Renungan Harian 22 Desember 2015
MAGNIFICAT
(Lukas 1:46-56)
1 Samuel 1:24-28
1 Samuel 2:1,4-8
Saudara/i dalam Yesus Kristus,
Bacaan Injil hari ini mengenai ucapan
syukur Maria atau Kidung Maria atau bahasa latinnya disebut Magnificat yang
artinya memuliakan.
Magnificat merupakan doa Maria yang
memuji dan memuliakan Allah karena kebaikan Allah atas hidupnya; terutama
memilih dirinya sebagai ibu Yesus di dunia ini.
ada 3 hal dalam Kidung Maria, yakni :
Pertama
Maria memuji Allah karena Karya Allah
yang memakai dirinya mengandung dan melahirkan Yesus, Sang Juruselamat.
Lukas 1:46-49
kata Maria: "jiwaku memuliakan
Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah
memperhatikan kerendahan hambaNya. sesungguhnya, mulai dari sekarang segala
keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah
melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan namaNya adalah kudus.
Kedua
Maria memuji Allah karena rahmatNya dan
kuasaNya ditujukan kepada orang yang takut akan Dia.
Lukas 1:50-53
rahmatNya turun temurun atas orang yang
takut akan Dia.
Ia memperlihatkan kuasaNya dengan perbuatan tanganNya dan mencerai beraikan
orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari
takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang
baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan
hampa.
Ketiga
Maria memuji Allah karena kesetiaanNya
pada perjanjianNya dengan umatNya.
Lukas 1:54-56
Ia menolong Israel, hambaNya, karena
Ia mengingat rahmatNya, seperti yang dijanjikanNya kepada nenek moyang kita,
kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
Maria tinggal kira-kira tiga bulan
lamanya bersama dengan Elisabet lalu pulang kembali ke rumahnya.
kita bisa bayangkan betapa bahagianya
Maria terpilih menjadi ibu Yesus yang KaryaNya menyelamatkan manusia dari alam
maut akibat dosa.
kebahagiaan Maria diungkapkannya karena
ia satu-satunya perempuan yang dipilih Allah menjadi ibu dari Anak Allah di
dalam diri Yesus.
seorang ibu pasti sangat bahagia dapat
melahirkan seorang anak tetapi Maria mengandung tanpa persetubuhan jasmani
melainkan campur tangan Allah san hal ini satu-satunya terjadi di dunia.
sudah sepantasnya Maria merasakan
kebahagiaan tiada taranya sehingga ia mengatakan :
mulai dari sekarang segala keturunan akan
menyebut aku berbahagia.
hampir serupa dengan kegembiraan yang
dialami Elizabeth, saudaranya dan juga yang terjadi pada diri Hana, isteri dari
Elkana yang bersyukur memuji Allah karena permohonan doanya dikabulkan sehingga
Hana memuji Allah dalam kitab 1 Samuel 2:1-10.
Maria tidak memohon kepada Allah tetapi
menerima Anugerah melahirkan Yesus, Juruselamat sedangkan Hana memohon kepada
Allah untuk mengandung dan melahirkan anak; begitu juga yang dilakukan
Elizabet.
kitapun demikian akan bahagia ketika
Tuhan mau memakai diri kita sebagai perpanjangan tangan Tuhan dan mewartakan
Injil kepada orang lain.
ukuran dan nilai kebahagiaan diri kita
dipakai Tuhan sulit digambarkan karena tidak dapat dinilai dengan ukuran dunia
berupa kesenangan duniawi; sukacitanya melebihi dari sukacita dan kebahagiaan
yang diberikan dunia kepada manusia.
contoh :
seorang prodiakon diutus ke rumah umat
tertentu yang membutuhkan pelayanan pastoral, seperti memberikan komuni,
mendoakan dan renungan singkat tentang Injil, kemudian ternyata orang yang
dilayaninya itu mengalami kesembuhan phisik dan kesembuhan
rohaninya....prodiakon tersebut merasakan sukacita dan bahagia yang luar biasa
sulit diucapkan dengan kata2.
demikian juga sukacita dan perasaan
bahagianya seorang pewarta, katekese, guru agama, atau siapa saja orang beriman
yang mewartakan Injil melalui perkataan, pelayanan, dan teladan sikap hidup
melalui kesaksian hidup kristiani yang mencerminkan kehadiran Yesus di dalam
dirinya maka dampaknya membawa suatu perubahan sikap hidup maupun kesembuhan
bagi orang lain.
apalagi Maria yang dipakai Allah untuk
melahirkan, membesarkan dan mendidik Yesus sebagai manusia.
setelah itu menemani Yesus berkarya dan
menyaksikan kematian, kebangkitan bahkan meneruskan karya Yesus dengan menemani
para Rasul, murid2 Yesus.
sukacita dan kebahagiaan Maria menjadi
lengkap dengan menanggung sangkuli mengikuti Yesus di dalam hidupnya.
Maria banyak menyaksikan karya Yesus
dan dilanjutkan murid-muridNya dimana banyak orang mengalami pemulihan dan
kesembuhan phisik maupun rohani.
sungguh patut diteladani sikap hidup
Maria sebagai orang beriman sekaligus sebagai ibu Yesus terutama dalam hal
kepercayaan kepada Allah dan kesetiaan serta pengabdiannya mengikuti
Yesus.
Maria mengalami banyak penderitaan
dimulai dari ia mengandung oleh Roh Kudus padahal belum resmi menikah namun ia
mau menerimanya sebagai bagian dari ketaatannya kepada Allah sebab ia tahu
kesudahannya akan menerima kebahagiaan kekal di Sorga.
1 Petrus 4:12-13
saudara-saudara yang kekasih, janganlah
kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaanNya
REFLEKSI DIRI
apakah dalam hidupku melantunkan kidung
pujian kepada Tuhan ataukah kidung kecewa kepada Tuhan?
apakah aku bersukacita di dalam derita
sebab aku tahu Tuhan menyertai dan menolong diriku tepat pada waktuNya?
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com