KAMIS, 1 FEBRUARI 2018
1 RAJA 2:1-4,10-12
1 TAWARIKH 29:10-12
MARKUS 6:7-13
MARKUS 6:7
Yesus memanggil kedua belas murid itu
dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh
jahat
Anda yang sudah memutuskan bersedia
mengambil bagian tugas perutusan perlu membaca perikop ini berulangkali supaya
mengikuti petunjuk Yesus tentang tugas perutusan kepada ke-12 muridNya.
Mengapa demikian?
Di jaman sekarang ini tugas perutusan terindikasi
mengalami distorsi sehingga melenceng dari tujuan semula pemberitaan Injil
agar banyak orang menanggapinya dengan bertobat dan melayani mereka dengan
sembuhkan berbagai penyakit serta membebaskan dari kuasa roh jahat.
Markus 6:12-13
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa
orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak
orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Distorsi = penyimpangan
Penyimpangan bisa terjadi disebabkan
terkontaminasi oleh hal-hal kedagingan untuk memuaskan kepentingan
pribadi.
Mulai dari hal kecil, misalnya haus
akan pujian atau mencari popularitas hingga ke hal-hal besar; mencari
keuntungan berupa uang/harta duniawi.
Mewartakan Injil berupa khotbah atau
menulis renungan atau merekam video bertujuan mendapatkan uang untuk
kepentingan diri sendiri.
PengInjilan maupun pelayanan rohani
yang bertujuan mendapatkan uang akan mudah sekali menggoda dan menyeret orang
tersebut kepada kedagingan dan bisa terikat oleh mamon.
Ayat Firman Tuhan dan sarana pelayanan
sebagai produk yang dipromosikan agar mendapatkan sejumlah uang yang dikemas
dalam bentuk sumbangan, kolekte, perpuluhan, atau persembahan kasih
lainnya.
Ingatlah dan tanamkan dalam pikiran dan
dalam hati kita bahwa :
Tugas perutusan seyogyanya di dasari
kesadaran memberitakan kabar sukacita Injil tentang keselamatan dan kehidupan
kekal di Surga kepada banyak orang agar mereka menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat manusia.
Tugas pelayanan rohani seyogyanya di
dasari kasih dan didorong hati yang berbelas kasihan melihat
penderitaan orang lain sehingga berupaya menolong mereka terbebas dari
kesulitan hidup.
Hal ini tidak boleh dilupakan bagi
setiap orang terlibat dalam tugas perutusan dan tugas pelayanan rohani.
Jika masih ada tujuan untuk kepentingan
pribadi; secara terang-terangan atau secara tersembunyi maka lebih baik tidak
terlibat di dalam tugas perutusan dan tugas pelayanan rohani.
Alasannya sangat jelas jika anda baca
dan renungkan nasehat Yesus kepada ke-12 muridNya ketika mengutus mereka
berdua-dua - Markus 6:8-11.
Tugas perutusan dan tugas pelayanan
rohani itu bukan termasuk profesi yang menuntut kualifikasi pendidikan dan
keahlian tertentu.
Seorang pemberita Injil menerima
talenta dan karunia dari Tuhan secara gratis.
Demikian juga seorang yang melayani,
ditambahkan berbagai karunia oleh Tuhan ketika sedang mengerjakan
pelayanan.
Latar belakang ke-12 murid Yesus yang
kita kenal sebagai para Rasul; bukanlah dari kalangan terpelajar/intelektual
dan bukan dari kalangan orang kaya.
Tetapi mereka dipilih Yesus dan
diberikan kuasa Tuhan ketika mereka mendoakan orang sakit dan menjadi
sembuh.
Kuasa mengusir roh jahat dan kuasa saat
memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Kuasa dari Tuhan itu tidak hanya khusus
untuk para Rasul tetapi kepada setiap orang percaya kepada Yesus; terutama
ketika melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan rohani.
Markus 16:17-18
Tanda-tanda ini akan menyertai
orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka
akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang
ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.
Selanjutnya,
Ada yang menarik untuk diperhatikan
dimana Yesus mengutus para murid pergi berdua-dua, apa tujuannya?
Memang tidak dituliskan dalam Injil,
apa alasan perutusan secara berdua-dua?
Namun kita bisa menafsirkan maksud
Yesus bila dikaitkan dengan ayat 8-9.
Para murid dinasehati tidak membawa
apa-apa kecuali tongkat, alas kaki, dan satu helai baju sedangkan uang, roti,
dan ikat pinggang tidak boleh dibawa.
Jelaslah Yesus tahu bahwa uang, roti,
dan ikat pinggang menjadi penghalang yang berpotensi menghalangi tujuan
perutusan (termasuk juga tujuan pelayanan rohani).
Ikat pinggang disini bukan hanya berupa
benda/barang tetapi bisa menunjukkan sesuatu yang mengikat diri kita.
Dengan mengutus secara berdua-dua
supaya ada sinergi dan bisa saling bantu serta saling menasehati.
Perutusan dan pelayanan rohani
hendaklah ada seorang mentor yang berfungsi menasehati dan menjaga agar bila
terjadi distorsi/penyimpangan segera terdeteksi dan segera dapat diatasi.
Gereja Katolik sangat ketat mengawasi
pewarta/pengInjil, seorang awam terlibat dalam pelayanan rohani, termasuk para
imam diawasi oleh paroki dan keuskupan atau hirarki gereja yang lebih tinggi
dari orang yang bersangkutan yang lakukan tugas perutusan/pelayanan
rohani.
Semoga anda yang tergerak hatinya mau
melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan rohani; lakukanlah tugas itu
dengan setulus hati dan semata-mata didasari kasih dan hati
berbelas-kasihan.
Semua itu kita lakukan sebagai ungkapan
syukur atas kebaikan Tuhan yang telah mengasihi dan menyelamatkan hidup kita
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com