Jumat, 1 September
2017
A. BACAAN PERTAMA
1 TESALONIKA
4:1-8
Paulus menasehati
jemaat Tesalonika supaya mereka menjauhi percabulan melainkan hendaknya mereka
kawin sebab Tuhan menghendaki mereka hidup dalam kekudusan.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR
97:1-2,5-6,10-12
Tuhan adalah
Raja!
Bersukacitalah hai
orang-orang benar sebab Tuhan membenci kejahatan dan memelihara orang-orang
yang dikasihiNya
C. BACAAN INJIL
MATIUS
25:1-13
Hal Kerajaan Sorga
seumpama sepuluh gadis yang mengambil pelitanya untuk menyongaong mempelai
laki-laki.
Lima gadis hanya
membawa pelita tetapi tidak membawa minyak sedangkan lima gadis lainnya membawa
pelita berikut minyak dalam buli-buli.
Mempelai laki-laki
lama sekali tidak datang sehingga mereka tertidur hingga tengah malam, dan
ketika diumumkan mempelai segera akan tiba maka bergegaslah mereka siapkan
pelita.
Lima gadis yang
tidak membawa minyak, pelita mereka hampir padam dan mereka minta minyak pada
lima gadis bijaksana tetapi tidak diberi.
Akhirnya lima gadis
bodoh yang tidak bawa minyak terpaksa pergi membeli minyak namun saat itu
mempelai laki2 datang dan masuk ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup
sehingga lima gadis bodoh tidak dapat masuk meski sekarang mereka ada
minyak.
RENUNGAN HARI
INI
Perumpamaan lima
gadis bijaksana dan lima gadis bodoh menunjukan keseriusan mempersiapkan diri
untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki.
Disini terlihat
penyebabnya kelima gadis bodoh tak membawa minyak cadangan?
Pertama
Tidak
sungguh-sungguh mempersiapkan diri menyambut kedatangan mempelai
laki-laki
Kedua
Salah perhitungan
kebutuhan minyak menyalakan pelita, selama menantikan kedatangan mempelai
laki-laki
Hal semacam ini
bisa terjadi pada diri kita jika mengandalkan pemikiran/pendapat diri sendiri
tentang Tuhan; kedatangan Tuhan sehingga kita menunda-nunda hidup di dalam
Tuhan karena lagi asyik hidup di dalam keduniawian.
Nantilah jika
:
* anak sudah besar,
baru aktif ke gereja
* kebutuhanku
terpenuhi, baru memberi
* aku masih muda,
masih banyak waktu... * tidak sibuk lagi, baru baca kitabsuci
dan
sebagainya.
Ada hal mengundang
pertanyaan tentang lima gadis bijaksana yang tidak bersedia memberikan
minyaknya kepada kelima gadis bodoh tidak ada minyak cadangan?
Matius 25:8-9
Gadis-gadis yang
bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami
sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab
gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan
untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Ada tiga alasan
mengapa lima gadis bijaksana tidak berbagi minyaknya pada kelima gadis bodoh :
Hal Pertama
Ada yang mengatakan
5 gadis bijaksana ini egois, tidak mau berbagi, tidak peduli urusan orang lain,
fokusnya diri sendiri.
2 Korintus
8:14-15
Maka hendaklah
sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan
mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Seperti
ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang
yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."
Hal Kedua
Ada yang mengatakan
bahwa kita harus bertanggung-jawab masing-masing atas sikap, perilaku, dan
perbuatan kita di hadapan Tuhan.
Roma 14:12
Demikianlah setiap
orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri
kepada Allah.
Hal Ketiga
Yang lain
mengatakan bahwa iman dan keselamatan, tidak dapat diberikan pada orang lain
tetapi masing-masing kita mengerjakan keselamatan dan berupaya menumbuhkan iman
masing-masing.
Musa pernah memohon
kepada Tuhan untuk keselamatan bangsa Israel dari dosa mereka membuat patung
lembu emas dan mereka menyembahnya.
Musa sampai rela
menukarkan keselamatan dirinya demi bangsa Israel tetapi Tuhan mengatakan siapa
berdosa maka ia sendiri menanggung akibatnya.
Keluaran
32:32-33
Tetapi sekarang,
kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu — dan jika tidak, hapuskanlah kiranya
namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.
Tetapi Tuhan berfirman
kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepadaKu, nama orang itulah yang akan
Kuhapuskan dari dalam kitabKu.
Mengapa Tuhan tidak
ijinkan Musa yang rela namanya dihapus dari kitab atau dengan kata lain rela
keselamatan dirinya dihapus demi menebus dosa bangsa Israel? lalu timbul
pertanyaan berikutnya: apa bedanya dengan Yesus yang rela mati demi menebus
dosa manusia?
Perilaku dan sikap
hidup bangsa Israel di masa itu mencerminkan sikap manusia pada umumnya
(=cenderung begitu) :
1) menuntut terus,
jarang/tidak bersyukur
2) memyembah
berhala
jaman sekarang berhalanya berupa :
* keterikatan pada benda duniawi
* keterikatan pada kesenangan duniawi
* keterikatan pada hobby/kesukaan
* keterikatan pada kuasa/jabatan
3) tidak tunduk
menyembah Tuhan
mudah murtad jika doa tidak terkabul
Bangsa Israel
murtad memyembah berhala padahal telah diselamatkan Tuhan dari perbudakan di
Mesir dan mereka dimusnahkan Tuhan di padang gurun (kecuali Kaleb dan
Yosua).
Bilangan
32:12-13
kecuali Kaleb bin
Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut Tuhan
dengan sepenuh hatinya. Sebab itu bangkitlah murka Tuhan kepada orang Israel,
sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya,
sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata Tuhan.
Yesus menebus dosa
manusia tetapi bila manusia murtad, tidak menyembah Tuhan maka manusia pasti
tidak selamat dan akan masuk neraka.
Seperti 5 gadis
bodoh tidak dapat masuk ke dalam perjamuan kawin karena pintu sudah
ditutup.
Artinya ada batas
waktu tertentu dimana pengampunan dosa sudah tidak ada lagi sebab Tuhan begitu
sabarnya menanti kita bertobat dan menyembahNya.
Nehemia 9:17
Mereka menolak
untuk patuh dan tidak mengingat perbuatan-perbuatan yang ajaib yang telah
Kaubuat di antara mereka. Mereka bersitegang leher malah berkeras kepala untuk
kembali ke perbudakan di Mesir. Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni,
yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setiaNya.
Engkau tidak meninggalkan mereka.
Namun jika kita
bersikap seperti bangsa Israel di padang gurun berarti sengaja murtad menolak
Tuhan maka tidak ada lagi pengampunan.
Ibrani
10:26-27
Sebab jika kita
sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka
tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Tetapi yang ada
ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan
menghanguskan semua orang durhaka.
Tidak ada jalan
lain kecuali senantiasa bertekun menjaga sikap dan perilaku kita berkenan bagi
Tuhan.
Ibrani
10:36-37
Sebab kamu
memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu
memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit
waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan
kedatanganNya.
Banyak orang tidak
tekun mengerjakan keselamatan dirinya sehingga akhirnya justru berseteru dengan
kehendak Tuhan.
Filipi 2:12a
Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar....
Yesus telah
mengingatkan jika kita telah memulai maka teruskan hingga akhir maka akan
selamat.
Matius 24:13
Tetapi orang yang
bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
sebab jika tidak
tekun sampai akhir maka kita tidak akan selamat padahal tadinya sudah memulai
terlebih dahulu.
Lukas 14:30
Dan sesungguhnya
ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang
yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir.
Matius 25:13
Karena itu,
berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com