Renungan
Harian 9 Desember 2015
DATANGLAH
KEPADA YESUS
(Matius
11:28-30)
Yesaya
40:25-31
Mazmur
103:1-4,8,10
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Kita
telah memasuki masa Advent ke 2 yang membawa kita semakin dekat mau datang
kepada Yesus; menyerahkan segala permasalahan hidup kita hanya kepada Yesus
sebab kita tidak kuat harus menanggungnya sendiri.
kita
mengakui bahwa persoalan yang membebani diri kita adalah akibat dari kelalaian
dan kesalahan kita sendiri bahkan seringkali melakukan perbuatan yang melanggar
kehendak Tuhan.
tidak
ada jalan lain kecuali mengakui perbuatan dosa kita di hadapan Tuhan dan
janganlah kita mengeraskan hati atau berdebat untuk mempertahankan pendapat
tidak berdosa menurut prinsip kita sendiri.
lebih
baik akui saja sebab Tuhan itu teramat sangat baik kepada kita sebab Tuhan
sangat mengasihi dan sayang kepada kita.
Mazmur
103:8,10
Tuhan
adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. tidak
dilakukanNya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalasNya kepada
kita setimpal dengan kesalahan kita
bukankah
kita memanggil BAPA kepada Tuhan Allah kita sebab kita anak-anak Allah dan hal
ini jangan pernah lupa bahwa kita adalah anak-anak Allah !!!
Roma
8:14-16
semua
orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak
menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah
menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru:
"ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh
kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
seperti
layaknya bapa mengasihi anak-anaknya maka demikianlah juga Allah sangat
mengasihi kita manusia yang mau mengakui DiA sebagai Allah dan Bapa kita.
hubungan
anak dengan ayah saja begitu erat dan saling mengenal sifat masing-masing dan
saling menyayangi.
anak
menerima keadaan ayah-ibunya apa adanya dan tidak bisa memilih, misalnya mau
hidup senang tetapi tidak mau hidup susah bersama ayah-ibunya.
gambaran
hubungan kita dengan Allah seperti hubungan anak dengan ayah-ibunya meskipun
sesungguhnya Allah bertindak sebagai Bapa itu jauh lebih sempurna daripada
ayah-ibu dunia.
Roma
8:17
jika
kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang
berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan
Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga
dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
hubungan
kita sebagai anak-anak Allah harus kita memahami dan mengerti sungguh-sungguh
agar supaya kita mau menerima sesuatu yang sulit ketika suatu hari terjadi
dalam kehidupan kita.
ada
saat kita diajar mengembangkan sikap kedewasaan rohani agar kita mampu
menjalani kehidupan ini dengan sukacita tanpa terpengaruh apakah saat itu hidup
sedang banyak masalah atau sedang banyak rejeki.
banyak
orang beriman menyepelekan perihal ini namun bila suatu hari nanti berada di
tengah pusaran problem hidup maka barulah berteriak & menyalahkan Allah seraya
mengomel mengapa harus terjadi di dalam hidupnya.
padahal
yang harus ia lakukan adalah datang mendekat kepada Tuhan Yesus dan memohon
kekuatan dariNya agar mampu mengatasi setiap masalah hidup yang sedang
dihadapinya.
Matius
11:28-30
marilah
kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan.
belajar
menanti dengan sabar dan mau menerima setiap jawaban dari Allah adalah cerminan
kita sebagai anak Allah sebab kita memahami kebaikan Allah yang senantiasa
menginginkan kita semakin dewasa mampu melewati setiap rintangan dan tantangan
hidup.
Yesaya
40:29,31
Allajh
memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada
berdaya. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka
berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
sesederhana
seperti itu yang seharusnya kita pahami tetapi seringkali menjadi sulit
diterapkan di dalam hidup kita.
sebab
pemahaman dan pengertian kita masih dangkal akan kebenaran yang menjadi
kehendak Tuhan Allah kita.
kita
seringkali terjebak pada pemikiran dan prinsip yang membentengi akal budi dan
intelektual kita sehingga kebenaran Tuhan Allah tidak menjadi prioritas utama
yang seharusnya menjadi pedoman dan pegangan hidup kita.
