RENUNGAN HARIAN SENIN 8 JUNI 2015
2
Korintus 1:1-7
Matius
5:1-12
Mazmur 34:2-9
Bacaan
Injil Matius hari ini mengenai pengajaran Yesus tentang bahagia,
yang merupakan bagian
awal dari kotbah Yesus di bukit (pasal 5 sd 7).
Pengajaran
Yesus dimulai dengan kata : "berbahagialah ........"
apa
yang dimaksud "berbahagialah ...." menurut kacamata Yesus?
apakah
"berbahagialah ..." mengenai perasaan bahagia, situasi tertentu,
ataukah mengenai
sikap hati, yang berbahagia?
masing-masing
orang mempunyai konsep mengenai bahagia,
tetapi
yang mau kita renungkan hari ini adalah mengenai ucapan Yesus
tentang
"berbahagialah ..." , artinya kita diminta untuk berbahagia atau
bersukacita dalam
menjalani hidup ini.
Pertama
: (ayat 3)
Berbahagialah orang
yang miskin di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
miskin
di hadapan Allah berarti :
mengakui
bahwa dirinya lemah dan mudah rapuh sehingga sangat
membutuhkan Allah.
membutuhkan Allah.
ada dua hal yang membuat seseorang merasa dirinya lemah dan rapuh,
1. miskin harta yang membuat hidup menjadi sulit
tidak
semua orang mau mengakui dirinya lemah, terutama bagi orang
yang
mengalami kesuksesan karier atau bisnisnya.
orang
ini tidak membutuhkan Allah karena ia merasa tanpa Allah, toch ia
meraih
kesuksesan dalam hidupnya.
sebaliknya
ada
orang yang tahu dirinya lemah namun karena kecewa kepada Allah
dia tak mau meminta
tolong karena ia pikir Allah tidak mau menolongnya.
kebenarannya
adalah :
kita
sangat membutuhkan Allah, karena kita sadar bahwa hanya Allah
yang
sanggup membawa diri kita kepada jalan kebenaran dan hidup.
1 Petrus 5:6
rendahkanlah
dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya
kamu ditinggikanNya
pada waktunya.
2. mengakui
dirinya berdosa
biasanya orang yang
membutuhkan Allah adalah orang yang merasa
dirinya berdosa, seperti
si anak bungsu yang telah menghabiskan harta ayahnya (Lukas 15:18-19)
dan tentang si pemungut cukai.
dirinya berdosa, seperti
si anak bungsu yang telah menghabiskan harta ayahnya (Lukas 15:18-19)
dan tentang si pemungut cukai.
Lukas 18:13
Pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani
menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata:
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani
menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata:
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
disebut
empunya kerajaan Sorga,
orang
yang mengakui dirinya berdosa menyadari dirinya tidak berdaya
dan
sangat bergantung pada Allah sehingga ia mau diatur dan dipimpin
oleh Allah di
sepanjang hidupnya.
Kedua : (ayat 4)
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur
yang
dimaksud orang yang berdukacita disini adalah orang yang berduka
menyesali perbuatan
dosanya dan ia memohon pengampunan Allah.
Daud
sangat menyesali perbuatan dosanya yang telah berzinah dengan
Batsyeba
dan membunuh suaminya, Uria. (baca 2 Samuel pasal 11).
di kitab Mazmur pasal
51, doa Daud kepada Allah mengakui dosanya.
disebut
mereka akan dihibur,
sebab orang yang
telah diampuni dosanya oleh Allah, ia akan bersukacita.
Mazmur 32:1-2a
Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya,
yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya
tidak diperhitungkan Tuhan.
Mazmur 32:1-2a
Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya,
yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya
tidak diperhitungkan Tuhan.
Ketiga
: (ayat 5)
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena
mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena
mereka akan memiliki bumi.
orang
yang lemah lembut berarti ia memliki hati yang lembut.
contohnya : Musa dan
Yesus sendiri.
Bilangan
12:3
adapun
Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya,
lebih dari setiap
manusia yang di atas muka bumi.
seseorang
lembut hatinya tidak mudah di provokasi dengan kata-kata
sindiran
atau kata-kata yang tajam sebab ia lebih memilih diam atau
jika
ia memberi jawaban dengan kata-kata lembut, tidak kasar.
selain
itu ia juga seorang yang mau mengampuni kesalahan orang
terhadap dirinya.
Amsal
15:1
jawaban
yang lemah lembut meredakan kegeraman tetapi
perkataan yang pedas
membangkitkan marah.
disebut
mereka akan memiliki bumi,
sebab
mereka diberkati Allah.
Mazmur 37:29
orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.
orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.
Ke-empat : (ayat
6)
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena
mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena
mereka akan dipuaskan.
orang
yang lapar dan haus akan kebenaran memiliki hati yang terbuka
yang
mau menerima Firman/Sabda Tuhan dan melakukannya sebab
dengan
demikian hatinya disucikan oleh kebenaran Tuhan dari segala hal
keduniawian
membelenggu hatinya sebelum mengenal kebenaran Tuhan.
Yohanes
8:32
kamu
akan mengetahui kebenaran dan
kebenaran itu akan
memerdekakan kamu.
Yesaya
32:17
dimana
ada kebenaran, disitu akan tumbuh damai sejahtera dan
akibat kebenaran
ialah ketenangan dan ketentraman untuk selamanya.
dikatakan
mereka akan dipuaskan,
hati
mereka disucikan oleh kebenaran Firman/Sabda Allah
karena mereka mau
menuruti dan melakukannya.
