Jumat, 1 Maret 2019
SIRAKH 6:5-17
MAZMUR 119:12,16,18,27,34-35
MARKUS 10:1-12
Markus 10:9
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia.
Ayat ini sangat jelas bahwa kita umat kristiani tidak boleh
bercerai dengan alasan apapun.
Yesus mengatakan hal ini dengan tegas meskipun orang Farisi
mengatakan Musa mengijinkan membuat surat cerai.
Ulangan 24:1-4
"Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan
menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab
didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan
menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari
rumahnya, dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu
menjadi isteri orang lain, dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta
lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan
itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian
mengambil dia menjadi isterinya itu mati, maka suaminya yang pertama, yang
telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi
isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di
hadapan TUHAN. Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.
Kita manusia diberikan kehendak bebas untuk memilih; apakah
mematuhi atau tidak mematuhi perintah Tuhan.
Jika memilih tidak mematuhi perintah Tuhan padahal mengaku
beriman kepada Yesus Kristus maka ada konsekwensinya yaitu ada
hukumannya.
Dalam hal bercerai, Yesus mengatakan:
Markus 10:11-12
Kata Yesus kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan
isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap
isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan
kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
Sesungguhnya yang menjadi fokus perhatian adalah menjaga
hubungan suami-isteri agar bersama-sama menata dan menjaga keluarga mereka
hidup bahagia di dalam kebenaran Tuhan.
Memang kenyataannya perceraian banyak disebabkan oleh kelakuan
suami yang lalai terhadap isterinya meskipun ada juga akibat isteri
memperlakukan suami tidak semestinya.
Maka dari itu acuan atau patokan dasar dalam hubungan
suami-isteri adalah kebenaran Firman Tuhan.
---> Silahkan baca: Efesus 5:22-33
Khusus para suami, berikut ini Firman Tuhan menasehati:
1 Petrus 3:7
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan
isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman
pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan
terhalang.
Khusus para isteri, berikut ini Firman Tuhan menasehati:
1 Petrus 3:1-2
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu,
supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga
tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat,
bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu
Untuk suami-isteri, berikut ini Firman Tuhan menasehati:
1 Korintus 7:14
Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya
dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak
demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah
anak-anak kudus.
Semoga dengan upaya bersama yang menjalani hidup berumah-tangga
dalam kebenaran Tuhan maka perceraian tidak akan terjadi sebab suami-isteri
telah sepakat memutuskan untuk hidup setia sampai mati.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com