SENIN,
27 JANUARI 2020
2
SAMUEL 5:1-7,10
Semua
tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian
dengan mereka di Hebron di hadapan Tuham; kemudian mereka mengurapi Daud
menjadi raja atas Israel. Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab
Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya.
MAZMUR
89:20-22,25-26
Aku
telah mendapat Daud, hambaKu; Aku telah mengurapinya dengan minyakKu yang
kudus, maka tanganKu tetap dengan dia, bahkan lenganKu meneguhkan dia.
MARKUS
3:22-30
Ahli
Taurat menuduh Yesus kerasukan Beelzebul dan Yesus mengusir setan dengan
penghulu setan.
Yesus
katakan dengan perumpamaan:
Bagaimana
Iblis dapat mengusir Iblis? Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan
dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan
sudahlah tiba kesudahannya.
RENUNGAN
Akhir-akhir
ini menghujat menjadi ramai diperbincangkan banyak orang.
Menurut
kamus bahasa Indonesia, kata menghujat berarti mencela, mencaci.
Menghujat
Roh Kudus berarti mencela atau mencaci Allah sebab Roh Kudus adalah Allah
Tritunggal, yakni: Allah Bapa, Allah Putera, Allah Roh Kudus.
Timbul
pertanyaan: mengapa seseorang menghujat Roh Kudus?
1)
Tidak tahu Roh Kudus adalah Allah
2)
Tidak percaya Roh Kudus adalah Allah
3)
Meremehkan Firman Allah
4)
Berbeda keyakinan iman
Ahli
Taurat, golongan Farisi tidak percaya Yesus adalah Mesias (=Jurruselamat) dan
tidak mengakui Yesus adalah Allah sebab mereka beranggapan Yesus itu manusia
biasa yang mengakui dirinya adalah Anak Allah, bahkan sebagai Allah.
Meskipun
tanda-tanda mukjizat dilakukan Yesus nampak jelas namun menurut mereka Yesus
menggunakan kuasa penghulu setan atau disebut Beelzebul.
Seseorang
memutuskan tidak percaya pada sesuatu termasuk hal-hal rohani, akan menolak
argumentasi, semua fakta ataupun semua bukti yang mendukung sesuatu yang
ditolaknya.
Setiap
orang silahkan berbeda pendapat tetapi hendaknya bijaksanalah dan jangan
mencela, mencaci, menghina pendapat dan keyakinan iman orang lain.
Seorang
umat Katolik meski percaya pada Yesus namun bisa saja menolak sesuatu yang
dilihatnya atau mukjizat dilihatnya itu terjadi karena kuasa Roh Kudus.
Sepanjang
tidak mencela, tidak mencaci Roh Kudus maka tidak termasuk kategori menghujat
Roh Kudus.
Sungguh
ironi bila seorang umat kristiani sampai menghujat Roh Kudus sebab hal ini
menunjukkan mengandalkan pikiran atau pendapatnya sendiri dan tidak mau
bersandar pada kebenaran Firman Allah.
Amsal
3:5-6
Percayalah
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan
jalanmu.
Seseorang
ngotot pada pendapat atau pikirannya, cenderung membentengi diri dengan
bersikap antipati pada orang lain yang berbeda pendapat dengan dirinya.
Di
jaman Yesus, orang Farisi, ahli Taurat paling ngotot pada pendapatnya bahkan
membabi-buta menolak semua bukti yang menunjukkan Yesus adalah Mesias dan Yesus
adalah Allah dengan cara terus menerus merekayasa mendesak sampai membunuh
Yesus lewat perantaraan orang lain, yakni pemerintahan Romawi yang diwakili
Ponsius Pilatus.
Di
jaman sekarang, hal serupa terulang kembali. Anda bisa saksikan bagaimana sikap
seseorang bila berbeda pendapat dengan orang lain; apalagi menyangkut perbedaan
keyakinan iman.
Sama-sama
satu iman saja masih sering konflik karena perbedaan pendapat soal penafsiran
pemahaman Firman Tuhan yang tertulis di kitabsuci/Alkitab.
Apalagi
perbedaan tatacara beribadah bisa menimbulkan perpecahan padahal tatacara
ibadah atau liturgi itu dibuat oleh manusia, dalam hal ini yang berwenang di
gereja masing-masing.
JADI
Kita
umat kristiani, terlebih umat katolik, mari kita menekuni Firman Allah setiap
hari dan mohon Hikmat Allah agar supaya pikiran kita dibuka atau diberi
pencerahan memahami Firman Tuhan yang kita baca dan kita renungkan.
Dengan
memahami peranan Roh Kudus maka kita akan terhindar dari perbuatan mencela,
mencaci pendapat saudara seiman tentang Roh Kudus dan Kuasa mukjizat yang
terjadi sebab mengerikan akibat menghujat Roh Kudus.
Markus
3:28-29
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan
diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang
menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah
karena berbuat dosa kekal.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com