Kelima
: (ayat 7)
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena
mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena
mereka akan beroleh kemurahan.
semula
seseorang menyadari dan mengakui akan dosa-dosanya (ayat 3),
menyesali
dan bersedih atas dosa-dosanya (ayat 4) atau
semula
seseorang menyadari dirinya lemah dan rapuh sehingga ia akan
sangat
membutuhkan Allah (ayat 3), biasanya ia peduli dan menolong
orang
lain yang lemah dan rapuh seperti dirinya (ayat 4).
selanjutnya
orang tersebut mengalami perubahan dimana hatinya kian
lembut
hati (ayat 5) dan mau dibentuk oleh kebenaran Firman/Sabda Allah
(ayat
6), setelah itu hatinya dipenuhi oleh belas kasihan dan mau memberi
kepada orang lain
karena kemurahan hatinya (ayat 7).
jadi
untuk sampai ke tahap murah hati, harus melalui proses seperti
yang
dijelaskan diatas (mulai ayat 3 sd ayat 6).
itu
sebabnya, tidak semua orang memiliki kemurahan hati dan jika sampai
pada
titik dimana hatinya dipenuhi oleh belas-kasihan maka pasti orang itu
murah hatinya.
dikatakan
mereka akan beroleh kemurahan,
orang yang mau
memberi menunjukkan kemurahan hatinya
maka Allah akan membalas kemurahan hati dengan memberikan
kemurahan yaitu melimpahkan berkat kepadanya.
maka Allah akan membalas kemurahan hati dengan memberikan
kemurahan yaitu melimpahkan berkat kepadanya.
Amsal
11:25
siapa
banyak memberi berkat, diberi kelimpahan
siapa
memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
orang yang mau mengampuni menunjukkan kerelaan hatinya
orang yang mau mengampuni menunjukkan kerelaan hatinya
maka
Allah akan membalas kemurahan hati dengan memberikan
kemurahan yaitu mengampuni
dosanya.
Matius 6:14
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Ke-enam: (ayat 8)
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena
mereka akan melihat Allah.
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Ke-enam: (ayat 8)
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena
mereka akan melihat Allah.
wow
sampai tahapan disini, seseorang dapat menyucikan hatinya
dari
segala "kekotoran hawa nafsu duniawi" di dalam dirinya karena
ia sudah melewati
proses pemurnian sifat dan sikap/karakter dirinya.
1
Petrus 1:15-16
hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
dikatakan
mereka akan melihat Allah,
sebab
dengan kesucian hatinya dan kekudusan dirinya maka
orang
tersebut dapat bersekutu dengan Allah dan dapat melihat Allah
seperti yang dialami
Musa.
Bilangan 12:8a
berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang,
bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa Tuhan.
Ketujuh : (ayat 9)
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah.
berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang,
bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa Tuhan.
Ketujuh : (ayat 9)
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah.
membawa
damai berarti juga membawa kasih.
orang
yang membawa damai berarti ia sudah sampai tahap menjadi
serupa
dengan Kristus, artinya ia sudah mencontoh perbuatan kasih
yang ditunjukkan
Yesus sewaktu berkarya di dunia ini.
seringkali melakukan
perbuatan kasih yang mendatangkan kedamaian
memerlukan
suatu pengorbanan dari diri kita; entah itu dalam bentuk
kerelaan
hati yang mau bermurah hati memberi maupun dalam bentuk
penyangkalan diri
dari ego diri atau kepentingan diri sendiri.
apa
yang telah dilakukan oleh Bunda Teresa dari Kalkuta dan juga oleh
Santo Fransiskus dari
Asisi menjadi model atau contoh bagi kita.
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai,
bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
bila terjadi penghinaan,
jadikanlah aku pembawa pengampunan,
bila terjadi perselisihan,
jadikanlah aku pembawa kerukunan,
bila terjadi kebimbangan,
jadikanlah aku pembawa kepastian,
bila terjadi kesesatan,
jadikanlah aku pembawa kebenaran,
bila terjadi kecemasan,
jadikanlah aku pembawa harapan,
bila terjadi kesedihan,
jadikanlah aku sumber kegembiraan,
bila terjadi kegelapan,
jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur dari pada dihibur,
memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya. Amin.
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai,
bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
bila terjadi penghinaan,
jadikanlah aku pembawa pengampunan,
bila terjadi perselisihan,
jadikanlah aku pembawa kerukunan,
bila terjadi kebimbangan,
jadikanlah aku pembawa kepastian,
bila terjadi kesesatan,
jadikanlah aku pembawa kebenaran,
bila terjadi kecemasan,
jadikanlah aku pembawa harapan,
bila terjadi kesedihan,
jadikanlah aku sumber kegembiraan,
bila terjadi kegelapan,
jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur dari pada dihibur,
memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya. Amin.
dikatakan mereka akan disebut anak-anak Allah,
sebab
memang demikianlah sifat dan sikap sebagai anak-anak Allah
(baca 1 Yohanes
3:1-10), selain pembawa damai, juga membagikan
kasih kepada orang lain.
kasih kepada orang lain.
1
Yohanes 3:9-10
inilah tandanya anak-anak Allah:
setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi;
sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa,
karena ia lahir dari Allah.
inilah tandanya anak-anak Allah:
setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi;
sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa,
karena ia lahir dari Allah.
Kedelapan : (ayat 10-12)
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu di fitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.
seseorang menjadi pembawa damai (ayat 9), terkadang mengakibatkan
datangnya aniaya terhadap dirinya.
Yohanes 15:18-20
jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu, sekiranya kamu dari dunia,
tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya tetapi karena
kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia,
sebab itulah dunia membenci kamu.
Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu:
seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya.
jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka akan menganiaya kamu;
jika mereka telah menuruti firmanKu, mereka akan menuruti perkataanmu.
namun kita tidak perlu gentar dan takut menghadapinya sebab
Tuhan berjanji menyertai dan melindungi dirinya (baca Matius 28:18-20),
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
RENUNGAN HARIAN SELASA 9 JUNI 2015
2
Korintus 1:19-22
Matius
5:13-16
Mazmur 119:129-135
Bacaan
Injil Matius hari ini mengenai pengajaran Yesus tentang
garam
dunia dan terang dunia, setelah pengajaran tentang bagaimana
seseorang
memiliki karakter Ilahi melalui ucapan 8 Sabda Bahagia.
