Senin, 7 Agustus
2017
A. BACAAN PERTAMA
BILANGAN
11:4b-15
Musa berkata pada
Tuhan bahwa dirinya tidak sanggup memikul tanggung jawab atas bangsa Israel dan
Musa putus-asa minta Tuhan membunuh dirinya.
Sebab Musa tidak
tahan mendengar keluhan bangsa Israel terus-menerus dan kali ini mereka
menginginkan makan daging padahal di padang gurun sulit mendapatkan
daging.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR
81:12-17
Mazmur ini
menyatakan kedegilan hati bangsa Israel yang berjalan mengikuti rencananya
sendiri.
Padahal Tuhan
mengenyangkan bangsa Israel dengan makanan gandum terbaik dan dengan madu dari
gunung batu.
C. BACAAN INJIL
MATIUS
14:13-21
Yesus memberi makan
5000 laki-laki dan tidak termasuk perempuan dan anak-anak dengan mengucap
berkat atas lima roti dan dua ikan; ternyata sisanya 12 bakul.
RENUNGAN HARI
INI
Pernahkah anda
mengalami situasi sulit sepertinya tidak ada jalan keluarnya sehingga anda
putus-asa dan menyerah?
Jika pernah berarti
anda tidak sendirian sebab Musa mengalaminya sehingga minta kepada Tuhan
membunuhnya alias lebih baik ia mati saja.
Hal serupa terjadi
saat murid2 Yesus diperhadapkan situasi pelik memberi makan kepada begitu
banyak orang (+/- 5000 laki-laki) sedangkan yang ada hanya lima roti dan dua
ikan. (Matius 14:15-17).
Murid-murid datang
kepada Yesus dan menceritakan masalahnya dan mengakui tidak mampu
mengatasinya.
Matius 14:15
Menjelang malam,
murid-muridNya datang kepadaNya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari
sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli
makanan di desa-desa."
Musa memang datang
kepada Tuhan tetapi Musa menyalahkan Tuhan yang membebani tugas berat
kepadanya.
Bilangan
11:11
Lalu berkatalah
Musa kepada Tuhan: Mengapa Kauperlakukan hambaMu ini dengan buruk dan
mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mataMu, sehingga Engkau
membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?
Reaksi Musa dan
murid-murid Yesus hampir mirip tetapi Musa, sangat negatif, ia memilih lebih
baik mati daripada harus menghadapi dan mengatasi masalah.
Bagaimana dengan
sikap kita ketika menghadapi masalah hidup yang sangat sulit; sepertinya tidak
mungkin teratasi?
Ada baiknya kita
mesti belajar dari Daud !
Mari kita pelajari
bagaimana sikap Daud ketika melihat Goliat, badannya tinggi besar dan terlihat
gagah perkasa sedang dirinya kecil masih muda dan bersenjata ketapel. (baca 1
Samuel pasal 17).
1 Samuel
17:45
Tetapi Daud berkata
kepada orang Filistin itu (=Goliat) : "Engkau mendatangi aku dengan pedang
dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan
semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.
Daud sangat yakin
dan percaya kepada Tuhan akan membelanya, menolongnya mengalahkan Goliat.
Pertanyaannya
adalah :
Apakah keyakinan
kita seperti Daud?
Goliat adalah
lambang masalah hidup yang sulit diatasi dengan mengandalkan kekuatan diri
sendiri.
Daud tahu
kekuatannya kalah jauh dari Goliat; oleh sebab itu ia mengandalkan kekuatan
Tuhan mengalahkan Goliat !
Demikian hendaknya
kita juga datang kepada Tuhan dan memohon bantuanNya memohon kekuatanNya agar
kita mampu mengatasi dan menang atas masalah hidup yang sangat sulit kita
hadapi bila menggunakan kekuatan sendiri.
Inilah sikap kita
menyikapi masalah pelik atau masalah sulit seperti Goliat tinggi besar sangat
sulit dikalahkan yaitu kita harus yakin dan percaya kepada Tuhan seraya memohon
kekuatan dariNya agar kita mampu mengatasi masalah tersebut.
Keluaran 14:14
Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.
Mazmur 50:15
Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku.
Seringkali kita
gentar melihat masalah sehingga kehilangan kesadaran bahkan kehilangan
keyakinan kepada Tuhan sehingga kalang-kabut kagak karuan dan akibatnya kita
terperosok lebih dalam ke jurang keputus-asaan. Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku.
Ingatlah nasehat
Yesus bahwa :
Yohanes 14:27
Damai sejahtera
Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
Janganlah gelisah
dan gentar hatimu.
Disinilah ujian
iman kita; apakah mampu menguasai diri dan tetap bersandar pada Tuhan saat
badai dan tsunami masalah menerjang kehidupan kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com