Sabtu, 30 September 2017
A. BACAAN PERTAMA
ZAKARIA 2:1-5,10-11a
Bersorak-sorailah dan bersukarialah,
hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu,
demikianlah firman Tuhan; dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada
Tuhan pada waktu itu dan akan menjadi umatKu dan Aku akan diam di
tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa Tuhan semesta alam
yang mengutus aku kepadamu.
B. MAZMUR TANGGAPAN
YEREMIA 31:10-13
Dengarlah firman Tuhan, hai
bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah:
Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya
seperti gembala terhadap kawanan dombanya!
Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria
menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku
akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan
menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.
C. BACAAN INJIL
LUKAS 9:43b-45
"Dengarlah dan camkanlah segala
perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia."
Mereka tidak mengerti perkataan itu,
sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya.
Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadaNya.
RENUNGAN HARI INI
Injil hari iniengenai pemberitahuan
kedua tentang penderitaan Yesus yang tidak di mengerti oleh
murid-muridNya.
Demikian pula kita terkadang tidak
mengerti bahwa sebagai pengikut Yesus akan mengalami penderitaan lebih dahulu
sebelum kita memperoleh kemenangan atas penderitaan.
Banyak yang mengira, dengan percaya
pada Yesus maka tidak akan mengalami segala persoalan dan penderitaan hidup
sebab Yesus telah menang atas maut dan mengalahkan Iblis serta memberikan kita
hidup berkemenangan dan kebahagiaan.
Ada sebagian umat kristiani menganut
teologi kemakmuran berpandangan seperti ini berdasarkan salahsatu tafsiran ayat
dibawah ini.
2 Korintus 8:9
Karena kamu telah mengenal kasih
karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi
miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinanNya.
Padahal Yesus mengatakan bahwa setiap
orang yang mengikutiNya maka harus mau menyangkal diri dan memikul salib
(Matius 16:24).
Hari ini kita tidak membahas lebih
dalam mengenai teologi kemakmuran tetapi kita mau mengerti mengapa ada
penderitaan; termasuk Yesus mengalaminya juga.
Setiap orang pasti tidak mau memderita
tetapi kita tidak bisa menghindar dari penderitaan sebab sudah menjadi bagian
hidup kita.
Kita tahu penderitaan hidup
disebabkan:
1) kesalahan kita sendiri
2) kesalahan orang lain
3) ujian iman
4) pencobaan ditunggangi Iblis
Kita juga tahu bahwa penderitaan hidup
membuat kita menjadi kuat menghadapi berbagai persoalan hidup.
Kuncinya adalah tidak putus asa dan
terus memelihara semangat juang yang tak kenal lelah terus berusaha mengatasi
masalah hidup sampai tuntas.
Seringkali kita tidak menyelesaikan
suatu masalah hidup sampai berhasil menang atas masalah tersebut tetapi menunda
menyelesaikannya atau lari dari masalah sehingga menimbulkan masalah baru dan
akibatnya terjerat oleh berbagai masalah.
Yesus tidak lari dari masalahnya tetapi
menyelesaikan masalah hingga tuntas yakni menjalani penderitaan di salib.
Hendaknya kita mencontoh teladan Yesus
supaya kita berhasil memperoleh suatu kemenangan atas masalah hidup.
Para murid Yesus, semula lari tunggang
langgang ketika masalah terjadi dimana Yesus ditangkap, diadili sebagai
penjahat, dihukum dan disalibkan.
Namun akhirnya mereka mampu keluar dari
sikap iman yang kerdil yang tidak mau memikul salib dan penyangkalan diri yang
tidak mau ada penderitaan.
Coba deh direnungkan,
Seringkali kita mengelengkan kepala dan
tak habis pikir, kenapa dulu kita begitu pengecut ketakutan menghadapi masalah
dan ternyata sekarang hal itu bukan lagi masalah karena kita sudah berhasil
mengatasinya.
Ketika masalah menerpa hidup kita maka
pertama-tama kita harus tenang dan tidak panik; lalu kita coba menganalisa apa
penyebab timbulnya masalah.
Seringkali kita tidak jujur pada diri
kita sendiri karena cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan di sekitar
kita.
Dari pengalaman sebelumnya maka bisa ditarik
kesimpulan bahwa sebagian besar penyebab timbulnya masalah, itu berasal dari
kelemahan dan kesalahan kita.
Silahkan intropeksi diri kita sendiri
!!!
Karena kelemahan dan kesalahan kita
maka akibatnya pencobaan datang dan mengundang orang lain berbuat jahat kepada
diri kita.
Biasanya masalah uang, mengejar harta
dan kesenangan/kenikmatan dunia adalah sumber masalah hidup yang menimpa hampir
setiap orang.
Yakobus 1:14
Tiap-tiap orang dicobai oleh
keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Yakobus 4:1-2a
Dari manakah datangnya sengketa dan
pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling
berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak
memperolehnya .....
1 Timotius 6:9-10
Mereka yang ingin kaya terjatuh ke
dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa
dan yang mencelakakan, menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan
kebinasaan karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
Untuk mengatasi kelemahan diri kita
maka tidak ada jalan lain kecuali kita terus belajar memperbaiki diri dengan
berbagai cara yaitu :
Pertama
Mendalami Firman Tuhan dan bangun
relasi intim dengan Tuhan lewat doa dan bersaat teduh bersamaNya.
Kedua
Mengikuti seminar rohani yaitu seminar
basic christian maturity atau seminar menuju kedewasaan rohani, mengajarkan
tentang :
sesi 5 - mengatasi godaan dunia
sesi 6 - bagaimana mengatasi
daging
sesi 7 - memperbaiki perbuatan
salah
sesi 8 - bagaimana mengatasi roh
jahat
Ketiga
Segera mengambil keputusan bertobat dan
mengikuti petunjuk dari no.1 dan 2 yang dijelaskan diatas.
Dengan demikian kita akan mampu atasi
setiap masalah dan penderitaan yang akan timbul akibat masalah tersebut.
Satu hal tak boleh kita lupakan bahwa
Tuhan senantiasa menyertai kita yang mau hidup seturut kehendakNya.
Amsal 3:5-6
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka
Ia akan meluruskan jalanmu.
Salam Kasih,
Surya Darma
renunganpdkk.blogspot.co.id