Baru saja kita mengikuti misa kamis putih, last supper Yesus
bersama murid-muridNya.
Yudas Iskariot notabone pengurus keuangan team pelayanan Yesus lebih mementingkan diri sendiri dgn "menjual Yesus"demi tigapuluh perak.
Matius 27:3-5
Pada waktu Yudas, yg menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Bagaimana dengan kita ?
Jujur aja deh, di beberapa bagian hidup kita kompromi dengan berdalih demi keluarga atau apapun alasannya kita sudah bersikap seperti Yudas Iskariot mementingkan diri kita sendiri dan telah "menjual iman kepada Yesus"
Mulut kita begitu "manis" mengucap kata-kata "aku mengasihimu Yesus" sama seperti Yudas Iskariot yang mencium Yesus, sepertinya ia begitu mengasihi Yesus???
Matius 26:49-50
segera Yudas maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia.
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
dunia bisnis amat sangat rentant
terjadi banyak manipulasi, topeng2 kemunafikan; nampak dari luar begitu rohani namun dihatinya sarat dengan keserakahan kepentingan menumpuk harta kekayaan dan dengan muka "lugu seperti bayi" merasa tidak bersalah padahal telah merugikan orang lain (rekan bisnis, karyawan, boss, dsbnya).
Menikmati keberhasilan diatas kerugian orang lain, itulah banyak terjadi perilaku dunia bisnis.
Bukankah persis sperti Yudas Iskariot yang berpura-pura tidak berbuat salah saat Yesus mengatakan bahwa diantara yang hadir dalam perjamuan ini ada yang mengkhianatinya.
Matius 26:21,25
ketika mereka sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
JADI
Jika kita tetap berdalih kompromi atas dosa, apalagi merasa tidak berbuat salah, berarti kita juga sama seperti Yudas Iskariot yang sangat mementingkan diri sendiri dan TEGA mengorbankan orang lain demi sejumlah uang...
1 Yohanes 1:6-9
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
tidak hanya bidang bisnis yang kita geluti unt menafkahi keluarga namun di kehidupan kita sehari-hari juga kita membenahi sikap hidup yang benar.
Segeralah lepaskan topeng-topeng kepalsuan dan kemunafikan seolah-olah diri kita bersih padahal penuh trik-trik pembelaan diri menutupi keculasan hati demi kepentingan pribadi dan cepatlah basuh kaki dan tangan kita yang telah menyesatkan hati dan pikiran kita.
Yesus tahu perbuatan tersembunyi yg kita tutupi agar tidak diketahui orang lain dengan mengumbar kata-kata manis. Bergegaslah Yesus mau membasuh kita seperti yang telah dilakukan pada perjamuan terakhir dg murid2Nya.
Yohanes 13:4-5
lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah baki, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Semoga kita semakin menyadari bahwa kita harus membersihkan diri kita secara keseluruhan di segala aspek kehidupan kita agar kita layak masuk dalam hadiratNYA.
Ibrani 12:14b
...... kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Yudas Iskariot notabone pengurus keuangan team pelayanan Yesus lebih mementingkan diri sendiri dgn "menjual Yesus"demi tigapuluh perak.
Matius 27:3-5
Pada waktu Yudas, yg menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Bagaimana dengan kita ?
Jujur aja deh, di beberapa bagian hidup kita kompromi dengan berdalih demi keluarga atau apapun alasannya kita sudah bersikap seperti Yudas Iskariot mementingkan diri kita sendiri dan telah "menjual iman kepada Yesus"
Mulut kita begitu "manis" mengucap kata-kata "aku mengasihimu Yesus" sama seperti Yudas Iskariot yang mencium Yesus, sepertinya ia begitu mengasihi Yesus???
Matius 26:49-50
segera Yudas maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia.
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
dunia bisnis amat sangat rentant
terjadi banyak manipulasi, topeng2 kemunafikan; nampak dari luar begitu rohani namun dihatinya sarat dengan keserakahan kepentingan menumpuk harta kekayaan dan dengan muka "lugu seperti bayi" merasa tidak bersalah padahal telah merugikan orang lain (rekan bisnis, karyawan, boss, dsbnya).
Menikmati keberhasilan diatas kerugian orang lain, itulah banyak terjadi perilaku dunia bisnis.
Bukankah persis sperti Yudas Iskariot yang berpura-pura tidak berbuat salah saat Yesus mengatakan bahwa diantara yang hadir dalam perjamuan ini ada yang mengkhianatinya.
Matius 26:21,25
ketika mereka sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
JADI
Jika kita tetap berdalih kompromi atas dosa, apalagi merasa tidak berbuat salah, berarti kita juga sama seperti Yudas Iskariot yang sangat mementingkan diri sendiri dan TEGA mengorbankan orang lain demi sejumlah uang...
1 Yohanes 1:6-9
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
tidak hanya bidang bisnis yang kita geluti unt menafkahi keluarga namun di kehidupan kita sehari-hari juga kita membenahi sikap hidup yang benar.
Segeralah lepaskan topeng-topeng kepalsuan dan kemunafikan seolah-olah diri kita bersih padahal penuh trik-trik pembelaan diri menutupi keculasan hati demi kepentingan pribadi dan cepatlah basuh kaki dan tangan kita yang telah menyesatkan hati dan pikiran kita.
Yesus tahu perbuatan tersembunyi yg kita tutupi agar tidak diketahui orang lain dengan mengumbar kata-kata manis. Bergegaslah Yesus mau membasuh kita seperti yang telah dilakukan pada perjamuan terakhir dg murid2Nya.
Yohanes 13:4-5
lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah baki, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Semoga kita semakin menyadari bahwa kita harus membersihkan diri kita secara keseluruhan di segala aspek kehidupan kita agar kita layak masuk dalam hadiratNYA.
Ibrani 12:14b
...... kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com