(baca renungan
kemarin Senin 8 Juni 2015).
Garam Dunia (ayat 13)
kamu adalah garam dunia. jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah
ia diasinkan? tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
kamu adalah garam dunia. jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah
ia diasinkan? tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
sifat
garam adalah asin. masakan tanpa garam terasa hambar.
biasanya
orang yang mau diet atau ada penyakit tertentu,
terpaksa
tidak mau makanan yang dimakannya itu ada garam sebab
dapat menyebabkan
mengganggu penyakitnya.
selain
alasan diet dan penyakit tertentu, garam sangat dibutuhkan.
coba saja makan yang
tidak ada garamnya, weleh ga enak rasanya.
Yesus
memakai perumpamaan garam dunia untuk mengatakan bahwa
hendaknya
sikap dan perbuatan kita berdampak baik terhadap orang lain.
ibarat masakan dengan
garam menjadi enak dan dapat dimakan orang.
selain
sebagai penyedap masakan, garam juga berfungsi untuk
mengawetkan makanan supaya tidak cepat rusak.
mengawetkan makanan supaya tidak cepat rusak.
ini
sesuai dengan karakter orang yang berfungsi sebagai
pembawa damai bagi orang lain.
pembawa damai bagi orang lain.
(baca doa Santo
Fransiskus Asisi - doa "jadikanlah aku pembawa damai").
Terang Dunia (ayat
14a,16)
kamu adalah terang dunia.
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
kamu adalah terang dunia.
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Terang
itu menyinarkan kemilaunya di tempat yang gelap sedangkan
di tempat yang sudah
terang, maka sinar terangnya kurang bercahaya.
Yesus
memakai perumpamaan terang dunia untuk mengatakan bahwa
hendaknya
kita mengerjakan perbuatan baik supaya orang lain melihat
dan
menyadari betapa Tuhan itu sangat baik melalui tangan kita sehingga
mereka tertarik untuk
mengalami kasih Tuhan di dalam hidupnya.
Efesus 5:8
memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran.
memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Apa yang bisa kita
pelajari dari perumpamaan garam & terang dunia.
Yesus
sudah mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memiliki
delapan
(8) sikap dan karakter Ilahi pada Matius 5:1-12.
Jika kita tidak memiliki standard karakter Ilahi, hanya disebut sebagai
umat
Katolik saja maka bagi orang yang belum percaya kepada Yesus
akan
berkata begini :
"apa bedanya kamu percaya kepada Yesus, jika sikap kamu sama saja
seperti
dulu; menyebalkan dan menjadi trouble maker, gampang emosi,
bicara
kasar, dendam dan tidak mau mengampuni, iri hati, pembohong,
egois
kebangetan, suka mabok, suka menyuap, cari duit pakai cara kotor,
dan
masih banyak lainnya melakukan cara hidup lama yang sama sekali
tidak mencerminkan
sebagai orang beriman kepada Yesus.
kita
harus tampil beda sesuai dengan perbuatan kita yang mencerminkan
bahwa
kita ini orang Katolik, orang beriman kepada Yesus.
Kualifikasi
kita mesti serupa dengan Yesus, yang sangat terkenal dengan
perbuatan KasihNya
selama berkarya di dunia ini.
sesungguhnya
kita ini menjadi panutan bagi orang lain.
untuk
itu kita harus menjadi garam dan terang bagi orang disekitar kita.
dunia
sekarang ini berada dalam kegelapan; banyak perbuatan jahat
dan
kuasa kegelapan menguasai hampir sebagian manusia.
tidak
heran, disana-sini di segala pelosok dunia ini terdengar sana-sini
kemelaratan,
kerusakan lingkungan alam dan kerusakan moral manusia.
di
negeri kita saja, setiap hari ada berita tentang narkoba, kejahatan,
dan
degradasi moral, entah itu pejabat pemerintah, maupun masyarakat.
sebentar
saja duduk melihat televisi, mendengar siaran berita ...
waduh membuat orang
menjadi takut, ngeri, dan cemas-khawatir.
dunia
saat ini membutuhkan "angin segar", membutuhkan seseorang
yang
membawa sukacita, seorang penolong,, butuh kabar baik yang
menyejukan hati yang
memberi dorongan semangat untuk hidup.
siapa
lagi kalau bukan kita, yang katanya percaya kepada Yesus ...
seharusnya
menjadi penerus karya Yesus yang menyebarkan kasih
kepada
dunia ini ...
atau
paling sedikitnya perbuatan kita sebagai orang Katolik yang baik
yang tidak tercemar.
paling sedikitnya perbuatan kita sebagai orang Katolik yang baik
yang tidak tercemar.
dengan demikian
perkataan Yesus pada ayat 16 terjadi pada kita,
.... supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.
.... supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.
sudah
waktunya kita bertindak, bukan hanya bicara saja
sudah
waktunya kita berkarya, bukan hanya belajar terus
sudah
waktunya kita berbuat sesuatu, bukan hanya menuntut saja.
sudah
waktunya musim menabur dan menanam benih kebaikan ...
bukan
hanya mengumpulkan harta duniawi belaka.
sudah waktunya kita menjadi garam dan terang dunia.
apa
jawabanmu ketika Yesus bertanya :
sudahkah
engkau menjadi garam dan terang dunia?
