Rabu, 19 Juli 2017
A. BACAAN PERTAMA
KELUARAN
3:1-6,9-12
Allah menampakan
diri di hadapan Musa diantara semak duri dan bersabda :
Akulah Allah
ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.
Musa menutupi
mukanya dan takut memandang wajah Tuhan; lagipula Musa diperintahkan membuka
kasut oleh Allah sebab tempat ia berdiri, tanah kudus.
Allah mengutus Musa
untuk membawa umat Israel dari Mesir dan Allah berjanji akan menyertainya sebab
semula Musa tidak yakin mampu memikul tugas ini.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR
103:1-7
Mazmur pujian
kepada Tuhan yang baik yang pengasih dan penyayang.
Jangan pernah lupa
akan kebaikanNya dan atas pengampunanNya.
Pujilah Tuhan, hai
jiwaku dan pujilah NamaNya Kudus dengan segenap hati.
C. BACAAN INJIL
MATIUS
11:25-27
Yesus berkata bahwa
semua diserahkan Bapa kepadaKu dan tak seorangpun mengenal Bapa selain
Anak.
Yesus bersyukur
Bapa menyembunyikan semua itu bagi orang pandai dan orang bijak tetapi
dinyatakan bagi orang kecil.
RENUNGAN HARI
INI
Otak manusia
beratnya berkisar 1,5 kg berada di dalam kepala manusia.
Salahsatu fungsi
otak manusia adalah berpikir dan menyimpan memori.
Kemampuan
memberdayakan kinerja otak setiap orang berbeda-beda atau dikenal secara umum
dengan istilah intelektual atau akalbudi.
Manusia bisa
memgembangkan ilmu pengetahuan melalui kinerja otak atau intelektualnya
sehingga semakin canggih perkembangannya, seperti diciptakannya komputer,
robot, dan tehnologi lainnya.
Bahkan manusia bisa
keluar angkasa mengelilingi cakrawala jagat raya dan berhasil mendarat ke
planet lain yang jauh dari bumi, seperti planet bulan dan mars.
Namun dinamika yang
terjadi justru menyeret sebagian manusia menjadi lupa diri dengan mengandalkan
kemampuan intelektualnya dan kekuatan dirinya hingga mengabaikan Tuhan.
Kehebatan
intelektualnya bersumber dari kinerja otak di kepalanya yang merupakan
pemberian Tuhan.
Seharusnya tidak
ada orang yang berani melawan Tuhan karena merasa dirinya pinter/cerdas/genius
yang terbukti telah melambungkan kesuksesan dirinya.
Tetapi kenyataannya
ternyata ada orang pinter/cerdas/genius dan orang sukses yang berani menentang
Tuhan, bahkan ada yang tidak mengakui adanya Tuhan, Sang Pencipta segala
sesuatu di jagat raya alam semesata ini.
Yesus
memperingatkan orang pandai dan orang bijak dengan mengatakan :
Matius 11:25
Pada waktu itu
berkatalah Yesus:
Aku bersyukur
kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada
orang kecil.
Yach, kecenderungan
orang pandai dan orang bijak adalah kesombongan yang mengklaim dirinya hebat
dan tidak butuh ketergantungan kepada Tuhan sebab yakin akan kemampuan
inteletualnya dan kekuatan yang dimilikinya.
Musa tidak yakin
akan kemampuannya memimpin umat Israel keluar dari Mesir maka ia menyatakan
keberatan menerima beban tugas yang Tuhan perintahkan kepada dirinya.
Bandingkan dengan
saudara kandungnya yakni Miryam dan Harun, terutama Miryam merasa yakin Tuhan
memakai dirinya untuk memimpin umat Israel.
Bilangan
12:1-2
Miryam serta Harun
mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya,
sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka:
"Sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan
perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu
kepada Tuhan.
Orang yang
berambisi mengejar sesuatu seringkali bertindak melampaui batas kewajaran demi
mencapai tujuannya sehingga kerapkali menggunakan segala cara yang tidak
berkenan di mata Tuhan.
Apalagi bila
diboncengi oleh sifat iri hati maka makin runyamlah persaingan tidak sehat
mewarnai hubungan mereka.
Tuhan membela orang
kecil atau orang yang bergantung sepenuhnya kepadaNya dan kepada orang yang
tinggi hati atau kepada orang pintar dan orang bijak, Tuhan menyembunyikan
segala sesuatu, seperti yang Yesus katakan.
Yakobus 1:5
Tetapi apabila di
antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada
Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak
membangkit-bangkit —,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Artinya kita kudu
mesti rendah hati dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan karena menyadari diri
kita ini lemah dan tak berdaya bila mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Anehnya masih
banyak orang yang tidak sadar bahwa kepintaran dan kehebatan dirinya berasal
dari Tuhan sebab merasa semua kepintaran dan kesuksesan itu adalah hasil kerja
kerasnya menggunakan kecerdasan otaknya & kekuatan dirinya.
Padahal sudah
banyak contoh orang yang sombong mengungguli diri sendiri yang jatuh yang
hancur karena kecongkakan dirinya dan karena mengabaikan Tuhan.
Ciri-ciri umum
sikap orang tersebut biasa terlihat dari cara bicaranya sinis yang merendahkan
pendapat dan nasehat orang lain, termasuk hal-hal rohani yang dianggapnya
buang-buang waktu.
Coba anda selidiki
dirimu sendiri dan bertanya : apakah aku mempriortaskan relasi intim dengan
Tuhan lewat saat teduh, berdoa, dan merenungkan Firman Tuhan; daripada
membangun relasi erat dengan kolega/rekan/teman supaya mempermudah diriku
memperoleh bisnis atau jaringan bisnis?
Dengarkan jawaban
hati nurani anda yang biasanya jujur dan bagaimana respon anda setelah
mengetahui kata hatimu?
Sering terdengar
orang berkata bahwa kagak usah terlalu fanatiklah, biasa2 saja, kita mesti
seimbang antara rohani dan sekular; urusan rohani biarlah rohaniwan yang urus
sedangkan kita orang awam ya urusan sekular atau urusan dunialah.
Silahkan anda
merenungkan kisah tentang Air bah (Kejadian 6:5-9) dan kisah Menara Babel
(Kejadian 11:1-9).
Orang yang hidupnya
menjauh dari Tuhan biasanya sangat mudah berbuat jahat sebab mereka mengejar
keinginannya yang berlumuran keinginan kedagingan dan kenikmatan duniawi
sebagai tujuan hidupnya.
Orang yang hidupnya
bergantung kepada Tuhan, biasanya tidak berani berbuat jahat atau berbuat
hal-hal yang dilarang Tuhan sebab tujuan hidupnya adalah kehidupan kekal di
Sorga.
Silahkan memilih
dan memutuskan :
Apakah tujuan
hidupmu?
Kepada siapa,
engkau bergantung hidup sepenuhnya di dunia ini?
Yosua 24:14-15
Oleh sebab itu, takutlah
akan Tuhan dan beribadahlah kepadaNya dengan tulus ikhlas dan setia.
Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang
sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan. Tetapi jika kamu
anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini
kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu
beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu
diami ini.
Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!"
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com