Selasa,
26 Maret 2019
DANIEL
3:25,34-43
MAZMUR
25:4-9
MATIUS
18:21-35
Matius
18:22
Yesus
berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
wow...
mengampuni itu lebih dalam maknanya daripada memaafkan apalagi sampai demikian
banyak kali harus mengampuni ; 3x saja rasanya termasuk orang baik
hati....
Menurut
anda, bisa ga sih kita senantiasa mengampuni seseorang yang terus-menerus
merugikan bahkan menyakiti kita?
Mengampuni
itu artinya kita memaafkan orang itu sampai hati kita tidak kecewa, tidak
kesal, tidak sakit hati, bahkan hati kita dengan tulus mau memaafkan serta
berusaha membuat orang tersebut untuk bertobat dari perbuatannya yang telah
merugikan kita dan orang lain.
Definisi
mengampuni ini seperti yang Yesus lakukan yakni mengampuni kita manusia.
Demikian juga
di Perjanjian Lama dimana Allah terus-menerus mengampuni bangsa Israel dari
murtad bahkan menyakiti hati Allah.
Mengampuni
seperti yang dicontohkan Yesus dapat dikatakan sulit terwujud jika mengandalkan
kekuatan diri kita sendiri.
Pada
awalnya kita belajar mengampuni orang lain demi Yesus, artinya kita mau
menuruti kehendak Yesus agar kita mau ampuni orang tersebut dengan belajar
menyangkal harga diri kita.
Sakit sih
namun jika kita terus memohon kekuatan melalui Roh Kudus disertai upaya
membenahi hati kita agar semakin murah hati dan semakin dipenuhi belas kasihan
kepada orang lain maka kita akan bisa mengampuni orang lain meskipun butuh
kemauan keras berbuat demikian karena kita mau menyenangkan hati Tuhan.
Yang
terasa sulit mengampuni bila orang tersebut masih saja melecehkan kita meskipun
sudah kita katakan bahwa perbuatannya merugikan kita dan dapat merugikan orang
lain juga.
Sikap
orang tersebut dimata kita sangat sombong, arogan, dan tidak sedikitpun merasa
bersalah telah berbuat demikian.
Jujur
saja menghadapi type orang seperti begini, menyulutkan api kemarahan di hati
kita atau sebaliknya membuat kita tawar hati kepadanya dan memilih lebih baik
tidak lagi berhubungan dengan orang ini, segan berteman dengan model
begini.
Dengan
jauh dari orang ini, kekesalan hati akan luntur bahkan dengan berjalannya
waktu, bisa memaafkan orang ini.
Jika
masih bertemu dan berhubungan dengannya, waduh sulit sekali menerima
perlakuannya, apalagi mengampuninya; tidak membalas saja sudah bagus, emosi dan marah kudu mesti dikontrol,
jika tidak bisa ramai.
Pengosongan diri seperti Yesus adalah jawabannya dan menjadi tujuan bagi kita agar bisa sampai ke arah itu; butuh waktu dan kemauan serta kebulatan tekad hingga sampai pada pengosongan diri dari hal2 keduniawian dan memiliki sifat dan sikap seperti Yesus.
Pengosongan diri seperti Yesus adalah jawabannya dan menjadi tujuan bagi kita agar bisa sampai ke arah itu; butuh waktu dan kemauan serta kebulatan tekad hingga sampai pada pengosongan diri dari hal2 keduniawian dan memiliki sifat dan sikap seperti Yesus.
Pertanyaannya
mungkinkah bisa kita lakukan dan wujudkan?
jawabannya : bisa! sebab sudah banyak orang beriman, terutama para santa dan santo, dan para pastor, juga orang awam yang sampai akhir hayatnya tetap setia melakukan kehendak Tuhan, termasuk mengampuni.
jawabannya : bisa! sebab sudah banyak orang beriman, terutama para santa dan santo, dan para pastor, juga orang awam yang sampai akhir hayatnya tetap setia melakukan kehendak Tuhan, termasuk mengampuni.
Bagi yang
belum bisa mengampuni adalah : suatu tantangan agar bisa mengampuni orang lain
yang telah berbuat salah dan merugikan dirinya bahkan sampai
menyakitinya.
Semoga
kita bisa mengampuni orang lain sebelum akhir hayat kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com