RENUNGAN HARIAN RABU 10 JUNI 2015
2
Korintus 3:4-11
Matius
5:17-19
Mazmur 99:5-9
Bacaan
Injil Matius hari ini, Yesus mengatakan bahwa hukum taurat
tetap
berlaku dan tidak ditiadakan melainkan digenapi.
ayat 17
janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
sampai
sekarang, masih ada pendapat orang beriman yang
berpandangan bahwa hukum kasih menggantikan hukum taurat.
perkataan Yesus tentang hukum taurat ini menjawab pertanyaan orang
bahwa hukum taurat tetap berlaku sampai selamanya.
berpandangan bahwa hukum kasih menggantikan hukum taurat.
perkataan Yesus tentang hukum taurat ini menjawab pertanyaan orang
bahwa hukum taurat tetap berlaku sampai selamanya.
ayat 18
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya selama belum lenyap langit
dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan
dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya selama belum lenyap langit
dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan
dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
rupanya
sejak jaman Yesus, permasalahan apakah hukum taurat ditiadakan atau tidak sudah
ada.dan
di jaman kita sekarang ini juga masih hangat diperbincangkan,
hukum
taurat tidak relevan lagi dibahas dibandingkan perbuatan Yesus
yang
sarat dengan kasih dan belas kasih lebih menyentuh banyak orang.
terkadang
juga ada yang berpandangan lebih baik menekuni kitab-kitab
di Perjanjian Baru
daripada kitab-kitab di Perjanjian Lama.
hukum
taurat sepertinya mewakili Perjanjian Lama,
ketentuan
dan peraturan yang ditetapkan dalam hukum taurat
sepertinya
mulai ditinggalkan padahal sesungguhnya saling berhubungan
dengan kitab-kitab di
Perjanjian Baru.
satu
contoh menarik tentang peraturan / ketentuan hukum taurat
terjadi
perbedaan penafsiran diantara kalangan katolik dengan kristen
non
katolik mengenai persembahan persepuluhan;
apakah wajib atau
tidak wajib dilakukan oleh umat?
menurut hukum taurat
(=kejadian,keluaran,imamat,bilangan,ulangan),
bahwa setiap orang menyisihkan sepersepuluh bagian dari penghasilan
ke 11 suku bangsa Israel kepada suku lewi yang mendapat tugas sebagai
imam untuk mengurusi rumah Tuhan atau istilah sekarang disebut gereja.
bahwa setiap orang menyisihkan sepersepuluh bagian dari penghasilan
ke 11 suku bangsa Israel kepada suku lewi yang mendapat tugas sebagai
imam untuk mengurusi rumah Tuhan atau istilah sekarang disebut gereja.
dan
semakin seru penafsiran orang tentang persepuluhan terutama
di kalangan Kristen
non Katolik, yang mengatakan bahwa : wajib dilakukan
sebab bagian sepersepuluh bagian itu adalah milik Tuhan.
sebab bagian sepersepuluh bagian itu adalah milik Tuhan.
Imamat 27:30
segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih
di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan;
itulah persembahan kudus bagi Tuhan.
segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih
di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan;
itulah persembahan kudus bagi Tuhan.
diluar
kitab taurat dan ada di Perjanjian Lama, mengatakan demikian :
Maleakhi 3:10
bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan
ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan
bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu
sampai berkelimpahan.
Maleakhi 3:10
bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan
ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan
bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu
sampai berkelimpahan.
selanjutnya
di dalam perjanjian baru,
Ibrani 7:5
mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat
tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat
Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga
adalah keturunan Abraham.
dari kalangan Katolik mengatakan,
Ibrani 7:5
mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat
tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat
Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga
adalah keturunan Abraham.
dari kalangan Katolik mengatakan,
mosok
milik Tuhan cuman sepersepuluh bagian, padahal semua itu
milik
Tuhan dan jika mau memberi tidak harus sepersepuluh bahkan
bisa
lebih dari itu sebab yang terpenting adalah kerelaan hati memberi.
2 Korintus 9:7
hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,
jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi
orang yang memberi dengan sukacita.
hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,
jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi
orang yang memberi dengan sukacita.
daripada
berdebat, lebih baik kita dengarkan perkataan Yesus,
dari
bacaan Injil Matius hari ini,
ayat 19
siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang
paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi
siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang
paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan
menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi
siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
memberi
itu harus didasari oleh kemurahan hati, bukan karena dipaksa
sebab
dengan memberi, mencerminkan sikap hati seseorang.
sudah dibahas di renungan kemarin bahwa tidak banyak orang yang
memiliki
kemurahan hati yang dilandasi oleh hati yang penuh belas-kasih
sebab ada proses yang
harus dilewati hingga menjadi murah hati.
bahkan ahli taurat
dan orang farisi yang terkenal sebagai golongan yang
berkuasa yang menetapkan banyak peraturan, termasuk sepersepuluhan
ternyata belum sepenuhnya memiliki kemurahan hati.
Matius 23:23
celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.
Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
berkuasa yang menetapkan banyak peraturan, termasuk sepersepuluhan
ternyata belum sepenuhnya memiliki kemurahan hati.
Matius 23:23
celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.
Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
ada
yang mengatakan bahwa hukum taurat sulit dilaksanakan sebab
sangat
berat dan sepertinya mustahil dapat dilakukan maka dari itu
lebih baik berpegang
pada hukum kasih.
siapa yang berani
mengatakan bahwa hukum kasih
lebih dapat dilakukan daripada hukum taurat ?
lebih dapat dilakukan daripada hukum taurat ?
menurut
saya,
justru
hukum kasih lebih menuntut kesucian hati agar bisa melakukannya
sebab
bicara mengenai kasih itu berarti hati kita sudah diubahkan
menjadi
hati yang penuh belas-kasih dan sudah menyerupai kasih Yesus.
tanpa
kemurnian dan kesucian hati, maka tidak dapat berbuat kasih
yang sesungguhnya dan
berkenan bagi Tuhan.
kita
tahu, sifat manusia cenderung mau menerima daripada memberi.
hayo,
kita tanya pada diri kita masing-masing ...
