Jika kita berada dalam kegelapan yang paling gelap, janganlah putus asa sebab sebentar lagi fajar menyingsing terang benderang akan segera menyingkap kegelapan. Allah selalu siap menggendong kita sebab Allah tak akan membiarkan kita sendirian ...
Minggu, 09 Februari 2014
MENGANDALKAN TUHAN
Hujan sangat "rajin" menyirami bumi meski akhir-akhir ini
banyak orang telah "lelah", menolak kehadirannya.
entah sudah berapa banyak doa yang dipanjatkan agar
tidak hujan namun tetap saja hujan turun.
Dalam Alkitab, dikatakan bahwa hanya Elia yang sanggup
mencegah hujan turun, belum ada manusia lain yang doanya
mujarab bisa membuat hujan berhenti sampai 3,5 tahun.
Padahal Elia sama seperti kita manusia namun kenyataannya
kita tidak sama seperti Elia.
Yakobus 5:17
Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah
bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun,
dan hujanpun tidak turun di bumi selama 36 bulan.
Timbul satu pertanyaan : kenapa ya?
apakah doa-doa kita tidak sungguh-sungguh ?
para pendoa akan protes dan dengan lantang berkata :
"kami berdoa bahkan disertai puasa"
tetapi kenapa hujan tetap turun?
yach, itu sudah bagian siklus hujan, kita manusia tidak kuasa
menahan hujan turun dan pada akhirnya jawaban begini
berkumandang : Tuhan punya rencana lain ...
A. APA SIH KELEBIHAN NABI ELIA
PERTAMA
kita buka kitab Raja-Raja pasal 18, pada ayat 21-22
Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata:
"berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?
kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan
kalau Baal, ikutilah dia."
tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.
lalu Elia berkata kepada rakyat itu:
"Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN,
padahal nabi-nabi Baal itu ada 450 orang banyaknya.
Jelaslah, Nabi Elia tetap berpegang teguh pada
kepercayaannya kepada Allah meskipun ditengah-tengah
mayoritas orang tidak percaya kepada Allah
melainkan percaya kepada Baal.
Bagaimana dengan kepercayaan orang beriman yang hidup
di jaman modern sekarang ini?
setiap pergantian tahun, terlebih pada tradisi orang Tionghoa
yang percaya bahwa tahun 2014 ini adalah tahun kuda.
ada juga yang percaya pada ramalan rasi bintang
(aquarius, aries,dsb) kepercayaan kepada tradisi-tradisi
masih dipegang oleh orang beriman?
Elia (termasuk Daniel) secara TEGAS menolak
semua kepercayaan yang tidak berasal dari Allah !
KEDUA
Elia konsisten mewartakan Allah kepada seluruh rakyat
termasuk kepada Ahab, raja Israel saat itu (1 Raja 18:21).
di jaman sekarang tehnologi canggih Alkitab bisa dibaca
melalui hp, gtab, android dll yang bisa dibawa kemana saja
dikantong baju/celana/tas kecil dan bisa dibaca kapan saja ...
namun sepertinya "terabaikan" kalah dengan berita-berita website atau informasi dari email, bbm, WhatsApp, dsb-nya yang lebih diutamakan.
di kantor atau di kalangan bisnis, kerapkali orang beriman
lebih memilih "ber-adaptasi" dengan cara-cara "dunia bisnis"
atau perilaku kantoran ketimbang menjadi saksi Kristus
dalam mewartakan kebenaran hidup melalui sikap hidup
yang ditunjukkannya yang lebih menghargai "prestasi dunia" meski harus melanggar prinsip kebenaran Tuhan
yang tertulis di Alkitab.
Jargonnya begini :
"kita ini masih menginjak bumi, hal sekuler berbeda dong
dengan rohani"
ga perlu deh fanatik-fanatik amat,
gue nih kalo ga mark-up harga, ga bisa menangin proyek itu.
cingcay sedikitlah, Tuhan juga tahu,
bukan maksud gue curang tapi gue terpaksalah ...
kalo ga dikasih duit pelicin, pigimana barang gue laku ?
