Kamis,
17 Oktober 2019
ROMA
3:21-30
MAZMUR
130:1-6
LUKAS
11:47-54
Lukas
11:47,52
Celakalah
kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah
membunuh mereka. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah
mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang
berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.
Pikiran
dan hati yang belum bersih dari keinginan hawa nafsu dan hal2 duniawi akan
ditindak-lanjuti melalui tindakan atau perbuatan.
Yesus
terus menegur orang Farisi dan Ahli Taurat, bukan hanya pikiran dan hati mereka
yang menyimpan kebusukan tetapi perilaku dan perbuatan jahat yang mereka
lakukan.
Mereka
membunuh para nabi yang diutus untuk menyampaikan pesan Allah tetapi mereka
membangun makam para nabi untuk menutupi kejahatan mereka.
Kita
lihat disini bahwa pikiran dan hati yang tidak bersih akan mengakibatkan
kemunafikan dalam sikap/perilaku dan perbuatan menjadi jahat.
Seseorang
sebelum berbuat jahat, maka biasanya pikirannya sudah merencanakan sesuatu yang
jahat dan hatinya tidak ada kasih alias hatinya keras membatu.
Tidak
heran seseorang bisa berbuat jahat sejahat-jahatnya hingga tidak ada belas
kasihan sama sekali sehingga semakin sadis kejahatannya sepertinya menjadi
kebanggaan dirinya mampu berbuat jahat yang tiada bandingnya.
Padahal
bila saja ada kasih di hatinya maka ia tidak akan semudah itu berbuat jahat
kepada orang lain.
Orang
jahat itu jiwa dan roh-nya sakit.
Mereka
alami masalah yang melukai hatinya sehingga timbul kebencian dan dendam yang
dilampiaskan kepada orang lain dan bila didiamkan akan merusak hati dan
pikirannya.
Dengan
kasih, segala sakit hati, pikiran jahat dapat disembuhkan/dibersihkan sehingga
tidak lagi berbuat jahat.
1
Petrus 4:8
Tetapi
yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih
menutupi banyak sekali dosa.
Orang
Farisi, Ahli Taurat tidak bertobat sehingga pikiran dan hati mereka tidak
bersih karena tidak mau berubah dan tetap kukuh pada prinsip kebenaran menurut
pemikiran mereka sendiri.
Jangan
sampai pikiran dan hati kita seperti orang Farisi dan ahli Taurat sebab akan
menghancurkan diri kita sendiri.
Kita
harus berjuang menambahkan iman kita dengan mendengarkan Firman Allah agar
pikiran dan hati kita diubahkan oleh kuasa Firman Tuhan.
Ibrani
4:12
Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
Mesti
dimulai dari kemauan untuk mau berubah, sebab tidak ada perubahan tanpa
keinginan untuk berubah.
Roma
12:2
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Setelah
itu, berjuanglah tetap setia hingga perubahan pikiran itu benar-benar terjadi
dan hati kita dibersihkan dari segala hal kotoran duniawi.
Banyak
orang gagal untuk berubah sebab pikiran dan hatinya masih terbelenggu oleh
keingian berbuat dosa.
Bahkan
ada orang yang tidak bisa tahan untuk tidak berbuat dosa karena pikiran dan
hatinya telah dikuasai hawa nafsu kedagingan karena tunduk pada Iblis yang
memenuhi segala keinginannya.
Semoga
kita segera bertobat dan berbalik kepada Allah agar tidak binasa bila terus
hidup dalam kejahatan atau pelanggaran hukum Allah (=dosa).
Ingatlah
selalu !!!
Hanya
mendekatkan diri kepada Allah dan hidup di dalam kebenaranNya maka pikiran,
hati, sikap, dan perbuatan kita akan diubahkan menjadi bersih, dan hati kita
dipenuhi kasih sehingga kita mampu berbuat kebaikan kepada orang lain
Semoga
kita menarik pelajaran berharga dari teguran/kecaman Yesus kepada orang Farisi
dan ahli Taurat supaya kita tidak bersikap, berperilaku dan berbuat seperti
mereka.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com