dari penghasilan
kita, seberapa banyak kita memberi dengan rela?
sedangkan
hukum taurat mengatakan berilah sepersepuluh bagian
dari
penghasilanmu;
pertanyaannya
: rela engga memberi sepersepuluh bagian dari gajimu,
dari
omzet penjualanmu; dari hasil netto setelah dipotong biaya saja
kayaknya masih
"agak berat sih memberi" ...
itu
hanya sebagian kecil dari hukum taurat yang populer diperdebatkan.
sedangkan
bagian terpenting dari hukum taurat seharusnya menjadi
fokus
perhatian utama dilakukan.
kita
ga bisa mau menuruti hukum taurat (juga hukum kasih) sesuai yang
kita mau lakukan
untuk kepentingan diri sendiri.
itu sebabnya Yesus
mengatakan dalam Matius 23:23 alinea bawah :
... yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
... yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
sesungguhnya
kita menuruti dan mentaati Tuhan didasarkan atas
ungkapan
syukur kita kepada Tuhan yang telah memelihara dan berkati
hidup
kita dengan KasihNya yang Mulia yakni Kasih Agape.
sudah
seharusnya, kita mau menyenangkan hati Tuhan yaitu
dengan
berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kasih juga.
kita
tidak terpaku, apakah ini hukum taurat atau bukan,
yang
penting kita berbuat kasih karena kita memiliki kemurahan hati
dan
karena kita mau menyucikan hati kita dari segala "kotoran duniawi"
supaya hati kita
bersih dan perbuatan kita menyenangkan hati Tuhan.
kita tidak membahas
lebih dalam mengenai hukum taurat namun
jika mau mempelajari hukum taurat itu menarik sebab kita ditantang
merenungkan dan memposisikan diri kita pada situasi di jaman itu,
bukan situasi di jaman kita sekarang ini.
banyak peraturan dan ketentuan di kitab imamat, terkadang sulit kita
bayangkan koq bisa yach seperti demikian ditetapkannya.
jika mau mempelajari hukum taurat itu menarik sebab kita ditantang
merenungkan dan memposisikan diri kita pada situasi di jaman itu,
bukan situasi di jaman kita sekarang ini.
banyak peraturan dan ketentuan di kitab imamat, terkadang sulit kita
bayangkan koq bisa yach seperti demikian ditetapkannya.
tulisan-tulisan
dari Rasul Paulus tentang hukum taurat, terutama di kitab
Roma ( terutama pasal
7 ) dan kitab Galatia.
jika kita belum membaca dan memahami bacaan dari ke 5 kitab taurat
maka sepertinya pandangan bahwa hukum taurat sudah tidak berlaku
setelah Kristus datang membagikan Kasih Agape.
misalnya :
jika kita belum membaca dan memahami bacaan dari ke 5 kitab taurat
maka sepertinya pandangan bahwa hukum taurat sudah tidak berlaku
setelah Kristus datang membagikan Kasih Agape.
misalnya :
Galatia
3:24-25
hukum
taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang supaya
kita dibenarkan karena iman dan sekarang iman itu telah datang,
kita dibenarkan karena iman dan sekarang iman itu telah datang,
karena itu kita tidak
berada lagi dibawah pengawasan penuntun (=taurat).
dalam
bacaan Injil hari ini, kita diajak untuk mentaati segala ketetapan,
peraturan,
perintah Allah, baik di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru
segala
sesuatu yang tertulis di Alkitab, pasti ada maksud dan tujuannya
untuk kebaikan kita.
benarlah
apa yang dikatakan Yesus, bahwa hukum taurat tidak dapat
ditiadakan
atau diabaikan sebab justru melalui hukum taurat maka
disempurnakan
oleh hukum kasih.
Yesus berkata pada ayat 17b : ... Aku datang bukan untukmeniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
Yesus berkata pada ayat 17b : ... Aku datang bukan untukmeniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
RENUNGAN HARIAN KAMIS 11 JUNI 2015
Kisah
11:21b-26, 13:1-3
Matius
10:7-13
Mazmur 98:2-6
Hari
ini kita memperingati Santo Barnabas, rekan sekerja Paulus
dan
bacaan Injil Matius hari ini mengenai Yesus mengutus ke 12 rasul.
Ada beberapa hal yang patut kita renungkan dan lakukan :
Hal Pertama
Perintah Yesus kepada 12 murid utama (=para rasul) untuk pergi
melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan.
Matius 10:7
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati;
tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.....
Ada beberapa hal yang patut kita renungkan dan lakukan :
Hal Pertama
Perintah Yesus kepada 12 murid utama (=para rasul) untuk pergi
melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan.
Matius 10:7
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati;
tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.....
memberitakan
Kerajaan Sorga sudah dekat merupakan tugas perutusan
yang
Yesus perintahkan kepada ke 12 murid utama (=para rasul) dan
juga
diperintahkan melakukan tugas pelayanan untuk menjadi saluran
Berkat Allah bagi
orang lain yang membutuhkan kesembuhan
sakit fisik dan sakit rohani serta mengusir setan-setan.
sakit fisik dan sakit rohani serta mengusir setan-setan.
para rasul meneruskan ajaran Yesus kepada murid-murid dan
kepada
banyak orang percaya kepada Yesus, kemudian murid-murid
meneruskan
ajaran para rasul hingga ke generasi kita sekarang dan
sampai
seterusnya, kitapun meneruskan ajaran para rasul kepada
generasi
berikutnya dan seterusnya.
inilah dasar iman
katolik meneruskan pengajaran iman rasuli.
Yesus menjelaskan Kerajaan Sorga melalui perumpamaan supaya orang
lebih mudah mengerti sebab Yesus selalu memberitahukan apa maksud
dan makna dari setiap perumpamaan yang Ia sampaikan.
