RABU, 7 FEBRUARI 2018
1 RAJA 10:1-10
MAZMUR 37:5-6,30-31,39-40
MARKUS 7:14-23
Markus 7:15,23
Apapun dari luar, yang masuk ke dalam
seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya.
"Semua hal-hal jahat ini timbul
dari dalam dan menajiskan orang."
Ada sebuah pameo di masyarakat
yang berpendapat bahwa : "orang itu mulutnya saja jahat tapi hatinya
baik."
Ada sebagian orang setuju dan ada yang
tidak setuju dengan pameo tersebut.
Bacaan Injil hari ini, Yesus mengatakan
bahwa "apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
najis = kotoran yang menghalangi
ibadah
Yesus menjelaskan hal-hal apa saja yang
menajiskan atau menghalangi ibadah seseorang.
Markus 7:21-22
sebab dari dalam, dari hati orang,
timbul
segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian, pembunuhan,
perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,
kesombongan, kebebalan.
wow... menjijikan sekali isi hati
seseorang yang terkontaminasi kenajisan !!!
Memang tidak mudah mengetahui isi hati
seseorang karena pandai sekali menyembunyikannya lewat penampilan dirinya yang
mengesankan orang lain.
Kita terheran-heran ketika terungkap
kebenaran bahwa seseorang tersebut tersangkut urusan yang menghebohkan sehingga
tidak sangka ternyata selama ini ia menutupi suatu kebohongan.
Benar apa yang dikatakan Yesus bahwa
dari dalam hati tersimpan segala sesuatu yang menajiskan (ayat 21-22).
Kita perlu membersihkan hati kita dari
segala macam kotoran dunia seperti yang Yesus katakan supaya relung hati kita
bersih dan biarlah kita isi dengan kasih.
Kasih yang memancar keluar dari dalam
hati akan menyejukan orang lain di sekitar kita, oleh karena sikap dan
perbuatan kita yang membawa damai dan sukacita.
Sudah terbukti bahwa hati seseorang
akan menentukan sikap dan perbuatan orang tersebut.
Jika hatinya bersih dan dipenuhi oleh
siraman Firman Tuhan maka terpancarlah kehidupan.
Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Sebaliknya jika hatinya kotor (Markus
7:21-22) dan dipenuhi oleh hal-hal dunia (biasanya harta dunia) maka hatinya
dingin dan menutupi belas kasihan.
Matius 6:21
Karena di mana hartamu berada, di situ
juga hatimu berada.
Selanjutnya,
Ada yang bertanya tentang bagaimana
caranya membersihkan hati dan menjaga hati agar tetap bersih dari kotoran
dunia?
Jawabannya sederhana saja yaitu :
Pastikan kita telah memutuskan tujuan
hidup kita adalah hidup kekal di Surga
Segala hal yang merintangi/menghambat
jalan menuju pada kekekalan hidup akan kita singkirkan agar tujuan kita
tercapai.
Kesadaran dan tekad bulat kita beroleh
hidup kekal di Surga seperti mercu suar bagi kapal laut yang memberikan petunjuk area
mana yang banyak karang laut atau area laut dangkal yang membahayakan untuk
dilewati.
Hati bersih itu seperti mercu suar yang
menuntun kita agar tidak boleh simpan kotoran dunia.
Apalagi bila relasi kita dengan Tuhan
berjalan baik dan semakin intim maka Roh Kudus akan menggedor hati kita agar
segera membersihkan kotoran dunia yang bercokol di dalam hati kita.
JADI
Tahap awal adalah tidak menyimpan di
dalam hati segala kekecewaan, iri hati, kepahitan, dan kotoran dunia
lainnya. (Markus 7:21-22).
Kemudian kita sirami hati kita dengan
Firman Tuhan agar tumbuh benih kasih dan tahap berikutnya, kita bangun relasi
intim dengan Tuhan agar kepekaan dengar suara Tuhan menggema di seluruh relung
hati kita.
Telinga itu pintu masuk awal mendengar
Firman Tuhan sedangkan hati yang bersih (lebih dikenal sebagai hati nurani)
adalah area terdalam untuk kepekaan mendengar suara Tuhan/Roh Kudus.
Logos adalah Firman Tuhan yang
tertulis
Rhema adalah Perkataan Tuhan secara
spesifik menjamah dan menggema di dalam hati nurani.
Logos bisa berlalu begitu saja setelah
Firman Tuhan diberitakan/didengar
Baca
perumpamaan tentang penabur yang
menabur benih - Matius 13:1-23.
Rhema, bisa dari Firman Tuhan tertulis
yang didengar telinga (=tanah yang baik) namun seringkali dari relasi intim
lewat saat teduh atau kontemplasi.
Kepekaan mendengar suara Tuhan lewat
hati nurani lebih tajam, lebih menggema di dalam relung hati kita daripada yang
di dengar melalui telinga kita.
Berapa banyak orang rajin mendengar
Firman Tuhan tetapi tidak sampai menjadi rhema di dalam relung hatinya.
Firman Tuhan yang di dengar/dibaca
hanya sebatas pengetahuan saja tetapi tidak menyentuh dan menggedor
hatinya.
Menurut anda,
Manakah dari ayat Firman Tuhan
berikut ini yang dapat berdampak menjadi rhema atau menjadi logos di dalam diri kita?
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Ibrani 4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Mazmur 119:105
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kesimpulannya :
Benarlah perkataan Yesus bahwa yang
keluar dari dalam hati itu bisa menajiskan bila tidak dijaga kebersihan
hatinya.
Kita memang berusaha membersihkan hati
namun seringkali masih belum murni 100% bersih di Mata Tuhan.
Sebab yang tahu kemurnian hati yang
bersih adalah Tuhan karena Tuhan Maha Kuasa mengetahui motivasi tersembunyi di
balik hati yang bersih menurut kita.
Markus 4:22
Sebab tidak ada sesuatu yang
tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang
tidak akan tersingkap.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com