Sabtu, 30 Juni 2018
RATAPAN 2:2,10-14,18-19
MAZMUR 74:1-7,20-21
MATIUS 8:5-17
Matius 8:8
Tetapi jawab perwira itu kepada Yesus: "Tuan, aku tidak
layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku
itu akan sembuh."
Bacaan Injil hari ini mengenai Yesus menyembuhkan hamba seorang
perwira di Kapernaum dan menyembuhkan ibu mertua Petrus.
Tidak banyak majikan baik hati kepada pelayannya atau hambanya
seperti yang
ditunjukan seorang perwira di Kapernaum, apalagi hambanya itu
lumpuh, tentu saja akan merepotkan dirinya dan juga hamba tersebut sudah tidak
mampu bekerja lagi tetapi hati perwira ini berbelas kasihan.
Perwira ini sepertinya sudah mendengar kabar tentang Yesus, Sang
Penyembuh sehingga ia memohon pada Yesus untuk menyembuhkan hambanya sakit
lumpuh.
Matius 8:5
ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira
mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira
mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
Kemungkinan perwira ini bukan orang Yahudi, sebab saat itu ada
jarak antara
orang Yahudi dengan orang non Yahudi; semacam perbedaan
status.
Namun perwira ini ternyata seorang dermawan menyumbang dana untuk pembangunan Bait Allah, sehingga orang tua-tua Yahudi tidak keberatan dan memandang layak perwira ini ditolong.
Lukas 7:4-5
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Ada yang menarik dari perwira ini, yakni ketika Yesus
menyanggupi akan datang ke rumahnya untuk menolong hambanya tetapi perwira ini
malah menolak sebab ia merasa tidak layak menerima Yesus di rumahnya.
Matius 8:7-8
Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata maka hambaku
itu akan sembuh.
Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata maka hambaku
itu akan sembuh.
Yesus memuji iman perwira ini sebab perkataan perwira ini
mencerminkan iman penuh pengharapan.
Matius 8:10
Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada
mereka yang mengikutiNya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar
ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
Perkataan perwira
tersebut,
gereja katolik mengadopsi perkataan perwira ini, ketika romo /
pastor mengajak umat untuk menyambut komuni kudus dan umat menjawab :
ya Tuhan, saya tidak pantas ...
ya Tuhan, saya tidak pantas ...
Tuhan datang kepada saya ....
tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh !
Selanjutnya,
Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus yang mengalami sakit
demam.
Matius 8:14-15
Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring
karena sakit demam maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya, iapun bangunlah dan melayani Dia.
Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring
karena sakit demam maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya, iapun bangunlah dan melayani Dia.
Persoalan sakit penyakit menjadi momok bagi kita sebab
seringkali disebabkan oleh makanan yang kita makan tersebut terkontaminasi oleh
virus dan akibat penggunaan bahan-bahan pengawet dari kimiawi.
Kita sebagai umat kristiani hendaknya tak perlu cemas akan
sakit-penyakit sebab Yesus adalah Sang Tabib Ajaib, Dokter diatas segala dokter
spesialis di dunia ini dan yakinlah, segala macam penyakit dapat disembuhkan
oleh Kuasa Yesus.
Penyakit kanker yang terkenal sangat ganas dan belum ada obat
jitu, sanggup menyembuh kanker tetapi melalui Kuasa Yesus maka penyakit apapun
juga disembuhkan secara tuntas.
1 Petrus 2:24
Yesus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Yang diperlukan adalah iman percaya dan iman pengharapan dari
seseorang yang menderita penyakit.
Seringkali si sakit panik dan mencari alternatif cara untuk
kesembuhan dirinya sehingga lupa pada Yesus yang sanggup
sembuhkan segala macam penyakitnya.
Banyak kesaksian orang yang mengalami kesembuhan penyakit,
diantaranya ada seorang ibu yang menderita kanker rahim dan menurut dokter
spesialis harus dioperasi sedangkan ia merasa cemas dan takut.
Dalam ketidak-berdayaan, ia memohon pada Yesus untuk menyembuhkan
rahimnya dan minta supaya tidak harus dioperasi.
Dengan tekun berdoa dan menanamkan keyakinan pada imannya, ia
mempercayai firman dari 1 Petrus 2:24 akan digenapi dalam dirinya.
Saru hari sebelum dioperasi, ibu ini terus berdoa kepada Yesus,
ia pasrahkan diri dan tidak menangis lagi sebab imannya percaya Yesus akan
memberikan jalan terbaik bagi dirinya dan bila harus melalui
operasi pengangkatan rahimmnya, maka ia rela dan
menerimanya.
Apa yang terjadi keesokan hari, sewaktu masa persiapan operasi,
ibu ini diperiksa dengan berbagai alat-alat kedokteran untuk memastikan
kelancaran operasi.
Ternyata rahimnya sembuh total sehingga dokter di rumah-sakit
terkejut dan heran.
Puji Tuhan ! iman ibu tersebut berbicara dengan iman penuh
harapan kepada Yesus, dimana ia menyerahkan dirinya sepenuhnya menerima jawaban
Yesus dan ternyata tepat pada waktunya Yesus menolong.
Mazmur 28:7
Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku, aku bersyukur kepada-Nya.
Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku, aku bersyukur kepada-Nya.
Melalui peristiwa itu, iman ibu ini semakin teguh dan kokoh
karena mengalami perjumpaan dan pertolongan Tuhan yang menyembuhkan kanker
rahim yang dideritanya sekian tahun lamanya.
Oleh sebab itu, iman kita harus terus bertumbuh, tidak cukup
percaya kepada Yesus tetapi kita harus memiliki dasar iman yang kokoh
(renungan kemarin) agar kita tidak mudah goyah dan digoncangkan oleh persoalan
hidup,
termasuk diantaranya masalah penyakit.
Salam Kasih,
Surya Darma