Yesus menjelaskan Kerajaan Sorga melalui perumpamaan supaya orang
lebih mudah mengerti sebab Yesus selalu memberitahukan apa maksud
dan makna dari setiap perumpamaan yang Ia sampaikan.
kita
juga harus mengerti dan memahami apa yang harus diwartakan
atau
diberitakan tentang Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah.
Injil Matius menggunakan kata Kerajaan Sorga karena orang Yahudi
sangat
menghormati Allah (=Yahwe), dan sang penulis Matius
menggantikan
kata Kerajaan Allah menjadi Kerajaan Sorga.
(Injil Sinoptik
lainnya menggunakan kata Kerajaan Allah).
pewartaan
/ pemberitaan yang kita sampaikan kepada orang lain,
sepenuhnya
dan seluruhnya mengenai cinta kasih Allah
yang sangat mengasihi manusia supaya manusia mengalami hidup
bersama dengan Allah.
yang sangat mengasihi manusia supaya manusia mengalami hidup
bersama dengan Allah.
hanya ini satu-satunya yang kita ceritakan, kita beritakan, kita bagikan,
supaya
orang yang mendengar pemberitaan / pewartaan kita,
mau mengambil keputusan untuk meninggalkan cara hidup duniawi
dan mengikuti dan memasuki cara hidup bersama dengan Allah.
kita jelaskan kepada orang lain, alasan mengapa kita mau hidup
mau mengambil keputusan untuk meninggalkan cara hidup duniawi
dan mengikuti dan memasuki cara hidup bersama dengan Allah.
kita jelaskan kepada orang lain, alasan mengapa kita mau hidup
bersama
dengan Allah sebab kita sudah mengalaminya dan menikmati
pemberian
Allah secara gratis, yach gratis alias cuma-cuma, dan
karena
itu kita juga membagikan secara gratis supaya orang lain juga
mengalami hidup
bersama dengan Allah.
Matius
10:8b
....kamu telah
memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma.
berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Hal
Kedua
Perintah Yesus supaya
tidak membawa bekal barang berharga
ketika melakukan tugas perutusan.
ketika melakukan tugas perutusan.
Matius 10:9-10
janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat
pinggangmu dan janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan,
janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab
seorang pekerja patut mendapat upahnya.
janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat
pinggangmu dan janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan,
janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab
seorang pekerja patut mendapat upahnya.
sepertinya
Yesus berbicara mengenai soal harta duniawi,
padahal
bukan itu yang dimaksud.
jika
kita cermati dan renungkan secara mendalam, maka kita akan
menemukan
maksud Yesus sesungguhnya.
sedikitnya dua hal yang bisa menjadi tuntunan bagi kita ketika hendak
melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan, yaitu :
1. Yesus menghendaki para rasul untuk tidak mengandalkan harta dunia
ketika melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan.
2.
Yesus menghendaki para rasul untuk memurnikan motivasi mereka
melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan.
seringkali
orang meributkan soal duit, atau biaya yang diperlukan untuk
melakukan tugas-tugas perutusan dan tugas-tugas pelayanan.
melakukan tugas-tugas perutusan dan tugas-tugas pelayanan.
duit
memang dibutuhkan tetapi bukan menjadi hal utama, apalagi menjadi
penghalang atau
penghambat untuk melakukan tugas pelayanan.
jika
tugas tersebut memang diperintahkan Allah untuk kita kerjakan maka
kebutuhan
biaya-biaya pasti dicukupkan oleh Allah.
banyak
kesaksian dari orang-orang yang sudah menyaksikan betapa
Allah
melimpahkan berkatNya untuk tugas-tugas yang Allah perintahkan
bagi
dirinya untuk melaksanakannya, asalkan orang tersebut telah
memurnikan
motivasinya hanya semata-mata untuk menyenangkan Allah.
selain
biaya persiapan tugas perutusan dan pelayanan,
orang
ragu-ragu mau turut ambil bagian dalam tugas tersebut karena
memikirkan bagaimana
biaya hidupnya.
jika
memang membutuhkan duit untuk kebutuhan hidupmu,
silahkan
diterima pemberian stipendium yang diberikan orang lain
sebagai bentuk
terima-kasih mereka karena engkau sudah melayani.
1 Korintus 9:13-14
tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus
mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka
yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang
memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus
mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka
yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang
memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
Yesus
sudah mengatakan hal demikian yaitu,
Matius 10:10b
... seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Matius 10:10b
... seorang pekerja patut mendapat upahnya.
akan
tetapi, upah itu tidak harus diartikan duit / uang ....
ada sukacita dan damai sejahtera setelah engkau selesai melakukan
ada sukacita dan damai sejahtera setelah engkau selesai melakukan
tugas-tugas
dari Allah.
yach, upah itu bisa
berbentuk duit dan sukacita-damai sejahtera.
itu
sebabnya Yesus mengatakan kepada para rasul supaya tidak bawa
bekal
apapun supaya mereka fokus pada tugasnya sedangkan segala
keperluan
lainnya dicukupi melalui tangan-tangan orang lain yang sudah
ditetapkan Allah
untuk diberikan kepada kita.
Matius 10:11
apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak
dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak
dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
Rasul
Paulus menasehati muridnya yaitu Timotius, seperti Yesus yang
menasehati
12 muridNya dalam Injil Matius hari ini, yaitu :
2 Timotius 2:4
seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya
dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian
ia berkenan kepada komandannya.
seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya
dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian
ia berkenan kepada komandannya.
Hal
Ketiga
Perintah
Yesus kepada ke 12 muridNya (=para rasul) supaya
mereka
bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dariNya.
