Kamis, 30 November 2017
A. BACAAN PERTAMA
ROMA 10:9-18
Hanya orang yang mau mendengarkan
Firman Tuhan maka iman percaya pada Yesus, akan menyelamatkan dirinya.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 19:2-5
Tidak ada berita dan tidak ada kata,
suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia,
dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk
matahari.
C. BACAAN INJIL
MATIUS 4:18-22
Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes
segera meninggalkan jala dan perahunya mengikuti Yesus.
RENUNGAN HARI INI
Iman seseorang tergantung seberapa
serius ia memandang pentingnya iman itu di dalam hidupnya.
Ada orang yang tidak peduli samasekali
dengan imannya sebab yang terpenting dalam hidupnya adalah bagaimana dapat
hidup senang di dunia ini.
Orang atheis adalah salahsatu contoh
orang yang tidak peduli dengan iman.
Bahkan orang beriman sekalipun banyak
yang tidak mengurusi imannya; apakah bertumbuh atau sudah mati imannya.
Lalu apa sih perlunya kita
beriman?
Kita batasi cakupan iman yang dibahas
dalam renungan hari ini yaitu mengenai iman percaya kepada Yesus Kristus
saja.
Setiap kita pasti mempunyai pengalaman
beriman kepada Yesus.
Pengalaman pertama biasanya membuat
kita jatuh cinta kepada Yesus.
Namun dengan berjalannya waktu maka
cinta pada Yesus mulai memudar dengan berbagai alasan; masalah keuangan dan
keluarga menjadi penghambat terbesar pertumbuhan iman.
Wahyu 2:4-5a
Namun demikian Aku mencela engkau,
karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah
betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang
semula engkau lakukan.
Umat katolik biasanya belum tertarik
baca kitabsuci pada saat baru dibaptis tetapi rohnya menyala-nyala; rajin
mengikuti misa ekaristi, doa novena, doa koronka, doa rosario, devosi Maria,
bahkan ada yang rajin baca renungan harian, dsbnya.
Memang tidak mudah mempercayai Tuhan
yang tidak dapat kita lihat sebab kita cenderung percaya bila mengalami sesuatu
yang dapat kita rasakan.
Oleh sebab itu iman kita mesti percaya
100% kepada Tuhan, tanpa ragu-ragu sedikitpun.
Mazmur 31:15
KepadaMu aku percaya, ya Tuhan, aku
berkata: "Engkaulah Allahku!"
Percaya kepada Tuhan itu seperti halnya
seorang anak kecil yang begitu percaya kepada ayahnya dan merasa bangga bila
berjalan bersama ayahnya.
Demikian hendaknya kita harus bangga
percaya kepada Tuhan kita, Yesus.
Kita sangat percaya bahwa Tuhan Yesus
mengasihi diri kita sepenuhnya sehingga kita tidak mudah bersungut-sungut bila
suatu saat keadaan hidup kita menderita akibat berbagai kekurangan.
Kita hendaknya menjaga iman kita agar
semakin hari semakin kokoh dan kuat menghadapi segala bentuk pencobaan yang
merongrong ketenangan hidup kita.
Penderitaan adalah momok menakutkan
sehingga kita berusaha menghindarinya dan akibatnya iman kita goyah.
Sepertinya nasehat ini terlalu sering
kita dengar namun kenyataannya bila suatu hari datang badai masalah hidup maka
biasanya iman kita tertidur dan kepanikan mendominasi keadaan diri kita.
Contoh paling vulgar adalah di saat
angin taufan menerjang perahu murid2 Yesus; kita lihat kepanikan mereka padahal
Yesus ada di buritan perahu.
Markus 4:37-38
Lalu mengamuklah taufan yang sangat
dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai
penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam.
Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: "Guru, Engkau
tidak perduli kalau kita binasa?"
Kita tahu bahwa Yesus ada dalam hati
kita dan sangat dekat dengan kita tetapi kita seringkali panik den melupakan
Yesus yang berada di dalam hati kita.
Menekuni Firman Tuhan membantu kita
tidak panik ketika datang masalah hidup karena ada begitu banyak FirmanNya yang
meneguhkan keyakinan iman kita.
Misalnya :
Matius 11:28
Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Ini yang Yesus katakan agar kita menjadi
tenang sebab Yesus pasti menolong kita.
Kelihatannya saja seperti angin taufan
yang menggoncangkan perahu tetapi bukankah Yesus ada di buritan perahu.
Begitu juga kita seharusnya tetap
beriman percaya kepada Yesus sebab IA selalu ada di dalam hati kita yang
memancarkan sinar terang menerangi awan gelap yang menutupi hati kita.
Jadi kita hendaknya senantiasa menjaga
hati dan juga pikiran kita agar tetap fokus pada Tuhan supaya iman kita kokoh
dan kepercayaan pada Tuhan tetap setia.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com