JUMAT, 2 FEBRUARI 2018
MALAEKHI 3:1-4
MAZMUR 24:7-10
LUKAS 2:22-40
LUKAS 2:22
Dan ketika genap waktu pentahiran,
menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkanNya
kepada Tuhan.
Kalender liturgi Gereja Katolik hari
ini menetapkan sebagai hari Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah.
Yesus sebagai manusia diserahkan pada
Tuhan oleh kedua orangtua Yesus karena mereka mentaati peraturan hukum
Taurat
Keluaran 13:1-2
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
"Kuduskanlah bagiKu semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari
kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang
empunya mereka."
Apa yang kita renungkan dari bacaan
Injil hari ini?
Pertama
Ketaatan mematuhi peraturan/perintah
Tuhan yang tertulis dalam kitabsuci.
Ada begitu banyak peraturan dan
perintah Tuhan tetapi sedikit sekali atau bahkan samasekali kita tidak mau
mentaatinya dengan berbagai alasan.
Seringkali kita sibuk berdebat tentang
peraturan/perintah Tuhan tertulis di Alkitab dengan argumen2 dan teologi
masing-masing gereja.
Contoh : persepuluhan/perpuluhan.
Yang dipersoalkan adalah angka atau
berapa bagian yang dipersembahkan.
Padahal yang terpenting adalah maksud
dan tujuan memberikan persembahan atau lebih tepatnya mempersembahkan
persembahan yang terbaik dengan hati yang bersih atau dengan setulus
hati.
Buat apa persembahkan 10% dari hasil
usaha berupa uang/harta dunia tetapi sikap hidup dan perbuatan sehari-hari
bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Masih ingatkah jawaban Yesus tentang
persembahan orang kaya dengan janda miskin (baca Lukas 21:1-4)?
2 Korintus 8:12
Sebab jika kamu rela untuk memberi,
maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada
padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
Yusuf dan Maria taat pada peraturan
hukum Taurat tentang pentahiran anak yang harus dipersembahkan pada
Allah.
Ketaatan itu menunjukkan sikap hidup
yang menghormati Allah sebagai penguasa dalam hidupnya dan menempatkan Allah
adalah prioritas utama dalam hidupnya.
Kedua
Penyerahan diri kepada Tuhan
Menyerahkan diri kita sepenuhnya pada
Tuhan menunjukkan pengakuan kita di hadapan Tuhan bahwa diri kita ini milik
sepenuhnya Tuhan sebab kita telah ditebus dan diselamatkan Tuhan.
1 Petrus 1:18-19
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah
ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan
dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.
1 Korintus 7:23
Kamu telah dibeli dan harganya telah
lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Memang kenyataannya kita manusia tidak
mau menyerahkan seluruh diri kita kepada Tuhan; kita hanya menyerahkan sebagian
saja diri kita sebab kita mau mengatur diri kita sendiri dan tidak mau diatur
oleh Tuhan.
Orang berserah diri sepenuhnya kepada
Tuhan berarti ia mengakui dirinya tidak dapat berbuat apa-apa tanpa
Tuhan.
Orang kaya dan orang sukses hidupnya
cenderung sombong dan congkak hati sebab mereka yakin pada kemampuan diri
sendiri mengatur hidupnya.
Tuhan hanya sebatas Sang Pencipta dan
menurut mereka Tuhan tidak ikut campur tangan dalam tatanan dunia ini.
Buktinya mereka kaya dan sukses karena
mereka rajin bekerja dan karena pintar mengelola sumber daya yang ada.
Mereka lupa bahwa yang memberikan
kekuatan untuk mendapatkan uang atau kesuksesan menjadi orang pintar adalah
berasal dari Tuhan.
Ulangan 8:16-17a
Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu:
Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang
memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan ....
Oleh sebab itu, hendaklah kita berserah
diri sepenuhnya di tangan Tuhan dalam segala situasi dan keadaan hidupmu.
Ketiga
Hiduplah sesuai kehendak Tuhan
Yang terutama dan terpenting dalam
hidup ini adalah jadilah saksi Kristus lewat perbuatan kasih kepada
sesama.
Mengetahui kehendak Tuhan adalah tahap
awal yang memagari kita agar tidak tersesat atau tertipu oleh kehendak Iblis yang amat lihai
menyamar atau menyaru sebagai jalan terang untuk menipu kita manusia
mengikutinya.
2 Korintus 11:14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun
menyamar sebagai malaikat Terang.
Pengetahuan akan Firman Tuhan atau
kehendak Tuhan bila tidak disertai secara nyata dengan perbuatan maka apalah
gunanya (Yakobus 2:14-26) sebab Iblis juga tahu Firman Tuhan
(baca Lukas 4:1-13).
Semoga ketiga hal ini terus menerus
kita pegang dan lakukan di dalam hidup kita sampai akhir hayat kita di dunia
ini.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com