Jumat, 18 Agustus
2017
A. BACAAN PERTAMA
YOSUA 24:1-13
Yosua dihadapan
semua suku orang Israel di Sikhem dan berkata bahwa Allah memberikan negeri
Kanaan tanpa susah payah karna Allah berjanji pada Abraham
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR
136:1-3,16-18,21-22,24
Bersyukurlah kepada
Tuhan sebab IA baik dan bahwasanya untuk selamanya kasih setiaNya.
Allah memimpin
umatNya melalui padang gurun dan memberikan tanah Kanaan kepada bangsa
Israel.
C. BACAAN INJIL
MATIUS
19:3-12
Orang Farisi
mencobai Yesus dengan bertanya : mengapa Musa mengijinkan orang menceraikan
isterinya dengan membuat surat cerai?
Hal itu Musa
lakukan karena ketegaran hati bangsa Israel menginginkan cerai tetapi sejak
semula tidaklah demikian.
Perintah Tuhan
tidak mengijinkan adanya perceraian sebab yang telah dipersatukan Tuhan, tidak
boleh diceraikan manusia.
RENUNGAN HARI
INI
Masalah perceraian
sejak dahulu sangat pelik atau persoalan keluarga yang sulit
diselesaikan.
Perintah Tuhan
sangat jelas yaitu :
Matius 19:6
Demikianlah mereka
bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
Memang Musa
mengijinkan perceraian jika salahsatu pasangan berzinah.
(baca kitab Ulangan
pasal 24:1-6).
Menurut Yesus, hal
itu diijinkan Musa disebabkan ketegaran hati bangsa Israel yang menghendaki
perceraian.
Matius 19:8-9
Kata Yesus kepada
mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan
isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata
kepadamu:
Barangsiapa
menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain,
ia berbuat zinah."
Ada yang bilang
begini :
Bagaimana jika
seorang isteri dianiaya suaminya: atau suami selingkuh dan punya anak dari
perempuan selingkuhan, apakah tidak boleh cerai dan harus menanggung
penderitaan?
Mari kita mendalami
perkataan Yesus yang mengatakan bahwa :
apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
Artinya :
Tuhan menghendaki
manusia bersatu dalam keluarga supaya manusia mengalami kebahagiaan hidup dalam
keluarga.
Memang manusia
tidak diharuskan kawin atau berkeluarga untuk mengalami hidup bahagia sebab
kebahagiaan hidup bisa dialami juga bagi orang yang tidak kawin.
Semua itu
tergantung pada diri sendiri; apakah mampu menguasai diri supaya tidak
melakukan perbuatan zinah.
1 Korintus
7:9
Kalau mereka tidak
dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin.
Sebab lebih baik
kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.
Selanjutnya, dalam
bacaan pertama, Tuhan menyatukan orang-orang Israel menjadi satu bangsa di
jaman Yosua dengan membagi-bagikan tanah Kanaan kepada ke 11 suku Israel.
Namun setelah
menjadi suatu bangsa, ternyata mereka berulangkali murtad dengan menyembah
allah-allah lain.
Tuhan terus menerus
menghendaki bangsa Israel menuruti ketetapan dan perintahNya.
Demikian pula Tuhan
menghendaki keutuhan keluarga namun semua itu tergantung pasangan
bersangkutan;
apakah mau
membangun keluarga yang utuh dan tidak tercerai-berai.
JADI
Masalah perceraian
itu boleh atau tidak, ini semuanya tergantung kedua pasangan suami-isteri;
apakah membutuhkan mahligai keluarga yang bahagia?
Perkataan Yesus
sudah sangat jelas yakni tidak diperbolehkan bercerai.
Masalahnya apakah
dituruti atau tidak, ketetapan Tuhan yang tidak mengijinkan adanya
perceraian.
Keinginan bercerai
membutuhkan suatu pengampunan atau mengampuni bagi pasangan yang
menyakiti/melukai pasangan hidupnya.
Setiap keluarga
hendaknya berusahalah mengatur hidup berkeluarga agar supaya semakin menempuh
jalan dikehendaki Tuhan.
Komunikasi dan
relasi intim dengan keluarga sangat penting supaya semakin mengasihi dengan
pasangan hidup dan dijauhkan keinginan bercerai.
Persoalannya, bukan
boleh atau tidak boleh terjadi perceraian tetapi fokusnya adalah bangun relasi
intim di dalam keluarga yang mencerminkan relasi dengan Tuhan.
Ingatlah,
Tuhan menghendaki
persatuan di dalam keluarga dan hendaknya kita memaafkan serta menerima
kekurangan pasangan hidupnya.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com