Sayup- sayup kudengar alunan lagu yang syairnya mendayu-dayu
di sebelah rumahku; saya kutip syairnya ya (khusus yg belum
tahu)
BAGI TUHAN TAK ADA YANG MUSTAHIL (Markus 14:36)
ku yakin saat KAU ber-firman, ku menang saat KAU bertindak
hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMU
kuaman karna KAU menjaga, kukuat karna KAU menopang
hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMU
bagi Tuhan tak ada yang mustahil
bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
mukjijatnya disediakan bagiku
ku diangkat dan dipulihkanNYA
saat segala sesuatu tercukupi bahkan deposito dan
harta kekayaan sertifikatnya atas nama kita (Lukas 12:18-19)
dengan yakin 1000% kita katakan : "yes, i believe u GOD
..."
bagaimana jika kondisi keuangan dan harta kekayaan
yang tersedia ternyata tidak cukup untuk membiayai
keperluan hidup kita (Mazmur 6:1-4)
apakah kita masih dengan suara lantang :
"yes, i still believe u GOD ..."
bagaimana jika doa-doa kita belum dijawab ?
padahal kita amat sangat membutuhkan pertolongan Tuhan.
teman saya berulangkali keluar masuk rumah sakit harapan
kita,
jantungnya sudah dipasang "ring" namun sering
komplikasi ke penyakit
lainnya, sekujur tubuh bengkak karena air di tubuhnya tak bisa
keluar
jadi harus disedot ... bayangkan betapa menderitanya ?
ketika dibesuk, mula-mula ia merintih begini :
"Tuhan dimanakah Engkau, please tolong saya Tuhan, sakit
sekali ..."
lama kelamaan ia menangis tersedu-sedu dan mengerang :
"Tuhan, kenapa Engkau tidak menjawab doa-doaku ...
kayaknya Engkau tidak akan menyembuhkan aku ..."
hati ini terenyuh menyaksikan temen mengeluh dan keyakinannya
bahwa bagi Tuhan tak ada mustahil, sudah memudar bahkan sudah
tidak ber-pengharapan lagi karena ia merasa Tuhan menghukum
dirinya?
bisakah anda memberi nasehat begini :
" ... percayalah pada Tuhan, kalo sekarang belum dijawab
doamu
pasti Tuhan punya rencana yang terbaik bagimu, sabar ya
..."
PENGHARAPAN VERSUS KENYATAAN
Banyak peristiwa hidup yang tidak dapat dijawab berdasarkan
pengalaman, ada sesuatu "misteri" yang tidak kita mengerti.
Roma 11:33-34
O, alangkah dalamnya kekayaan hikmat dan pengetahuan
Allah!
Sungguh tak terselidiki keputusan2Nya dan sungguh tak terselami
jalan2Nya!
Sebab siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? atau
siapakah yang pernah menjadi penasihatNya?
Mempercayai Tuhan itu adalah perjuangan terus-menerus yang harus
kita upayakan jangan pernah takabur, apalagi sesumbar seperti Petrus.
Matius 26:33
Petrus menjawab-Nya:
"Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku
sekali-kali tidak."
Mungkin di satu peristiwa hidup, kita tegar mempertahankan iman
kepercayaan kita namun hidup ini ada suatu rentang waktu yang panjang untuk
mengatasi segala persoalan hidup yang kita tidak tahu bentuk dan kekuatannya di
hari-hari akan datang.
menyangkal diri sudah berat bagi kita, apalagi harus
memanggul salib.
Tengoklah kisah hidup "santo dan santa" yang di
kategorikan "orang kudus" di akhir hidup mereka alami penderitaan tubuh dan jiwa yang
disiksa, demi mempertahankan keyakinan iman kepercayaannya.
Ibrani 12:3-4
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang
sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu
menjadi lemah dan putus asa. dalam pergumulan kamu melawan
dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Teman saya termasuk kategori orang baik yang tabah, mengalah,
memiliki iman yang teguh namun setelah sepuluh tahun menderita penyakit jantung, saat
menerima kenyataan bahwa penyakitnya semakin parah ... runtuhlah iman kepercayaannya bahkan
ia mempertanyakan dimanakah Tuhan itu yang selama ini ia yakini dan ia beritakan
kepada banyak orang.
itulah sebabnya saya mencoba menggoreskan pena untuk merenungkan
peristiwa yang dialami temen sebagai permenungan iman kepercayaan dan menjadi sebuah pertanyaan pada diri pribadi :
benarkah aku mempercayaiMU, Tuhan ?
benarkah aku mempercayaiMU, Tuhan ?
di segala peristiwa hidup yang akan kujalani sampai tiba saatnya
nanti dipanggil pulang.
Bagaimana dengan anda ?
saya teringat nasehat dari kitab Sirakh yang mengajarkan kita
tetap percaya pada Tuhan seraya membenahi langkah hidup kita.
Sirakh 2:4-6
segala-galanya yang menimpa dirimu, terimalah saja dan
hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu sebab
emas diuji di dalam api tetapi orang yang kepadanya Tuhan
berkenan
dalam kancah penghinaan.
Percayalah pada Tuhan maka Ia-pun menghiraukan dikau,
ratakanlah jalanmu, dan berharaplah kepadaNya.