(kurang lebih dalihnya begitu, ha 3x).
Elia dengan TEGAS menolak segala bentuk kompromi
dengan cara-cara nabi baal dan nabi asyera yang telah
merasuki sendi-sendi iman percaya rakyat Israel saat itu.
KETIGA
Elia amat sangat yakin dan percaya kepada Kuasa Allah dan
janji-janji Allah tergenapi.
1 Raja 18:36-37
"Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini
biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah
di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan
bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini
mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan
Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
baca selengkapnya pasal 18 ini,
terlihat jelas sikap Nabi Elia yang setia dan tegas
memegang teguh iman percayanya kepada Allah.
meskipun sebagai manusia biasa, Elia sempat goyah.
berarti :
seharusnya kita juga bisa seperti Elia memiliki iman
yang teguh, iman biji sesawi seperti yang Yesus mau
kita bersikap demikian, dapat memindahkan "gunung"
atau "rintangan dan masalah hidup"
Matius 17:19-20
murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
Yesus berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya."
Sebab Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar
biji sesawi kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, takkan ada yang mustahil bagimu.
BAGAIMANA KITA BISA MILIKI IMAN SEPERTI NABI ELIA
setelah kita membaca kisah Nabi Elia pada pasal 18 tersebut,
ternyata terdiri dari 2 kata kunci: MENGANDALKAN TUHAN.
Pertanyaannya adalah :
@ apakah kita Mengandalkan Tuhan disetiap langkah kehidupan kita ?
@ apakah kita percaya pada Kebenaran Firman Tuhan?
@ apakah kita fokus & hanya bersandar kepada Tuhan saja?
Bacaan Injil hari ini 6 Feb 2014 dari Markus 6:7-13 dikatakan :
ayat 7 sd 9
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka
berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa
apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat,
rotipun jangan, bekalpun jangan,
uang dalam ikat pinggang pun jangan,
boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
yach, dua kata kunci ini sangat familiar di telinga kita dan
telah sejak lama kita ketahui ...
apalagi bagi orang yang rajin membaca renungan harian ;
pastilah sering menjumpai dua kata tersebut didalam
setiap renungan yang telah dibacanya.
ketika berada ditengah-tengah rintangan hidup,
kerapkali tanpa disadari "lupa" akan pesan Yesus
yang dikatakan kepada para murid saat akan melaksanakan
tugas perutusan agar tidak membawa apa-apa kecuali
alas kaki dan tongkat.
alas kaki
berbicara mengenai dasar keyakinan iman kita yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang merajai seluruh kehidupan kita dengan ketaatan kita melakukan kehendak Tuhan yang disampaikan melalui Firman Tuhan.
1 Raja 2:3
lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya ...
supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan
dalam segala yang kautuju.
tongkat
berbicara mengenai Kuasa Tuhan yang diberikan kepada kita dalam menjalankan tugas perutusan.
roti, uang, bekal menjadi penghalang dalam hidup kita.
roti
berbicara mengenai kebutuhan tubuh jasmani kita.
uang
berbicara mengenai ambisi kita atau nafsu kedagingan kita
bekal
bebicara mengenai kesenangan jiwa.
itu sebabnya Yesus melarang para muridNya agar dalam
menjalankan tugas perutusan tidak terpengaruh oleh
keinginan tubuh dan jiwa yang seringkali membelenggu
manusia termasuk para murid (=kita)
yang sedang "melayani" tugas perutusan.
dengan kata lain :
kita harus selalu ingat dan tidak boleh lupa bahwa
Mengandalkan Tuhan disetiap langkah kita adalah
kunci keberhasilan menghadapi setiap rintangan hidup.
Yuk, kita bersama-sama meratakan jalan kita dengan hanya
memakai alas kaki dan dituntun oleh tongkat dari Tuhan,
niscaya kita dapat berkata :
"hujan berhentilah ..."
"gunung pindahlah ..."
Amin.