Sejak semula ALLAH menghendaki kita hidup dalam kekudusan namun kenyataannya seringkali kita kurang peduli bahkan mengacuhkannya karena "kedagingan kita".
(Baca
Galatia 5:16-21)
Ketidak-kudusan
sudah menjalar di segala bidang kehidupan termasuk dalam pelayanan rohani
sekalipun.
Kitab
1 Samuel 2:11-36 dikisahkan tentang ketidak-kudusan Imam Eli dan
anak-anaknya
Hofni & Pineas.
Setiap
persembahan umat diambil oleh kedua anak Imam Eli untuk diri sendiri (ayat 12-17)
bahkan mereka berbuat cabul dengan perempuan-perempuan yang melayani
didepan pintu Kemah
Pertemuan (ayat 21)
Imam
Eli hanya menegur perbuatan anak2nya (ayat 23-25) bahkan turut menikmati hasil
kejahatan anak2nya (ayat 29).
Roma
5:12
Sama seperti
dosa telah masuk oleh satu orang dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut
itu telah menjalar kepada semua orang telah berbuat dosa.
Ketidak-kudusan
pelayanan Mezbah Tuhan berdampak Tabut Perjanjian tercemar dan dirampas musuh
yaitu oleh orang Filistin dan Imam Eli beserta anak2nya mati menanggung dosa
perbuatan mereka. (pasal 4)
PELAJARAN
DAN PERINGATAN BAGI KITA SEMUA AGAR HIDUP DALAM KEKUDUSAN.
Terlebih
kita yang sudah terjun dalam pelayanan rohani (=Imam Eli & anak)
kita
dituntut 100% memurnikan segala bentuk Motivasi yang tidak berkenan bagi ALLAH
sebab IA maha tahu apa yang tersurat dan tersirat dalam hati kita.
Roma
6:19
Aku mengatakan
hal ini secara manusia karena kelemahan kamu.
Sebab sama
seperti kamu telah menyerahkan anggota2 tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan
kedurhakaan maka
...
Sekarang
kamu harus menyerahkan anggota2 tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa
kamu pada pengudusan.
Apa
yang terjadi pada Imam Eli dan anak2nya menjadi peringatan bagi kita yang
sekarang terlibat dalam pelayanan meskipun kekudusan ini berlaku setiap orang
namun bagi yang sudah mengenal kebenaran Firman TUHAN bahkan sudah mengecap kasih karunia TUHAN,
hal
kekudusan amat sangat penting.
ALLAH
sangat keras kalau sudah menyangkut masalah kekudusan.
Bacalah
dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.
Rasul
Paulus yang begitu piawai dalam pelayanannya harus terima kenyataan bahwa ia
mengalami aniaya dan penderitaan berat karena sebelum ia bertobat ia tidak jaga
kekudusan padahal ia seorang ahli taurat yg sangat paham kitab Taurat.
Begitu
juga jaman sekarang ini, lihatlah jika tidak menjaga kekudusan apalagi sampai
mencemarkan Mezbah TUHAN, akibat yg harus ditanggung oleh orang yg melakukannya
akan ditegor keras oleh ALLAH dan jika menolak tegoran dg berbagai dalih maka
apa yang terjadi pada Hofni dan Pineas, sangatlah mungkin dapat terjadi pada
orang tersebut.
Lukas
12:2-3
Waspadalah
terhadap ragi yaitu kemunafikan orang farisi.
Tidak ada
sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka,
Tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak diketahui.
Karena
itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang dan
Apa
yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap
rumah.
DAMPAK
KETIDAK-KUDUSAN DALAM KOMUNITAS KRISTIANI
Kita
bisa belajar dari kesalahan Musa yang tidak menjaga kekudusan krn melanggar
perintah ALLAH.
Bilangan
20:12 (baca ayat 2-13)
TUHAN
berfirman kpd Musa & Harun
karena kamu
tidak ppercaya kepada KU, tidak menghormati kekudusanKU didepan mata orang
Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang
akan KUberikan kepada mereka.
padahal
kalo kita pikir kesalahannya "kecil" menurut pandangan kita manusia
tapi pandangan ALLAH berbeda. Musa memukul bukit batu dua kali padahal disuruh
TUHAN hanya satu kali saja tongkat Musa pukul bukit batu dan airnya keluar.
