Jumat, 6 Oktober 2017
A. BACAAN PERTAMA
BARUKH 1:15-22
Bangsa Israel mengaku dosa mereka tidak
mendengarkan suara Tuhan dan tidak berbakti kepadaNya serta melakukan apa yang
jahat dalam pandangan Tuhan.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 79:1-5,8-9
Janganlah perhitungkan kepada kami
kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmatMu segera menyongsong kami, sebab
sudah sangat lemah kami.
Tolonglah kami, ya Allah penyelamat
kami, demi kemuliaan namaMu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh
karena namaMu!
C. BACAAN INJIL
LUKAS 10:13-16
Yesus mengecam ketiga kota yakni kota
Khorazim, Betsaida dengan berkata : "celakalah" dan juga kota
Kapernaum diperingatkan dengan keras.
RENUNGAN HARI INI
Jarang sekali Yesus mengecam, kecuali
kepada orang-orang farisi dan ahli taurat.
Hari ini Yesus mengecam ketiga kota
yakni Khorazim, Betsaida, Kapernaum yang tidak mau bertobat padahal banyak
mukjizat terjadi di 3 kota tersebut.
Lukas 10:13,15
"Celakalah engkau Khorazim!
Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi
mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka
bertobat dan berkabung.
Dan engkau Kapernaum, apakah engkau
akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia
orang mati!
Apa kesalahan dan dosa ketiga kota
itu?
Dari bacaan Injil Lukas ini kita tidak
dapat mengetahui penyebab mereka tidak mau bertobat meski banyak melihat
mukjizat.
Kemungkinan penduduk ketiga kota itu
:
1) tidak percaya kepada mukjizat
Yesus
2) tidak peduli / tidak tertarik hal
rohani
3) keadaan hidup mereka nyaman
4) sombong
5) yakin pada kemampuan diri
sendiri
6) menjalani hidup bergelimang
dosa
Dari Lukas 10:13,15 menunjukan sikap
mereka tidak bertobat berarti mereka hidup dalam dosa.
Dosa adalah sesuatu yang bertentangan
dengan kehendak Tuhan; melalui pikiran maupun perbuatan.
Apakah sikap masa bodoh / tidak peduli
akan hal-hal rohani termasuk dosa?
Ketidak-pedulian akan hal-hal rohani
berarti tidak mau hidup secara rohani melainkan hidup secara duniawi.
Kita tahu bahwa hidup duniawi menyeret
kita menjalani hidup menurut ukuran dan prinsip kebenaran dunia; yang bertolak
belakang dengan prinsip kebenaran Allah
Hidup duniawi berorientasi pada hal-hal
dunia yang sarat dengan pengejaran kenikmatan dunia yang berlumuran hawa nafsu
kedagingan.
Jelaslah,
Penduduk ketiga kota itu mengandalkan
kekuatan dan prinsip hidup diri sendiri sehingga tidak hidup mengandalkan dan
bergantung kepada Tuhan.
Mereka tidak bertobat, mungkin merasa
tidak berbuat salah dan merasa benar yang mereka lakukan.
Bukankah hal seperti ini juga terjadi
saat ini dimana banyak orang tidak peduli akan hal-hal rohani dan menjalani
hidup sesuai keinginan sendiri.
Banyak orang tidak peduli tentang dosa;
yang penting diri mereka senang dan bersikap masa bodoh sebab tidak penting
apakah perbuatan mereka itu dosa atau tidak berdosa.
Mengenai mukjizat,
Setelah mereka menerima mukjizat
penyembuhan atau mukjizat lainnya, lalu mereka meneruskan hidup seperti biasa
yang mereka lakukan.
Coba saja kita lihat di sekitar
kita.
Banyak orang ketika sakit, datang
kepada Tuhan agar menyembuhkan penyakitnya dan setelah sembuh, mereka kembali
ke hidup semula dan meninggalkan Tuhan.
Kemungkinan seperti inilah gaya hidup
ketiga kota yang dikecam Yesus dan mereka tidak bertobat tetapi tetap hidup
seturut keinginan sendiri.
Bukankah ada orang yang tidak mau
dinasehati dan hidup semaunya sendiri.
Tidak takut akibat dosa dan tidak
peduli tentang sorga dan neraka sebab yang penting hidup saat ini; bukan hidup
akan datang, yang belum tentu benar adanya.
Semoga kita tidak mengeraskan hati
bersikukuh pada pendapat sendiri tetapi mau percaya dan bersandar pada
Tuhan.
Bertobat dan berbalik kepada Tuhan
adalah solusi terbaik yang membawa kita kepada keselamatan dan beroleh hidup
kekal di Sorga.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com