Jumat, 13 Januari 2017
A. BACAAN PERTAMA
IBRANI 4:1-5,11
Jemaat Ibrani diingatkan agar waspada
terhadap ketidak-taatan kepada Allah seperti yang ditunjukkan bangsa Israel
saat di padang gurun.
Dan hal ini juga berlaku bagi kita agar
senantiasa taat kepada Tuhan Allah.
Ibrani 4:1,11
Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya
jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji
akan masuk ke dalam perhentianNya masih berlaku. Karena itu baiklah kita
berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh
karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Dengan ketaatan kepada Allah maka suatu
hari nanti kita akan masuk ke dalam perhentian Allah yakni ke dalam
peristirahatan abadi.
Ibrani 4:3
Sebab kita yang beriman, akan masuk ke
tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku
bersumpah dalam murkaKu: Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu,"
sekalipun pekerjaanNya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 78:3-8
Mazmur ini adalah nyanyian pengajaran
Asaf tentang :
Pertama
Perbuatan Allah kepada bangsa Israel
sejak nenek moyang mereka yang harus diberitahukan kepada keturunan atau
generasi berikutnya.
Mazmur 78:3-4
Yang telah kami dengar dan kami
ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami, kami tidak hendak
sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan
yang kemudian puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatanNya dan
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukanNya.
Kedua
Hukum Taurat Allah harus diberitahukan
kepada keturunan/generasi berikutnya supaya ditaati.
Mazmur 78:5-7
Telah ditetapkanNya peringatan di Yakub
dan hukum Taurat diberiNya di Israel; nenek moyang kita diperintahkanNya
untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan
yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan
menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan
kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang
perintah-perintahNya.
C. BACAAN INJIL
MARKUS 2:1-12
Pertama
Tindakan iman 4 orang menggotong seorang
lumpuh melalui atap rumah
Markus 2:3-4
Ada orang-orang datang membawa
kepadaNya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat
membawanya kepadaNya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di
atasNya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu
terbaring.
Kedua
Yesus melihat iman ke-4 orang tersebut
dan mengampuni dosa orang lumpuh
Markus 2:5
Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anakKu, dosamu sudah
diampuni!"
Ketiga
Yesus memyembuhkan orang lumpuh setelah
mengampuni dosanya
Markus 2:10-11
Supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak
Manusia berkuasa mengampuni dosa — berkatalah Ia kepada orang lumpuh
itu —: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu
dan pulanglah ke rumahmu!"
RENUNGAN HARI INI
Kisah orang lumpuh ditolong 4 orang
yang membawanya kepada Yesus dan akhirnya disembuhkan adalah kisah yang
bermuatan pengajaran tentang iman yang menyelamatkan.
Kita mau lihat dari dimensi iman dari
kisah ini dan tidak hanya tertuju pada kesembuhan orang lumpuh tersebut.
Iman sangat penting menentukan jalan
hidup seseorang mengarungi dunia ini dan sudah terbukti membawa kepada
keselamatan hidup.
Namun patut disayangkan kenyataannya
sungguh menyedihkan dimana iman kurang mendapatkan perhatian karena prioritas
utama hidup seseorang pada umumnya adalah uang.
Mengapa demikian?
Fenomena yang terjadi adalah justru
uang memegang peranan penting di dalam hidup ini daripada iman dan hal ini
sudah terjadi sejak dahulu kala.
Uang disini berbicara tentang duniawi
sebab dengan uang maka kesenangan dan kenikmatan dunia dapat diperoleh.
Iman berbicara mengenai keyakinan
seseorang terhadap hal-hal rohani yakni kepercayaan kepada Tuhan atau kepada
sesuatu yang dipercayainya dapat memberikan keyakinan kepada dirinya.
Kita lihat bagaimana keyakinan iman ke4
orang yang membawa si orang lumpuh dengan berbuat nyata menggotongnya melalui
atap rumah.
Mereka penuh harapan dan keyakinan
bahwa Yesus mampu menyembuhkan sebab mereka telah mendengar tentang Yesus dan
segala perbuatan Yesus yang ajaib dan penuh kuasa.
Dengan kata lain iman mereka timbul
karena mendengar tentang Yesus bahkan mungkin mereka menyaksikan perbuatan
mukjizat Yesus.
