YESAYA 7:10-14;8:10
MAZMUR 40:7-11
LUKAS 1:26-38
Gereja Katolik menetapkan sebagai Hari Raya Kabar Sukacita
tentang malaikat Gabriel memberi kabar kepada Maria akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki padahal ia belum menikah dengan Yusuf ,
tunangannya.
Lukas 1:28, 31
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia
Yesus.
Mengapa disebut kabar sukacita padahal berita tersebut sangat
mengejutkan dan dampaknya akan terkena hukaman rajam karena punya anak sebelum
menikah?
Maria bersedia menerima kenyataan akan mengandung dan
berkata:
Lukas 1:38
Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu."
Apa yang membuat Maria memiliki iman yang besar karena bersedia
menerima keadaan dirinya akan mengandung dan akan melahirkan ?
Pertanyaan lainnya adalah :
Seberapa dalam kita memaknai apa yang Maria katakan apa yang
membuat Maria memiliki iman yang besar?
Kita tidak banyak dapat menggali kisah Maria di dalam Alkitab
tetapi paling tidak dari pengalaman iman Maria, dapat kita ketahui bahwa
:
Hal Pertama
Maria adalah orang yang terbuka hatinya
menerima sesuatu hal yang baru dalam hidupnya.
Maria mempercayai Malaikat Gabriel
padahal Maria belum mengenal siapa itu Malaikat Gabriel ?
Bayangkan, jika hal itu terjadi pada diri kita, semudah itukah
kita mempercayai berita tentang Allah yang dibawakan oleh seseorang; apakah
beritanya dari seorang Pastor atau dari Pewarta/Penginjil, atau dari
Katekis/Pengajar rohani?
Apalagi berita tersebut jika kita terima akan menimbulkan
masalah pada diri kita, atau minimal akan merepotkan diri kita..biasanya tidak
mudah menerima tetapi berbeda dengan Maria, bersedia menanggung akibat
karenamengandung sebelum nikah? wow, bayangkan betapa menakutkan akibatnya . .
.
Hal Kedua
Maria mau mempercayai hidupnya di tangan Allah.
Betapa mengagumkan iman Maria pada Allah dan tidak saja Maria
memiliki iman percaya kepada Allah tetapi juga Maria memiliki
iman berserah kepada Allah
juga sekaligus memiliki iman penuh pengharapan kepada
Allah
Keyakinan Maria pada Allah begitu besar dan nampak dari
perkataannya bahwa : "aku ini hamba Tuhan, ..."
Maria betul-betul berlaku sebagai seorang hamba Tuhan, yang
menyerahkan hidup kepada Tuhan. Seorang hamba yang melayani tuannya
dengan segenap hati dan tuannya itu adalah Allah.
Hal Ketiga
Maria setia dan taat pada penggilannya sebgai hamba Tuhan.
Terlihat dari sikap Maria menanggung derita, bukan hanya saat
mengandung Yesus, tetapi hingga Yesus di Salib, dikuburkan, dan mengalami
Kebangkitan.
Kita ketahui di perikop berikutnya, beberapa kali Maria
menyimpan segala sesuatu yang terjadi pada diri Yesus, di dalam hatinya,
artinya ia tidak komplain
dan bertanya : mengapa atau kenapa?
Lukas 2:19
Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.
Lukas 2:51
lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia
tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan
semua perkara itu di dalam hatinya.
semua perkara itu di dalam hatinya.
Ketiga hal tersebut sangat menonjol dari sikap Maria patut kita
contoh teladannya. dan semoga kita juga berbuat seperti Maria.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com