Kamis, 8 FEBRUARI 2018
1 RAJA 11:4-13
MAZMUR 106:3-4,35-37
MARKUS 7:24-30
Markus 7:27-28
Yesus berkata kepadanya: "Biarlah
anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu
menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan
remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Membaca perikop Injil hari ini terlihat
tak seperti biasanya Yesus dengan tangan terbuka bersedia menolong setiap orang
yang datang kepadaNya.
Kali ini Yesus sepertinya menolak
permohonan seorang perempuan dari Siro Fenesia (=bukan orang Yahudi) agar
anaknya dilepaskan dari kuasa setan (ayat 26-27).
Timbul pertanyaan : benarkah Yesus tega
menolak permintaan tersebut, bahkan dengan menggunakan kata : anjing ! kepada
perempuan Siro Fenesia itu.
Orang Yahudi menyebut anjing ditujukan
kepada orang kafir; kepada orang yang bukan orang Yahudi.
Dari jawaban perempuan Siro Fenesia
terlihat ia tidak tersinggung dikatakan anjing tetapi dengan rendah hati ia
tetap berharap Yesus mau melepaskan setan yang menguasai anaknya (ayat
28).
Injil Matius mencatat bahwa perempuan
ini terus memohon kepada Yesus dan menyembah Yesus. Kita juga mengetahui alasan
Yesus menolak permintaannya.
Matius 15:23-24
Tetapi Yesus sama sekali tidak
menjawabnya. Lalu murid-muridNya datang dan meminta kepadaNya: "Suruhlah
ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus:
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Jawaban Yesus yang mengatakan IA diutus
hanya pada umat Israel sepertinya membeda-bedakan orang.
Kita harus memahami jawaban Yesus ini
sebagai jawaban menguji keyakinan perempuan ini.
Darimana kita tahu ini adalah
ujian?
Tentu saja dari ayat berikutnya setelah
perempuan ini ternyata tidak tersinggung tetapi terus memohon kepada Yesus;
artinya ia lulus ujian atas keyakinannya.
Markus 7:29-30
Maka kata Yesus kepada perempuan itu:
"Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar
dari anakmu." Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak
itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Berarti jelaslah kepada bangsa lain
diluar bangsa Israel; pemulihan, kesembuhan, pengampunan, dan keselamatan dapat
terjadi.
Darisini kita mendapat pelajaran bahwa
hendaknya tidak jemu-jemu berdoa dan memohon kepada Tuhan meski melalui
berbagai proses yang menggerus harga diri kita, seperti dialami
perempuan ini.
Lukas 18:1
Yesus mengatakan suatu perumpamaan
kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan
tidak jemu-jemu.
Itu sebabnya mengapa kita kudu harus
mengenal Firman Tuhan supaya tidak mudah digoyahkan keyakinan kita bahwa Tuhan
pasti menyembuhkan penyakit dan menolong hidup kita.
Mazmur 103:3
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu.
Ujian dan pencobaan akan selalu ada di
sepanjang hidup kita di dunia ini dan semua itu dapat kita lewati dengan iman
yang teguh dan tetap percaya kepada Yesus Kristus.
Sirakh 2:4-6
Segala-galanya yang menimpa dirimu
terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji di
dalam api, tetapi orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan. percayalah
pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah
kepadaNya.
Baca dan renungkan : Ibrani
12:5-13.
Semoga kita semua semakin tekun dalam
pengenalan akan Tuhan Allah dan tetap teguh tak tergoyahkan dalam segala perubahan
hidup kita bahwa Tuhan Allah teramat sangat mengasihi kita dan DIA senantiasa
memberikan yang terbaik bagi hidup kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com