Dalam
Perjanjian Baru, Paulus juga menekankan perihal kekudusan,
Roma
11:16
Jikalau roti
sulung adalah kudus dan jikalau akar adalah kudus maka cabang2 juga kudus.
(Baca
selengkapnya sampai ayat 24)
Dalam
komunitas rohani, hal seperti ini juga berlaku.
Jika
ada salah satu anggotanya tidak menjaga kekudusan dalam melayani umat untuk
kepentingan diri sendiri, apalagi berbuat seperti Hofni&Pineas
maka
tak heran timbul kegoncangan pada komunitas tersebut bahkan timbul perpecahan
didalamnya.
1
Korintus 5:6-8
...
tidak tahukah kamu bahwa sedikit ragi
mengkhamiri seluruh adonan.
Buanglah ragi
yang lama supaya kamu menjadi adonan yang baru sebab kamu memang tidak beragi
...
karena
itu marilah kita berpesta
bukan
dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan tetapi
dengan ROTI TIDAK BERAGI yaitu KEMURNIAN
dan KEBENARAN.
Artinya
apa?
Kita
melayani dengan motivasi benar bukan karena ingin dipuji, disanjung apalagi
diboncengin kepentingan mencari uang buat diri sendiri dg berkedok pelayanan.
Ingat
jangan mengulangi kesalahan Hofni dan Pineas.
BAGAIMANA
MELAYANI DENGAN SIKAP DAN MOTIVASI YANG BENAR
Berulangkali
kebenaran firman kita dengar bahwa melayani berarti memberi dengan hati
tulus sebagai ungkapan syukur kepada TUHAN yang telah memberkati dan memelihara
hidup kita.
Jadi
bukan menuntut harus menerima sesuatu dari pelayanan untuk kepentingan diri
sendiri.
Filipi
2:2-4
hendaklah kamu
sehati sepikir dalam
satu kasih,satu
jiwa,satu tujuan, dg tidak mencari kepentingan sendiri
atau
puji-pujian yg sia-sia, sebaliknya
Hendaklah
dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada
dirinya sendiri dan
Janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
sendiri tapi kepentingan org lain juga
2
Korintus 4:1-2
Oleh kemurahan
ALLAH, kami menerima pelayanan ini, karena itu kami tidak tawar hati tetapi
kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan;
Kami tidak
berlaku licik dan tidak memalsukan firman ALLAH.
Sebaliknya
kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk
dipertimbangkan oleh semua orang dihadapan ALLAH.
(Baca
selengkapnya hingga ayat 15)
KESIMPULAN
Jadilah
ranting-ranting yang melekat pada pokok pohon anggur.
Milikilah
kasih sbagai dasar pelayanan
(Baca
Yohanes pasal 15)
Waspadalah
jangan sampai pelayanan kita sia-sia dan TUHAN tidak berkenan sebab sebagai
pelayan, kita hanya mengerjakan apa yang TUHAN perintahkan agar supaya tidak
terjadi pada diri kita seperti peringatan
Matius
7:21-23
Bukan setiap
orang yang berseru kepadaKU : TUHAN, TUHAN !
akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga
melainkan dia
yang melakukan kehendak BAPAKU yang di Sorga.
Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKU: TUHAN, TUHAN bukankah kami
bernubuat demi namaMU dan mengusir setan demi namaMU dan mengadakan banyak
mukjizat demi namaMU juga?
Pada
waktu itulah AKU akan
berterus
terang kpd mereka dan berkata :
AKU
tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah
daripadaKU, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Demikianlah
pelajaran dan peringatan mengenai KEKUDUSAN ini kita terima dan kita kerjakan
masing2 tanpa menuding orang lain.
Sekali
lagi KOSONGKAN diri kita dari segala keinginan daging seperti yang YESUS
kerjakan (Filipi 2:5-11)
dan
KASIH sebagai landasan bagi perziarahan dan pelayanan kita selama hidup di bumi
ini.