RABU,
11 MARET 2020
YEREMIA
18:18-20
Perhatikanlah
aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan
dengan kejahatan? Namun mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah
bahwa aku telah berdiri di hadapanMu, dan telah berbicara membela mereka,
supaya amarahMu disurutkan dari mereka.
MAZMUR
31:5-6,14-16
Masa
hidupku ada dalam tanganMu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan
orang-orang yang mengejar aku! Ke dalam tanganMulah kuserahkan nyawaku;
Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.
MATIUS
20:17-28
Yesus
mengatakan kepada ke-12 murid bahwa diriNya akan diserahkan pada imam kepala
dan ahli Taurat dan mereka akan mengukum mati Yesus namun pada hari ketiga Ia
akan dibangkitkan.
Kemudian
datanglah ibu Yohanes dan Yakobus meminta kepada Yesus agar menempatkan kedua
anaknya di sebelah kanan dan kiri di dalam kerajaan Yesus karena ia menyangka
kelak kemudian hari Yesus dengan kerajaanNya memerintah di Israel.
RENUNGAN
Bacaan
pertama dari kitab Yeremia dan dari Mazmur mengungkapkan bagaimana bangsa
Israel menghadapi ancaman dari musuh-musuh sehingga mereka berseru kepada Allah
memohon pertolongan dan perlindungan atas hidup mereka.
Dan
ternyata memang Allah menolong serta melepaskan bangsa Israel dari musuh
mereka.
Berbeda
dengan yang dihadapi Yesus dalam bacaan Injil meski harus hadapi ancaman dari
ahli Taurat dan orang Farisi akan ditangkap dan akan diadili sampai dijatuhi
hukuman mati namun Yesus tidak menganggap mereka adalah musuh2Nya
Yesus
menghadapi tantangan tersebut dengan kerelaan hati karena memang rencana Allah
harus digenapi yakni Yesus mati di salib dan akan dibangkitkan pada hari
ketiga.
Yesus
rela berkorban diri untuk menebus dosa kita manusia dan menyelamatkan kita dari
alam maut akibat dosa serta mengAnugerahkan kehidupan kekal.
Yohanes
3:16
Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
Namun
12 murid Yesus belum mengerti apa maksud perkataan Yesus tersebut dan malah
mereka saat itu berpikir bahwa Yesus adalah raja yang akan memerintah bangsa
Israel seperti halnya raja Daud untuk membebaskan Israel dari penjajah bangsa
Romawi.
Lukas
24:21a
Padahal
kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa
Israel.
Kitapun
demikian,
Pada
saat berhadapan kenyataan hidup yang tidak mengenakan seringkali kita tidak
mengerti mengapa mengalami berbagai tantangan dan rintangan hidup yang terlihat
seperti tak habis-habisnya terjadi di sepanjang hidup kita.
Kerapkali
kita salah mengerti dan tidak mampu menyelami di balik tantangan dan rintangan
hidup yang kita hadapi ternyata ada maksud Tuhan melatih iman kita agar semakin
kuat dan kokoh dan juga kita boleh turut memikul salib kita
masing-masing.
Yakobus
1:3-4
sebab
kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan
biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi
sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
1
Petrus 4:12-13
Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang
kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya.
Keinginan
kedagingan kita menghendaki tidak ada tantangan dan rintangan hidup atau bila
ternyata terjadi tantangan dan rintangan hidup maka dalam doanya ada
kecendrungan memaksa Tuhan segera bertindak menolong kita.
Padahal
tantangan dan rintangan hidup seringkali disebabkan oleh dampak dari perbuatan
yang kita lakukan dan hanya sebagian saja yang dipakai Allah sebagai ujian
untuk iman kita.
Contoh:
Ayub
mengalami kehilangan kekayaan akibat ulah dari anak-anaknya sehingga Iblis
memanfaatkannya dan Allah ijinkan terjadi pada Ayub dan ternyata iman Ayub
tetap bersandar kepada Allah (baca
Ayub pasal 1).
Ujian
iman terjadi pada saat Tuhan ijinkan Iblis menaruh kusta di sekujur tubuh Ayub
(baca Ayub pasal 2).
Tantangan
dan rintangan hidup langsung mengena pada diri Ayub maka disinilah terjadi
pergumulan Ayub yang sempat goyah imannya kepada Allah namun akhirnya Ayub
sadar dan bertobat hingga akhirnya Allah menyembuhkan kustanya dan memulihkan
keluarganya.
Dari
pengalaman hidup Ayub maka kita dapat belajar:
*
bagaimana mengatasi hal ujian iman
*
bagaimana menang atas tantangan dan rintangan hidup
Pertama
Kita
harus mengenal Allah
Bagaimana
caranya?
Setidaknya
kita berusaha mengenal Allah meski tidak mampu keseluruhan lewat relasi doa,
saat teduh, merenungkan FirmanNya tertulis di Alkitab.
- Ayub semula hanya tahu dari orang lain tentang Allah namun setelah mengalami penderitaan, akhirnya dapat mengerti siapakah Allah sesungguhnya baginya (baca Ayub 42:1-6).
Ayub
42:5
Hanya
dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau.
Kedua
Kita
harus menerima segala sesuatu dari Allah dalam segala situasi hidup
Ayub
2:9-10
Maka
berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam
kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya:
"Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang
baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya
itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Saat
hidup serba menyenangkan maka mudah kita bersyukur dan memuji Allah namun saat
mengalami tantangan dan ritangan hidup sehingga kita menderita maka bisakah
kita menjaga mulut kita tidak mengeluh, komplain kepada Tuhan, apalagi sampai
meninggalkan Tuhan.
JADI
Sadarilah
bahwa setiap tantangan dan rintangan hidup yang terjadi maka kita hendaklah
menerimanya dan semakin bersandar dan mempercayakan hidup ini kepada
Allah.
Di
dunia saat ini terjadi fenomena virus corona yang menelan korban ribuan orang
meninggal dunia, puluhan ribu orang menderita sakit dan jutaan orang merasa
gelisah, cemas, ketakutan bahkan panik menghadapi kenyataan ini.
Masyarakat
di Jakarta sebelumnya dilanda banjir yang membuat banyak orang trauma pada saat
hujan lebat dan saat ini beritanya ada 19 orang terjangkiti virus corona
sehingga kecemasan dan ketakutan makin meningkat.
Kita
disadarkan betapa rapuhnya diri kita manusia menghadapi fenomena alam,
lingkungan hidup, dan berbagai wabah virus penyakit selain menghadapi tantangan
dan rintangan hidup lainnya.
Oleh
sebab itu kita diingatkan untuk lebih mawas diri dengan bersandar pada Tuhan
Allah kita dan membangun relasi doa , saat teduh bersama Tuhan supaya kita
menjalani hidup di dalam kebenaran Tuhan dan hidup seturut kehendakNya.
Percayalah
Allah akan menolong kita
Percayalah
badai pasti berlalu
2
Korintus 4:6
Sebab
Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia
juga yang membuat terangNya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh
terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah
Kristus.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com