Selasa, 15 Januari 2019
IBRANI 2:5-12
MAZMUR 8:2,5-9
MARKUS 1:21-28
Markus 1:25-26
Tetapi Yesus menghardiknya, kataNya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus mengajar dan mengusir roh jahat di rumah ibadat di Kapeenaum.
Lihatlah roh jahat berani merasuki orang di rumah ibadat; menyerang di tempat beribadah.
Hal ini suatu peringatan bagi kita bahwa di rumah ibadat atau gereja; jika pikiran kita menerawang tidak fokus pada Tuhan maka roh jahat/setan/Iblis bisa masuk ke dalam diri kita.
Tahukah anda, medan peperangan rohani melawan roh jahat/setan/Iblis berpusat pada pikiran kita yang mau dikuasainya agar dapat mengendalikan diri kita secara keseluruhan.
Memang celah pertama yang menjadi pintu masuk roh jahat/setan/iblis adalah panca indera (mata,telinga,lidah,hidung dan indera peraba yakni kulit) yang amat sangat mempengaruhi keinginan.
Pikiran berfungsi menganalisa keinginan; apakah dituruti ataukah ditolak.
Proses menganalisa inilah menjadi pertempuran sengit antara pikiran yang bersumber dari kebenaran Tuhan dengan pikiran yang bersumber dari duniawi yang didalangi oleh roh jahat/setan/iblis.
Itu sebabnya Firman Tuhan menasehati:
1) Pembaharuan Pikiran
Efesus 4:23
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Masih banyak orang mengandalkan pikiran yang diperoleh dari dunia dan dari pengalaman hidup sebelumnya atau dari pengalaman hidup leluhurnya.
Cilakanya menempatkan pikiran tersebut sebagai kebenaran yang menjadi fokus utama atau menjadi pedoman hidupnya.
Firman Tuhan mengingatkan hal ini tidak boleh menguasai pikiran kita.
Amsal 3:5
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
2) Pikiran kita dikuasai Pikiran Kristus
Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
2 Korintus 10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.
Jika pikiran fokus pada pengetahuan saja tetapi tidak fokus pada pikiran Tuhan maka timbul keangkuhan mengandalkan pengetahuan dan pengertian sendiri.
Ahli Taurat, orang Farisi mengandalkan pengetahuan hukum Taurat berdasarkan pengertian/pemahaman sendiri dan tidak fokus pada pikiran Allah.
Orang-orang bijak mengandalkan filsafat dunia, begitu juga orang-orang pintar mengandalkan pengetahuan dunia.
Tidaklah heran bila orang-orang Yahudi mendengar pengajaran Yesus menjadi takjub sebab pengajaranNya diurapi oleh Kuasa Tuhan.
Markus 1:21-22
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Kuasa Tuhan bukan hanya nampak pada pengajaran yang disampaikan Yesus tetapi nampak juga saat Yesus mengusir roh jahat yang merasuki seseorang di rumah ibadat (ayat 23-26).
Pertanyaannya adalah :
Bagaimana kita umat kristiani diurapi oleh kuasa Tuhan ketika memberitakan Injil, mengajar dan melakukan mukjizat penyembuhan penyakit dan pelepasan roh jahat/setan/iblis?
Firman Tuhan mengatakan bahwa :
Kisah 1:8
Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Markus 16:17-18
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Orang yang percaya
maksudnya adalah orang yang berserah dan mempercayakan hidupnya kepada Tuhan Allah.
Orang yang percaya, bukanlah orang yang mengaku percaya cuman di mulut saja tetapi pikiran, hati, dan perbuatannya justru bertentangan dengan Tuhan Allah.
Jadi,
Kuasa Tuhan diberikan kepada setiap orang yang sungguh sepenuh hati fokus kepada Tuhan dan menjalani hidup di dalam kebenaran Tuhan.
Kuasa Tuhan diberikan ketika kita sedang melakukan perintahNya untuk mengajar, memberitakan Injil, dan berbuat kebaikan sesuai Tuhan kehendaki.
Yesus diutus Bapa untuk memberitakan Injil dan melakukan perbuatan mukjizat.
Adalah salah jika kita tidak disuruh Tuhan tetapi melakukan pengInjilan, pengajaran, perbuatan berdasarkan keinginan pribadi.
Kita tidak usah pusing memikirkan gimana cara mengetahui kita diutus atau tidak diutus Tuhan.
Kita fokus saja menjalani hidup sesuai dengan kebenaran Tuhan yang bisa kita ketahui dari Firman Tuhan di Alkitab.
Dari situ kita semakin peka mendengar suara Tuhan lewat FirmanNya dan lewat relasi intim bersekutu denganNya karena kita menyerahkan pikiran dan hati kita dikuasai Tuhan.
Kunci utama adalah percaya dalam arti mempercayai segenap hidup kita diatur dan dikuasai Tuhan.
Kuasa Tuhan akan diberikan Tuhan bila kita dengan segenap pikiran dan segenap hati serta melakukan perbuatan kasih kepada orang lain sesuai perintahNya.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com