2
Korintus 10:5
kami
mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh
keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala
pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.
contoh
:
kita
diminta untuk mengampuni setiap kesalahan orang lain dan juga meminta ampun
atas kesalahan kita kepada orang lain selain kita meminta pengampunan dari
Tuhan Allah.
setiap
hari dengan fasih berdoa Bapa kami namun makna dari doa tersebut tidak dipahami
atau memahami tetapi tudak mau memaafkan kesalahan orang lain dan juga tidak
mau minta maaf karena menganggap diri sendiri benar dan orang lain salah!
begitu
juga dalam hal lain,
kita
tahu Tuhan itu baik dan mengasihi kita namun anehnya kita cenderung menuntut
Tuhan memenuhi segala permintaan kita.
jika
doa kita terkabul maka kita memuji Tuhan baik dan sebaliknya jika doa kita
belum dikabulkan Tuhan maka kita mulai ngambek dan mulai tergoda berpaling ke
hal lain yang ditawarkan Iblis melalui jalan pintas mendapatkan kesenangan
dunia yang instan daripada menunggu jawaban Tuhan yang harus melalui banyak
proses sebelum dikabulkan.
lihat
saja jika ada berita tentang seseorang yang memiliki karunia mendoakan yang
tokcer terkabulkan maka berbondong-bondong orang datang mencari orang tersebut:
apakah ia seorang romo atau orang awam.
padahal
seharusnya kita datang kepada Tuhan Yesus untuk memperoleh damai sejahtera dan
sukacita dalam hidup ini.
yang
menjadi persoalan adalah ukuran damai sejahtera dan sukacita seringkali dinilai
dari sisi keduniawian & biasanya dalam bentuk uang / harta dunia.
hidup
di dunia ini akan nyaman bila memiliki duit dan banyak harta.
orang
lain mau omong bahwa duit bukanlah segala-galanya dicuekin alias masa bodoh
sebab yang penting gue kudu mesti banyak ngumpulin duit buat masa depan gue
berikut anak cucu gue.
jika
datang kepada Yesus membutuhkan proses dan waktu yang tidak instan yang tidam
sesuai dengan yang gue inginkan maka lebih baik gue pakai cara dunia yang lebih
singkat dapat diperoleh.
dibilang
pinter ya pinter jika dilihat dari keberhasilan mereka memperoleh harta dunia,
kuasa dan ketenaran nama.
dibilang
bodoh ya bodoh jika dilihat dari tujuan hidup di dunia ini sebenarnya adalah
menuju kekekalan hidup di Sorga, bukan di dunia.
sebab
manusia duniawi memikirkan segala hal dari sudut pandang dunia
makanya
ga nyambung jika ngomong segala hal yang rohani... dicuekin EGP.
Roma
1:21-22
sebab
sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau
mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati
mereka yang bodoh menjadi gelap. mereka berbuat seolah-olah mereka penuh
hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
oleh
sebab itu,
marilah
menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah sementara hanya tempat perziarahan
hidup, hanyalah tempat dimana kita menjalankan tugas dari Allah dan bukan
tempat kekekalan sebab segala sesuatu dari dunia ini sifatnya sementara; hari
ini ada esok akan hilang
Ingatlah
nasehat berikut ini sebelum engkau menganggap sepi dan tidak berguna segala hal
rohani di hidupmu.
Yakobus
4:13-17
hai
kamu yang berkata: "hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di
sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. apakah arti hidupmu?
hidupmu
itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu
harus berkata:
"jika
Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
tetapi
sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang
demikian adalah salah.
jadi
jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak
melakukannya, ia berdosa.
REFLEKSI
DIRI
saat
advent inilah momentum tepat memutuskan mengevaluasi sikap hidup kita
selama ini.
Ibrani
12:1b
marilah
kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, .....
mari datang kepada Yesus sebab Dialah sumber segala sumber yang menerangi hidup
kita.
tunggu
apalagi, sekaranglah waktunya seraya menantikan kedatangan Yesus
kedua-kalinya.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com