Selasa, 22 Januari 2019
IBRANI 6:10-20
MAZMUR 111:1-2,4-5,9-10c
MARKUS 2:23-28
Markus 2:23-24
Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang
gandum, dan sementara berjalan murid-muridNya memetik bulir gandum. Maka kata
orang-orang Farisi kepadaNya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang
tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Orang-orang Farisi mengamati segala hal dilakukan Yesus dan
murid-muridNya terutama hari Sabat yang seringkali Yesus melanggar menurut
kacamata mereka.
Pertanyaannya : benarkah Yesus sengaja melanggar hari
Sabat?
Kita perlu mengetahui ketentuan atau peraturan hari Sabat
menurut kitabsuci yakni saat Allah berfirman kepada Musa bahwa bangsa Israel
harus memelihara hari Sabat dan barangsiapa melanggar akan dijatuhi hukuman
mati.
Keluaran 31:15-16
Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari
yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi
Tuhan: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah
ia dihukum mati. Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan
merayakan sabat, turun temurun, menjadi perjanjian kekal.
Yesus mentaati hukum Sabat dan setia beribadah setiap hari,
lagipula Yesus lahir di keluarga Yahudi.
Lukas 4:16a
Yesus datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut
kebiasaanNya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat
Yesus tidak mentaati Sabat secara kaku seperti dilakukan
orang-orang Yahudi saat itu dan lagipula ketentuan Sabat sudah ditambahkan
peraturan yang semakin memberatkan.
Kenyataannya justru pembuat peraturan dari kalangan orang Farisi
yang banyak menduduki jabatan imam dan sebagai ahli Taurat, seringkali tidak
mentaati peraturan yang mereka tetapkan.
Ada dua contoh dikemukakan Yesus tentang larangan bekerja di
hari Sabat yang dilanggar oleh imam :
Pertama
Imam Abyatar mengijinkan Daud dan pasukannya yang kelaparan saat
itu untuk makan roti sajian khusus buat imam (baca 1 Samuel 21:1-6).
Markus 2:25-26
JawabNya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang
dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan
kelaparan, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar
menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu — yang tidak boleh
dimakan kecuali oleh imam-imam — dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?
Selain ketentuan hari Sabat, tidak boleh melakukan pekerjaan;
ada hal-hal lain sehubungan dengan peraturan memetik gandum diperuntukkan orang
miskin atau orang yang memerlukan bulir gandum.
Ulangan 23:25
Apabila engkau melalui ladang gandum sesamamu yang belum dituai,
engkau boleh memetik bulir-bulirnya dengan tanganmu tetapi sabit tidak boleh
kauayunkan kepada gandum sesamamu itu.
Kedua
Imam-imam bekerja membakar korban bakaran pada hari Sabat tetapi
tidak dianggap sebagai pelanggaran hari Sabat (baca Bilangan 28:9-10)
Matius 12:5
Tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada
hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun
tidak bersalah?
Suatu pelajaran penting bahwa setiap peraturan dibuat dengan
tujuan untuk mengatur ketertiban dan kesejahteraan, bukan untuk membebankan
atau menyusahkan.
Hukum Taurat termasuk didalamnya hari Sabat ditetapkan Allah
untuk kepentingan orang-orang Yahudi saat itu di padang gurun setelah keluar
dari Mesir.
Itu sebabnya Yesus mengatakan :
Markus 2:27-28
"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk
hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
Artinya,
Hari Sabat ditetapkan untuk manusia, dalam hal ini saat itu
untuk umat Yahudi berarti bukan manusia menentukan hari Sabat.
Hari Sabat bukanlah hari yang menjadi beban bagi umat Tuhan
tetapi sebagai hari beristirahat dan beribadah kepada Tuhan Allah.
Matius 12:7-8
Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang
Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu
tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia
adalah Tuhan atas hari Sabat."
Maksudnya :
Sabat yang merupakan bagian dari hukum Taurat sudah digenapi
oleh Yesus lewat kematianNya di atas kayu Salib.
Matius 5:17
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com