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini 

sebentar lagi musim hujan dan banyak orang cemas, khawatir datangnya banjir atau yang tinggal di kawasan gunung akan takut bila meletus. 

Lukas 21: 25-26 
akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 
orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 

berbagai situasi yang mengancam keselamatan diri dan kepentingan diri maka biasanya orang akan berdoa memohon pertolongan Tuhan. 

gereja menjadi penuh sesak didatangi umat bahkan komunitas rohani seperti persekutuan doa (=pdkk) juga penuh. 

pada waktu kesulitan hidup terjadi maka banyak orang bertobat dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan harapan Tuhan menolong dirinya padahal Tuhan senantiasa mau memberkati manusia. 

Mazmur 119:71 
bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu

Tuhan mengenal sifat manusia sehingga Ia menggunakan situasi kesulitan hidup sebagai salah satu cara menarik perhatian manusia agar datang kepadaNya dan mau menurutiNya sebab Tuhan rindu manusia mau bersekutu bersamaNya. 

namun seringkali manusia menjauhi Tuhan bila sudah mendapatkan apa yang diinginkannya dari Tuhan. 

seperti penduduk Yerusalem khususnya dan bangsa Israel umumnya bersikap mendua hati yaitu pada saat menderita berseru kepada Allah tetapi setelah lewat masa kesusahan maka mereka mengkhianati Allah dengan beribadah kepada ilah-ilah lain dan menyembah berhala kepada dewa-dewi. 

runtuhnya Yerusalem menggambarkan runtuhnya keyakinan orang beriman kepada Tuhan dan menjadi tawanan dosa hawa nafsu kedagingan karena menyembah harta dunia sebagai berhala dalam hidupnya sehingga dengan leluasa Iblis menginjak-injak dan menyeret orang beriman mengalami kematian kekal. 

kenapa Yesus mengatakan : 
Lukas 21:23a,24 
celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu

hamil = mengandung 
menyusukan bayi = bayi-bayi rohani 

ibu-ibu hamil atau yang menyusukan bayi menggambarkan orang-orang yang imannya tergoncang menghadapi masa kesesakan / kesulitan hidup dan terlebih berhadapan dengan penganiayaan. 

supaya tidak tergoncang imannya maka 
orang beriman harus dewasa rohaninya. 
kita harus mau dibentuk dari bayi rohani menjadi dewasa rohani. 

kita perlu asupan firman Tuhan dan menjalin relasi intim dengan Tuhan. 

Ibrani 5:12-14 
sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat

untuk itulah kedewasaan rohani sangat penting di dalam pertumbuhan iman kita supaya kita melahirkan / menghasilkan buah-buah kebenaran yang sesuai dengan kebenaran Tuhan. 

dengan demikian pada saat datang segala bentuk kesesakkan dan kesulitan hidup bahkan menghadapi penganiayaan maka imannya tidak akan goyah dan tetap setia dengan keyakinan teguh kepada Tuhan. 

apakah itu gunung meletus, tsunami, bencana alam lainnya tak akan khawatir 
apakah itu penderitaan hidup ataupun berupa penganiayaan akan sanggup ditanggungnya bersama Tuhan karena keyakinan imannya telah teruji setia. 

REFLEKSI DIRI 

apakah imanku teguh dan siap sedia menghadapi hari-hari jahat akan tiba yang mengancam memporak-poranda bahkan akan menghancurkan hidupku? 


Salam Kasih, 
Surya Darma