Sabtu, 24 FEBRUARI 2018
ULANGAN 26:16-19
MAZMUR 119:1-2,4-5,7-8
MATIUS 5:43-48
Matius 5:44
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Menurut pandangan dunia, ajaran Yesus
mengenai kasihilah musuhmu adalah sesuatu mustahil dapat dilakukan sebab mana
ada orang yang disakiti musuh malah mengasihinya.
1 Korintus 2:14
Manusia duniawi tidak menerima apa yang
berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia
tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Tetapi ajaran Yesus justru mendobrak
pandangan orang dunia karena Yesus mengutamakan kasih sebagai dasar iman untuk
melakukan suatu tindakan atau perbuatan kepada orang lain.
Mengasihi musuh adalah bagian tersulit
mematuhi ajaran Yesus sebab bagi orang dunia jarang sekali mau mengalah dan
biasanya akan melawan bila dirinya diperlakukan kasar dan tidak adil.
Disinilah tantangan umat kristiani;
apakah bisa mengasihi musuh?
Musuh = orang lain yang menyakiti dan
merugikan kepentingan diri seseorang.
Bila anda pernah disakiti orang lain
maka sulit sekali memaafkan dan mengampuni orang tersebut, apalagi
mengasihinya.
Ada beberapa hal harus dilakukan agar
dimampukan mengasihi musuh:
Pertama
Pastikan keputusan untuk mengasihi
musuh karena mau menuruti/mentaati kehendak Tuhan.
Mazmur 119:4,8a
Engkau sendiri telah menyampaikan
titah-titahMu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Aku akan berpegang pada
ketetapan-ketetapanMu...
Kedua
Mintalah kekuatan dari Tuhan agar mampu
mengasihi musuh
Mazmur 29:11a
Tuhan kiranya memberikan kekuatan
kepada umatNya...
Kita tidak akan mampu mengasihi musuh
tanpa kekuatan Tuhan memampukan kita
Ketiga
Perjuangkan sungguh-sungguh menjaga
pikiran dan hati fokus kepada Tuhan agar tidak terpengaruhi oleh sifat
kedagingan membalas dendam demi harga diri.
Keinginan membalas sakit hati kepada
orang yang menyakiti, sangat besar.
Oleh sebab itu kita mesti tanamkan di
hati dan pikiran kita bahwa Tuhanlah yang akan membalas dan bukan hak kita
untuk membalaskan kepada orang jahat atau orang yang menyakiti kita.
Roma 12:19
Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka
Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan
menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Ulangan 32:35
HakKulah dendam dan pembalasan, pada
waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan
segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.
JADI,
Sebelum menjadi musuh, hendaknya kita
berusaha hidup damai dengan semua orang dan banyak berbuat kebaikan pada semua
orang.
Ibrani 12:14a
Berusahalah hidup damai dengan semua
orang
Kasih yang terpancar dari dalam diri
kita mempengaruhi orang lain termasuk niat orang jahat menjadi luntur
menyaksikan kebaikan hati kita.
1 Petrus 4:8
Tetapi yang terutama: kasihilah
sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali
dosa.
Hidup ini banyak rintangan dan
tantangan sehingga ada-ada saja orang lain iri hati dan berbuat jahat kepada
kita.
Tergantung seberapa dalam relasi kita
dengan Tuhan maka kita dapat menerima perlakuan tidak adil atau perbuatan jahat
orang lain kepada diri kita.
Seperti Stefanus memaafkan orang yang
menganiaya dirinya sampai mati.
Tentu saja Yesus lebih sempurna dari
Stefanus; selain memgampuni, Yesus juga mengasihi manusia yang jahat.
Kisah 7:59-60
Sedang mereka melemparinya Stefanus
berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut
ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini
kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Sangat sulit karena kita melawan
pikiran, melawan hati, melawan harga diri, di dalam diri kita untuk mengampuni
dan mengasihi orang lain yang menyakiti kita.
Namun masih ada celah untuk mentaati
perintah Tuhan agar mengasihi musuh bila kita melakukan ketiga hal
diatas.
Sekali lagi, berusahalah tidak ada
musuh bila kita mau memaafkan, mengampuni, kesalahan orang lain meskipun kita
telah dirugikan dan disakiti.
Dengan demikian kita bisa melangkah
lebih lanjut untuk mengasihi orang yang telah menyakiti karena kita mau ampuni
dan menerima hal menyakiti kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com