HIDUPLAH DI DALAM ROH

KAMIS, 8 OKTOBER 2020
 
GALATIA 3:1-5 
 
Paulus katakan kepada jemaat di Galatia, mengapa mereka kembali hidup dalam kedagingan setelah hidup dalam Roh. 
 
LUKAS 1:69-75  
 
Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hambaNya itu, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepadaNya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapanNya seumur hidup kita. 
 
LUKAS 11:5-13 
 
Yesus mengatakan bahwa Bapa di Surga akan memberikan Roh Kudus pada siapa yang meminta kepadaNya. 
 
Oleh sebab itu mintalah, carilah, ketoklah maka engkau akan menerima, mendapat, dan pintu dibukakan bagimu. 
 
RENUNGAN 
 
Kita tidak membahas tentang minta rejeki dalam bentuk uang/harta dunia tetapi menitik-beratkan pada kaitannya dengan bacaan pertama dari Galatia 3:1-5 yakni hiduplah di dalam Roh. 
 
Yang kita minta adalah Roh artinya kita meminta Roh Allah atau Roh Kudus yang memimpin atau mengendalikan diri kita. 
 
Lukas 11:13 
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya. 
 
Daud tahu betapa pentingnya Roh Kudus mengendalikan dirinya sehingga mohon kepada Allah agar Roh Kudus tetap ada di dalam dirinya. 
 
Mazmur 51:13 
Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku! 
 
Realitanya, 
 
Banyak orang berdoa meminta rejeki uang, harta, segala hal berkaitan dengan hal-hal duniawi dan sedikit orang yang mengerti memohon kepada Allah agar diberikan karunia iman dan meminta Roh Allah senantiasa mengendalikan dirinya. 
 
Seperti kita ketahui bahwa Allah berikan kebebasan kita menentukan pilihan hidup dan Roh Kudus tidak memaksa tetapi memberikan nasehat, teguran, mengajar tentang kebenaran Allah. 
 
Yohanes 14:26 
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 
 
Yohanes 16:13 
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 
 
Bila kita tidak mau mendengar nasehat Roh Kudus berarti kita mendukakan Roh Kudus (Efesus 4:30) tetapi Roh Kudus tidak memaksa kita. 
 
Itulah sebabnya Rasul Paulus heran pada jemaat di Galatia yang begitu mudahnya meninggalkam hidup di dalam Roh dan kembali hidup dalam kedagingan. 
 
Galatia 3:3-4 
Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia! 
 
Hal ini disebabkan mereka tidak tahan berada pada proses pemurnian dirinya sehingga memilih kembali pada hidup lama yang mengumbar nafsu kedagingan 
 
Untuk orang-orang seperti ini bila tetap tidak kembali bertobat maka: 
 
Inrani 10:26-27 
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. 
 
Oleh sebab itu hendaknya kita senantiasa hidup di dalam Roh dan tinggalkan hidup lama hidup dalam kedagingan. 
 
Mintalah, Carilah, Ketoklah mengingatkan kita untuk memohon kepada Allah untuk memberikan Roh Kudus supaya iman kita semakin kokoh dan sanggup melawan keinginan daging di dalam diri kita. 
 
Meskipun kenyataannya banyak orang justru meminta, mencari, segala sesuatu hal-hal keduniawian dan bukan hal-hal kerohanian sehingga potensi untuk hidup di dalam keinginan Roh semakin hari kian menipis sedangkan keinginan daging kian menguasai diri kita. 
 
 
Salam Kasih, 
Surya Darma 
renunganpdkk.blogspot.co.id 
https://renunganhariankatolik.video.blog