Matius 10:12-13
apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya,
jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya,
jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
berilah
salam maksudnya adalah kita memberikan yang terbaik
kepada
orang yang kita layani.
persoalan
apakah mereka menerima pewartaan/pemberitaan dan
pelayanan
yang kita lakukan, itu adalah urusan mereka sendiri sebab
jika
mereka menolak berarti Berkat Allah yang seharusnya mereka terima
akan diberikan kepada
kita.
masih
ingat ya tentang perumpamaan talenta ( Matius 25:14-30),
bagaimana sikap orang yang diberikan satu talenta dan menolak untuk
bagaimana sikap orang yang diberikan satu talenta dan menolak untuk
mengelolanya
maka bagian darinya diberikan kepada orang lain yang
menerima
10 talenta.
Matius 25:28
sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan
berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan
berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
saat
kita mengerjakan tugas-tugas dari Allah, hendaknya sikap kita
adalah
serius dan sungguh-sungguh, tidak perlu memusingkan apakah
orang
lain mau menerima keberadaan kita atau tidak,
bahkan terkadang
cercaan, sindiran, perlakuan kasar, dicuekin, adalah bagian yang kita terima
setelah melakukan tugas tersebut.
kita
melakukan tugas dari Allah, bukan melakukan tugas dari manusia
oleh
sebab itu kita tidak perlu tersinggung atau merasa tidak dihargai
bila
menerima perlakuan demikian.
perlu kita waspadai adalah : apakah kita menjalankan tugas dari Allah ?
ketika kita mau melakukan tugas-tugas pelayanan, terkadang terselip
kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok di balik tugas tugas
pelayanan tersebut.
untuk
itu, kita harus discerment atau sedikitnya kita berdoa dulu
sebelum
melakukan tugas-tugas tersebut supaya kita mengerjakannya
sesuai
dengan yang Allah inginkan untuk kita kerjakan.
RENUNGAN HARIAN JUMAT 12 JUNI 2015
Hosea
11:1,304,8c-9
Yesaya
11:2-6
Yohanes
19:31-37
Efesus 3:8-12, 14-19
Hari
ini hari raya Hati Yesus yang Maha Kudus dan bacaan Injil hari ini
dari kitab Yohanes
mengenai perikop tentang lambung Yesus ditikam.
Yesus
selalu iba hatinya melihat banyak orang mengalami penderitaan,
dimanapun
Ia berada, hatinya senantiasa penuh belas-kasihan dan segera
menolong;
menyembuhkan orang sakit, memberi makan kepada orang
yang
kelaparan, mengusir setan yang merasuki dan membelenggu orang,
pokok e hati Yesus
amat sangat lembut dan baik hati.
Tidak
salah bila gereja katolik menetapkan hari jumat pertama setelah
hari
raya Tubuh dan Darah Kristus sebagai hari raya Hati Yesus yang
Maha
Kudus dan biasanya sehari setelahnya ditetapkan juga peringatan
Hati
Tersuci Santa Perawan Maria.
Hati Yesus yang Maha
Kudus dilukai oleh mahkota duri dan lambungNya
ditikam oleh tombak sedangkan Hati Maria ditusuk oleh pedang.
ditikam oleh tombak sedangkan Hati Maria ditusuk oleh pedang.
sebagian
umat katolik berdevosi kepada Hati Yesus yang Maha Kudus,
dengan
melakukan doa novena sebanyak 9 kali berturut-turut setiap hari
pada
jam yang sama, dengan maksud sebagai silih dosa-dosa kita yang
seringkali
tidak menghormati Yesus yang Maha Kudus, yang selalu mau
menolong kita karena
hatiNya penuh belas kasihan.
Matius 11:28-29
marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan
jiwamu akan mendapat ketenangan.
marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan
jiwamu akan mendapat ketenangan.
dunia
sangat membutuhkan hati-hati yang mau berbelas-kasihan karena
semakin
hari dunia ini semakin diliputi oleh kegelapan dimana
banyak
hati-hati yang keras, hati-hati yang dingin, hati-hati yang maunya
dihibur dan dikasihi
tetapi tidak mau menghibur dan tidak mau mengasihi.
dunia
saat ini kekurangan hati-hati yang penuh belas kasihan seperti
yang
dimiliki oleh Yesus, dan benarkah sudah semakin langka ditemui
hati-hati yang
berbelas-kasih???
apakah
hati anda-kah yang tersedia dapat mencurahkan belas-kasihan
terhadap
hati-hati yang sedang kekeringan, yang sedang menggelepar
merindukan
sentuhan kasih, dan hati-hati yang sudah menunggu lama
untuk dihibur dan
dikasihi.
kita
tidak membahas bacaan Injil hari ini dari sudut teologi atau dari sudut
pengetahuan
kitab suci melainkan kita hendak merenungkan dari sisi
kedalaman
hati kita masing-masing supaya semakin hari semakin
menyerupai hati Yesus
yang penuh dengan belas kasihan.
coba
kita sisihkan waktu sejenak, tengok orang-orang disekitar kita,
apakah
itu salah satu anggota keluarga ataukah sanak-famili kita,
bisa
juga kita coba peduli kepada teman-teman dan tetangga di sekitar kita
apakah
mereka sedang gundah-gulana; mungkin hati mereka sedang
menjerit minta
dikasihani, membutuhkan sentuhan kasih dari kita?
memang
setiap hari orang disibukkan oleh urusan mencari duit,
apapun
alasan dan tujuan mencari duit, janganlah sampai menghalangi
untuk
berbagi kepedulian kepada orang lain di sekitar kita,
barangkali
mereka sudah diambang batas kesadaran sehingga tergoda
untuk mengakhiri
hidup dengan jalan bunuh diri ....
kita
sudah baca dan dengar berita tentang seorang ibu yang bunuh diri
dengan
jalan menabrakkan dirinya kepada kereta api, ....
dan
ramai-ramai orang berkomentar dan bersimpati seraya bergumam :
"mengapa ibu itu
menempuh jalan pintas?"
seringkali,
orang hanya bersimpati tetapi tidak berbuat sesuatu !
dunia
membutuhkan kita, dunia membutuhkan tindakan nyata yang
didasari oleh hati
yang penuh belas kasihan.
bukankah
Yesus sudah memberi contoh bagaimana berbuat kasih dan
Yesus sudah
mengingatkan kita agar berbuat sesuatu :
Matius 25:42-43
ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian;
ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian;
ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Yohanes 15:12-14
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu.
tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat
apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu.
tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat
apa yang Kuperintahkan kepadamu.
kita
tidak cukup hanya berdoa novena 9x berturu-turut untuk menunjukan
kasih
kita kepada Hati Yesus yang Maha Kudus, tetapi Yesus lebih senang
jika kita berbuat
sesuatu menghibur hati-hati yang sedang menanti dihibur.