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Bagaimana dengan sikap bangsa Israel
yang telah menyaksikan perbuatan ajaib Tuhan Allah membebaskan mereka dari
kejaran tentara Firaun dimana Musa membelah laut merah dengan tongkat dan
bagaimana melihat manna turun dari langit menjadi makanan mereka setiap hari di
padang gurun dan masih banyak hal lainnya yang Allah lakukan.
Pertanyaannya adalah dimana iman mereka
padahal mereka mengalami dan tidak sekedar melihat perbuatan Allah?
Itu sebabnya bacaan kitab Mazmur hari
ini mengingatkan agar mereka bangsa Israel mengingat perbuatan Allah dengan
menceritakan kepada keturunan mereka supaya mempercayai Allah.
Tidak hanya itu saja, mereka juga harus
mengetahui ketetapan hukum taurat dan melaksanakannya.
Ternyata iman saja tidak cukup jika
tidak disertai dengan sikap dan perbuatan yang menunjukkan tindakan iman dan
bukti nyata keyakinan iman.
Iman menekankan kepada keyakinan kita
kepada Tuhan Allah mengatur kehidupan ini serta menuntun dan memelihara hidup
kita selama ada di dunia/bumi ini.
Untuk itu kita perlu melakukan tindakan
iman agar dapat melihat dan mengalami perbuatan Tuhan Maha Pengasih.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu
yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibr
11:1)
Iman merupakan pintu gerbang menuju
keselamatan abadi yang Yesus sediakan kepada orang yang beriman
kepadaNya.
Iman seseorang mencerminkan tentang
seberapa dalam keyakinannya dan untuk sampai pada keyakinan maka seseorang
harus belajar mengetahui dan mengenal sesuatu yang diyakininya.
Bagaimana mungkin seseorang berkata
imanku adalah iman kristiani percaya kepada Yesus Kristus tetapi ia tidak mau
belajar mengetahui kehendak serta perintahNya dan mengenal PribadiNya?
Segala sesuatu di dunia ini ada proses
pembelajaran yang mesti diperjuangkan berupa pertumbuhan iman hingga sampai
kepada tindakan iman berupa perbuatan nyata yang sesuai dengan ketetapan dan
kehendak Tuhan.
Kita bisa lihat bagaimana Allah bekerja
mengatur semuanya melalui suatu proses yang berkesinambungan secara teratur
sampai menyelesaikannya.
Kitab Ibrani hari ini mengingatkan dan
menjelaskan tentang hal ini yakni bagaimana Allah bekerja selama enam hari dan
pada hari ketujuh beristirahat.
Coba bayangkan; bisa saja Tuhan Allah
menciptakan alam semesta dalam sekejab mata dan tidak memerlukan waktu enam
hari lamanya namun hal ini tidak dilakukan Tuhan Allah.
Ini mau menunjukkan kepada kita bahwa
sebelum tiba hari peristirahatan kita seperti halnya Allah beristirahat pada
hari ketujuh maka ada waktu enam hari kita bekerja, artinya kita harus kerjakan
yang merupakan tugas kewajiban kita.
Menumbuhkan iman dan melakukan tindakan
iman adalah seperti kedua bagian mata uang yang tak terpisahkan dan merupakan
satu kesatuan.
Mata uang akan bernilai bila angka yang
tertera di dalamnya menunjukan nilai besar, artinya ada satuan ukurannya.
Demikian pula iman kita ada ukurannya
yakni sebesar biji sesawi seperti yang Yesus katakan dan ukuran iman itu
menunjukkan kualitas iman.
Matius 17:20
Yesus berkata kepada mereka:
"Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata
kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan
pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
JADI
Pemahaman tentang iman sangat penting
dan seharusnya menjadi fokus utama dalam hidup ini sebab kualitas iman
menentukan tindakan iman melalui perbuatan nyata yaitu perbuatan kasih sesuai
kehendak Tuhan dan merupakan perintahNya kepada kita.
Apa yang dilakukan ke4 orang tersebut
merupakan bentuk nyata kualitas iman berupa tindakan kasih menolong orang
lumpuh dan sekaligus bentuk nyata dari keyakinan iman yang percaya bahwa Yesus
pasti menyembuhkan.
Dampak dari iman ke4 orang ini ternyata
menyelamatkan jiwa orang lumpuh karena ternyata dari perkataan Yesus yang
mengatakan dosa orang lumpuh ini diampuni menunjukkan bahwa penyebab kelumpuhan
adalah akibat dosa.
Suatu pelajaran berharga bahwa
pengampunan dosa adalah hal yang terpenting sebelum penyembuhan terjadi yang
menyelamatkan orang tersebut.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com