SENIN,
30 NOVEMBER 2020
ROMA 10:9-18
Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani.
Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
MAZMUR 19:2-5
Gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari
MATIUS 4:18-22
Andreas sedang menebarkan jala di danau ketika Yesus mengajaknya untuk dijadikan penjala manusia dan Andreas beserta Simon Petrus mengikuti Yesus.
RENUNGAN
Gereja Katolik memperingati hari ini pesta St Andreas, Rasul dan bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus memanggil empat murid pertama diantaranya Andreas.
Matius 4:18
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
Matius 4:21
Setelah Yesus pergi dari sana, dilihatNya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka.
Latar belakang mereka adalah orang biasa yang pekerjaannya sebagai nelayan dan mereka menjawab panggilan Yesus.
Matius 4:29,22
Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Timbul pertanyaan, mengapa ke4 murid Yesus ini segera meninggalkan jalanya dan keluarganya untuk mengikuti Yesus?
Dalam Injil Yohanes, dijelaskan bahwa Andreas adalah salahsatu murid Yohanes Pembaptis yang mendengar perkataan Yohanes yang berkata bahwa Yesus adalah Anak domba Allah.
Yohanes 1:35-36,40
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
Dan ketika Yohanes melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Andreas telah mendengar tentang Yesus dari Yohanes Pembaptis, gurunya dan kemudian dia menceritakan kepada saudaranya yakni Simon.
Yohanes 1:41
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
Jelaslah perjumpaan dengan Yesus akan membawa perubahan, apalagi setelah mendengar tentang Yesus.
Dengan katalain, setelah mendengar Firman Tuhan maka timbul iman.
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman seseorang tergantung seberapa serius ia menanggapi pentingnya iman itu di dalam hidupnya.
Ada orang yang tidak peduli samasekali dengan imannya sebab yang terpenting dalam hidupnya adalah bagaimana dapat hidup senang di dunia ini.
Orang atheis adalah salahsatu contoh orang yang tidak peduli dengan iman.
Bahkan orang beriman sekalipun banyak yang tidak mengurusi imannya; apakah bertumbuh atau sudah mati imannya.
Lalu apa sih perlunya kita beriman?
Setiap kita pasti mempunyai pengalaman beriman percaya kepada Yesus.
Pengalaman pertama biasanya membuat kita jatuh cinta kepada Yesus.
Roma 10:9-10
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Namun dengan berjalannya waktu maka cinta pada Yesus mulai memudar dengan berbagai alasan; masalah keuangan dan keluarga menjadi penghambat terbesar pertumbuhan iman.
Wahyu 2:4-5a
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Oleh sebab itu iman kita mesti percaya 100% kepada Tuhan, tanpa ragu-ragu sedikitpun.
Mazmur 31:15
KepadaMu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: "Engkaulah Allahku!"
Percaya kepada Tuhan itu seperti halnya seorang anak kecil yang begitu percaya kepada ayahnya dan merasa bangga bila berjalan bersama ayahnya.
Demikian hendaknya kita harus bangga percaya kepada Tuhan kita, Yesus.
Kita sangat percaya bahwa Tuhan Yesus mengasihi diri kita sepenuhnya sehingga kita tidak mudah bersungut-sungut bila suatu saat keadaan hidup kita menderita akibat berbagai kekurangan.
Kita hendaknya menjaga iman kita agar semakin hari semakin kokoh dan kuat menghadapi segala bentuk pencobaan yang merongrong ketenangan hidup kita.
Penderitaan adalah momok menakutkan sehingga kita berusaha menghindarinya dan akibatnya iman kita goyah.
Sepertinya nasehat ini terlalu sering kita dengar namun kenyataannya bila suatu hari datang badai masalah hidup maka biasanya iman kita tertidur dan kepanikan mendominasi keadaan diri kita.
Kita tahu bahwa Yesus ada dalam hati kita dan sangat dekat dengan kita tetapi kita seringkali panik den melupakan Yesus yang berada di dalam hati kita.
Menekuni Firman Tuhan membantu kita tidak panik ketika datang masalah hidup karena ada begitu banyak FirmanNya yang meneguhkan keyakinan iman kita.
Misalnya :
Matius
11:28
Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Ini yang Yesus katakan agar kita menjadi tenang sebab Yesus pasti menolong kita.
Kelihatannya saja seperti angin taufan yang menggoncangkan perahu tetapi bukankah Yesus ada di buritan perahu.
Begitu juga kita seharusnya tetap beriman percaya kepada Yesus sebab IA selalu ada dalam hati kita memancarkan sinar terang menerangi awan gelap yang menutupi hati kita.
Jadi kita hendaknya senantiasa menjaga hati dan juga pikiran kita agar tetap fokus pada Tuhan supaya iman kita kokoh dan kepercayaan pada Tuhan tetap setia.
Salam Kasih,
Surya Darma
renunganpdkk.blogspot.co.id
https://renunganhariankatolik.video.blog
ROMA 10:9-18
Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani.
Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
MAZMUR 19:2-5
Gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari
MATIUS 4:18-22
Andreas sedang menebarkan jala di danau ketika Yesus mengajaknya untuk dijadikan penjala manusia dan Andreas beserta Simon Petrus mengikuti Yesus.
RENUNGAN
Gereja Katolik memperingati hari ini pesta St Andreas, Rasul dan bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus memanggil empat murid pertama diantaranya Andreas.
Matius 4:18
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
Matius 4:21
Setelah Yesus pergi dari sana, dilihatNya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka.
Latar belakang mereka adalah orang biasa yang pekerjaannya sebagai nelayan dan mereka menjawab panggilan Yesus.
Matius 4:29,22
Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Timbul pertanyaan, mengapa ke4 murid Yesus ini segera meninggalkan jalanya dan keluarganya untuk mengikuti Yesus?
Dalam Injil Yohanes, dijelaskan bahwa Andreas adalah salahsatu murid Yohanes Pembaptis yang mendengar perkataan Yohanes yang berkata bahwa Yesus adalah Anak domba Allah.
Yohanes 1:35-36,40
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
Dan ketika Yohanes melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Andreas telah mendengar tentang Yesus dari Yohanes Pembaptis, gurunya dan kemudian dia menceritakan kepada saudaranya yakni Simon.
Yohanes 1:41
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
Jelaslah perjumpaan dengan Yesus akan membawa perubahan, apalagi setelah mendengar tentang Yesus.
Dengan katalain, setelah mendengar Firman Tuhan maka timbul iman.
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman seseorang tergantung seberapa serius ia menanggapi pentingnya iman itu di dalam hidupnya.
Ada orang yang tidak peduli samasekali dengan imannya sebab yang terpenting dalam hidupnya adalah bagaimana dapat hidup senang di dunia ini.
Orang atheis adalah salahsatu contoh orang yang tidak peduli dengan iman.
Bahkan orang beriman sekalipun banyak yang tidak mengurusi imannya; apakah bertumbuh atau sudah mati imannya.
Lalu apa sih perlunya kita beriman?
Setiap kita pasti mempunyai pengalaman beriman percaya kepada Yesus.
Pengalaman pertama biasanya membuat kita jatuh cinta kepada Yesus.
Roma 10:9-10
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Namun dengan berjalannya waktu maka cinta pada Yesus mulai memudar dengan berbagai alasan; masalah keuangan dan keluarga menjadi penghambat terbesar pertumbuhan iman.
Wahyu 2:4-5a
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Oleh sebab itu iman kita mesti percaya 100% kepada Tuhan, tanpa ragu-ragu sedikitpun.
Mazmur 31:15
KepadaMu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: "Engkaulah Allahku!"
Percaya kepada Tuhan itu seperti halnya seorang anak kecil yang begitu percaya kepada ayahnya dan merasa bangga bila berjalan bersama ayahnya.
Demikian hendaknya kita harus bangga percaya kepada Tuhan kita, Yesus.
Kita sangat percaya bahwa Tuhan Yesus mengasihi diri kita sepenuhnya sehingga kita tidak mudah bersungut-sungut bila suatu saat keadaan hidup kita menderita akibat berbagai kekurangan.
Kita hendaknya menjaga iman kita agar semakin hari semakin kokoh dan kuat menghadapi segala bentuk pencobaan yang merongrong ketenangan hidup kita.
Penderitaan adalah momok menakutkan sehingga kita berusaha menghindarinya dan akibatnya iman kita goyah.
Sepertinya nasehat ini terlalu sering kita dengar namun kenyataannya bila suatu hari datang badai masalah hidup maka biasanya iman kita tertidur dan kepanikan mendominasi keadaan diri kita.
Kita tahu bahwa Yesus ada dalam hati kita dan sangat dekat dengan kita tetapi kita seringkali panik den melupakan Yesus yang berada di dalam hati kita.
Menekuni Firman Tuhan membantu kita tidak panik ketika datang masalah hidup karena ada begitu banyak FirmanNya yang meneguhkan keyakinan iman kita.
Misalnya :
Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Ini yang Yesus katakan agar kita menjadi tenang sebab Yesus pasti menolong kita.
Kelihatannya saja seperti angin taufan yang menggoncangkan perahu tetapi bukankah Yesus ada di buritan perahu.
Begitu juga kita seharusnya tetap beriman percaya kepada Yesus sebab IA selalu ada dalam hati kita memancarkan sinar terang menerangi awan gelap yang menutupi hati kita.
Jadi kita hendaknya senantiasa menjaga hati dan juga pikiran kita agar tetap fokus pada Tuhan supaya iman kita kokoh dan kepercayaan pada Tuhan tetap setia.
Salam Kasih,
Surya Darma
renunganpdkk.blogspot.co.id
https://renunganhariankatolik.video.blog