Semoga
permenungan kita akan Hati Yesus yang Maha Kudus,
menyentuh
hati kita untuk segera mau berbuat sesuatu supaya
banyak
hati-hati yang nelangsa, hati-hati yang dahaga, mendapatkan
kesegaran
oleh sentuhan hati kita yang penuh dengan belas kasihan.
RENUNGAN HARIAN SABTU 13 JUNI 2015
2
Korintus 5:14-21
Matius
5:33-37
Mazmur 103:1-4, 8-12
Hari
ini memperingati hati tersuci Santa Perawan Maria dan
bacaan
Injil Matius hari ini, Yesus mengatakan adalah tidak baik bila
seseorang
bersumpah demi ... segala sesuatu, untuk meyatakan
bahwa
dirinya benar.
Matius 5:37a
jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak.
seharusnya memang kita tidak perlu harus bersumpah,
untuk mengatakan sesuatu hal yang sebenarnya.
persoalan orang lain menerima atau tidak, itu mah terserah orang itu,
Matius 5:37a
jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak.
seharusnya memang kita tidak perlu harus bersumpah,
untuk mengatakan sesuatu hal yang sebenarnya.
persoalan orang lain menerima atau tidak, itu mah terserah orang itu,
yang penting yang
kita katakan adalah suatu kebenaran.
dalam
bacaan surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus,
disebutkan
bahwa
2 Korintus 5:17
siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:
yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:
yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
dari
kedua bacaan ini, bisa ditarik benang merahnya bahwa :
kita
harus memperbaharui sikap dan cara hidup kita,
kita
harus menanggalkan sikap dan cara hidup yang lama,
bisa saja dulu kita masih menganggap kebohongan adalah sesuatu
hal
lumrah dan bukan merupakan perbuatan dosa.
sekarang
kita hidup di dalam Kristus, yang tidak menghendaki
suatu
kebohongan dengan memanipulasi suatu kebenaran dengan
cara bersumpah untuk
menutupi kebohongan tersebut.
lihat
saja, berita dunia yang kita baca dan kita dengar dan kita lihat,
para
politisi memamerkan suatu kebohongan publik, sepintas sepertinya
mereka benar tetapi
sekian lama kemudian terkuak bahwa ia berbohong.
biasanya
suatu kebohongan akan ditutupi oleh kebohongan berikutnya
dan
semakin lama dapat berkembang menjadi suatu konsipirasi untuk
merubah
suatu kebohongan menjadi suatu kebenaran.
inilah cara-cara
dunia memandang suatu kebenaran dari
sisi kepentingan diri sendiri.
sisi kepentingan diri sendiri.
bagaimana
dengan diri kita sendiri?
apakah saat ini kita
sudah melepaskan suatu kebohongan
dalam segala bentuk apapun juga?
dalam segala bentuk apapun juga?
di
mata Tuhan,
tidak ada istilah dunia mengatakan :
tidak ada istilah dunia mengatakan :
ini
"bohong putih", berbohong demi kebaikan atau
isitilah "bohong
hitam", berbohong untuk menutupi kebenaran.
mungkin
seseorang berbohong tidak seperti para politisi,
dipikirnya itu sah-sah saja, lumrah...
dipikirnya itu sah-sah saja, lumrah...
sering
terjadi seseorang meskipun ia tahu itu termasuk kategori berbohong
tetapi
berdalih, itu biasalah... banyak orang juga berbuat demikian.
contoh
:
menyogok
atau menyuap oknum pejabat pajak, oknum bea cukai,
demi
kelancaran usahanya/bisnisnya, itu biasa lho, dengan berdalih :
ini bukan perbuatan dosa.
ini bukan perbuatan dosa.
benarkah demikian?
jika
menyimak perkataan Yesus,
jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak.
hendaklah kamu katakan: tidak.
apakah
masih ngotot dengan berdalih, ini mah beda ...
hal-hal sekuler
jangan dicampuri dong oleh hal-hal rohani...
manusia
itu memang sejak semula, sudah pandai berdalih dan
tidak
mau dipersalahkan, seperti Adam dan Hawa.
Adam
menyalahkan Hawa
Kejadian 3:12
manusia itu menjawab: "perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.
manusia itu menjawab: "perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.
Hawa
tidak mau disalahkan maka ia berdalih :
Kejadian 3:13b
jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku,
maka kumakan."
jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku,
maka kumakan."
dan
di jaman sekarang ini,
seseorang
berdalih untuk menutupi kesalahannya dengan cara
menyalahkan orang lain
atau dengan cara berbohong.
seringkali
kita meng-iyakan sesuatu karena merasa tidak enak menolak
kita
mau kompromi meski harus berbohong demi sesuatu ....
padahal kebohongan
itu tidak berkenan bagi Allah.
Semoga
kita semakin menyadari bahwa lebih baik kita mengatakan
sesuatu
kebenaran daripada harus berbohong.
apapun
konsekwensinya, lebih baik kita bersikap jujur ...
ya
katakan ya, tidak katakan tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com