Selasa, 6 FEBRUARI 2018
1 RAJA 8:22-23,27-30
MAZMUR 84:3-5,10-11
MARKUS 7:1-13
Markus 7:7-8
Percuma mereka beribadah kepadaKu,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah
kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.
Orang Farisi dan ahli Taurat mengatakan
bahwa murid-murid Yesus tidak hidup menuruti adat istiadat; dalam hal makan
tanpa cuci tangan terlebih dahulu (ayat 5)
Yesus menjawab bahwa bangsa Israel
memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya menjauh dari padaKu (ayat
6).
Mengapa Yesus mengatakan seperti ini
kepada orang Farisi dan ahli Taurat?
Sedikitnya ada dua hal penyebabnya :
Pertama
Ajaran yang mereka ajarkan ialah
perintah manusia
Kedua
Mereka mengesampingkan perintah Allah
demi memelihara adat istiadat
Ahli Taurat menambahkan peraturan
diluar ketentuan hukum Taurat berupa perintah-perintah yang harus dilakukan
oleh masyarakat Yahudi padahal mereka sendiri tidak melakukannya.
Matius 23:4,13
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu
meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena
kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri
tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
Contoh peraturan mereka Markus 7:10-13
tentang mengasihi ayah-ibu.
Suatu peringatan bagi kita umat
kristiani agar tidak terjebak pada pengkultusan adat istiadat atau kebiasaan
dilakukan turun-temurun yang bertentangan dengan perintah Allah.
Perintah manusia dibuat dengan tujuan
mengatur tata kehidupan agar teratur namun jangan sampai peraturan yang dibuat
ternyata tidak sejalan dengan perintah Allah atau kehendak Allah.
Dalam gereja Katolik banyak sekali
simbol dan peraturan yang ditetapkan sejak jaman para rasul yang dirangkum
dalam Tradisi Gereja Katolik.
Tujuannya sangat baik agar umat Katolik
semakin beriman kepada Yesus Kristus namun hendaknya penerapan Tradisi tersebut
tidak mengaburkan, apalagi menjauhkan iman percaya kepada Yesus.
Contoh paling ramai diperbincangkan
adalah devosi kepada Bunda Maria dan devosi pada santo-santa dan orang-orang
kudus.
Ada sebagian umat Katolik sangat
mengkultuskan Bunda Maria sebagai penolong hidupnya sehingga imannya kepada
Yesus menjadi kabur.
Padahal penolong dan penyelamat hidup
kita umat kristiani adalah Yesus Kristus sedangkan Bunda Maria adalah
ibunda dari kemanusian Yesus yang menjadi teladan bagi kita karena
ketaatannya.
Doa maupun devosi kepada Bunda Maria
atau pada santo-santa dan orang-orang kudus sesunguhnya hanya terbatas sebagai
perantara doa-doa permohonan kita kepada Yesus.
Ingatlah !!!
Yang menjawab atau mengabulkan doa
permohonan kita adalah Yesus.
Selanjutnya,
Adat istiadat keluarga dan masyarakat
seringkali juga berpotensi menjadi penghalang bagi kita untuk menjunjung tinggi
Tuhan Allah sebagai penguasa tunggal dalam hidup kita.
Banyak hal dapat diungkapkan tentang
adat istiadat yang bertentangan dengan perintah Allah.
Seperti misalnya :
Datang ke kuburan orangtuanya dan minta
diberkati supaya diberi rejeki oleh orangtuanya yang sudah meninggal dunia
padahal seharusnya kepada Tuhan Allah meminta berkat dan rejeki.
Imamat 19:31,37
Janganlah kamu berpaling kepada arwah
atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian
menjadi najis karena mereka; Akulah Tuhan, Allahmu.
Demikianlah kamu harus berpegang
pada segala ketetapanKu dan segala peraturanKu serta melakukan semuanya itu;
Akulah Tuhan.
J A D I
Yang terpenting adalah kita hendaknya
mengenal sungguh-sungguh perintah Allah dan kehendak Allah agar supaya kita
tidak dibelokkan oleh perintah dan peraturan yang dibuat manusia yang
seringkali mengatas-namakan Allah.
Padahal itu semua untuk kepentingan
pribadi atau kepenting kelompok, seperti yang dilakukan orang Farisi dan ahli
Taurat (baca Matius pasal 23:1-36).
Sesungguhnya perintah dan kehendak
Tuhan Allah merupakan hal utama yang harus kita lakukan sedangkan perintah dan
hukum yang dibuat manusia adalah hal berikutnya yang kita patuhi.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com