Selasa,
29 Oktober 2019
ROMA
8:18-25
MAZMUR
126:1-6
LUKAS
13:18-21
Lukas
13:18
Maka
kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan
mengumpamakannya?
Kerajaan
Allah artinya ada kekuasaan Allah yang memerintah.
1
Korintus 4:20
Sebab
Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.
Kita
manusia harus tunduk kepada Allah
(Yakobus
4:7a) dan tunduk kepada pemerintahan Allah.
Kerajaan
dan pemerintah Allah berbeda dengan kerajaan dan pemerintahan dunia, lalu
dimana letak bedanya?
Kerajaan
dunia ada seorang raja yang berkuasa dan berdaulat atas wilayah tertentu
beserta rakyatnya.
Pemerintahan
dunia ada ditangan seorang Presiden atau Perdana Menteri yang dipilih rakyat
untuk menjalankan amanat rakyat.
Kerajaan
Allah bukan seperti kerajaan yang ada di dunia, lebih berkuasa dan lebih
berdaulat atas seluruh bumi bahkan seluruh alam semesta dimana rakyatnya adalah
seluruh ciptaanNya termasuk kita manusia.
Kerajaan
Allah, Rajanya adalah Yesus Kristus
1
Timotius 6:14-15
Turutilah
perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan
kita Yesus Kristus menyatakan diriNya, yaitu saat yang akan ditentukan oleh
Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja
dan Tuan di atas segala tuan.
Kerajaan
dunia itu berbentuk fisik, ada perangkat pasukan, pejabat istana, dsb sedangkan
Kerajaan Allah tidak seperti yang kita lihat ada di kerajaan dunia.
Roma
14:17
Kerajaan
Allah soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Langkah
pertama kita percaya kepada Yesus Kristus (=Raja diatas segala raja dunia) yang
datang menjadi manusia (Yohanes 1:1-5,9-11), kemudian kita tunduk pada perintah
dan kehendakNya.
Raja
dunia saja menuntut rakyatnya taat mematuhi perintah dan kehendaknya, apalagi
ketaatan kita kepada Yesus, Raja diatas raja dunia seharusnya lebih dalam
segenap hati, serahkan diri seutuhnya.
Rakyat
yang tunduk dan taat kepada raja dunia tentu berharap akan mendapatkan pujian
dan berkah materi dari rajanya.
Kitapun
demikian, berharap kepada Yesus Kristus adalah Allah dalam Tritunggal Allah
Maha Kudus, akan memberikan BerkatNya kepada kita.
Anugerah
Berkat Allah yang teragung dan termulia adalah keselamatan yang Allah berikan
kepada kita yakni hidup kekal di Sorga, di rumah Allah Bapa.
Inilah
kebenaran Allah yang kita pegang sebagai dasar pengharapan kita kepada Allah
dan menantikan dengan tekun agar suatu hari nanti kita menerimaNya.
Roma
8:24-25
Sebab
kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan
pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya
dengan tekun.
Tentu
saja kita tidak sekedar berharap saja tetapi berjuang keras agar harapan
menjadi kenyataan.
Seringkali
banyak rintangan harus kita hadapi dan harus kita atasi sehingga ada banyak
derita yang kita tanggung sampai pada akhirnya kita mampu singkirkan rintangan
dan tantangan tersebut.
Mazmur
126:5-6
Orang-orang
yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan
maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasnya.
Namun
sayangnya banyak diantara kita manusia yang tidak tahu dan tidak paham akan
kebenaran Allah sehingga bukannya mendekat kepada Allah, tetapi malah mendekat
pada hal-hal lain diluar Allah.
Akibatnya
manusia jatuh kedalam dosa dan semakin hari semakin terperosok sehingga tidak
tahu jalan kembali yang seharusnya ditempuhnya.
Itu
sebabnya Allah tidak menginginkan manusia tidak selamat sehingga melalui Yesus,
Allah mengingatkan manusia bahwa ada Kerajaan Allah yang akan menyelamatkan
manusia.
Yesus
menjelaskan tentang Kerajaan Allah melalui suatu perumpamaan agar kita manusia
dapat mencernanya dan mengerti sehingga kita mau hidup dalam Kerajaan
Allah.
Bacaan
Injil hari ini Yesus memakai dua perumpamaan tentang Kerajaan Allah:
Pertama
Lukas
13:19
Kerajaan
Allah seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji
itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada
cabang-cabangnya.
Biji
sesawi
adalah lambang dari Firman Allah sedangkan orang yang menabur adalah
orang yang memberitakan Firman Allah yang bekerja di ladang Allah.
Biji
sesawi itu sangat kecil tapi sanggup menghasilkan pohon yang besar, artinya
Firman Allah yang kita sampaikan walau hanya ditujukan kepada satu orang saja
asalkan kita sungguh-sungguh serius maka sanggup merubah orang tersebut.
Kita
meminta kuasa Allah mengurapi lidah dan mulut kta pada saat beritakan Firman
Allah, seperti Yesus lakukan saat mengajar ada kuasa Allah menyertaiNya
Markus
1:21-22
Mereka
tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah
ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab Ia
mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli
Taurat.
Di
bagian atas tadi dikatakan bahwa Kerajaan Allah itu adalah soal kebenaran yakni
kebenaran Allah adalah Firman Allah (Roma 14:17) seharusnya kita umat kristiani
beritakan Firman Allah, apalagi hal ini Yesus telah perintahkan agar kita
kerjakan (Matius 28:19-20).
Lihat
saja buktinya,
Setelah
Yesus wafat, bangkit, naik ke Surga, sampai pada Pentakosta dimana Roh Kudus
mengurapi para Rasul dan beberapa murid lainnya (Kisah pasal 2).
Pemberitaan
Injil Kerajaan Allah dimulai dari sekolompok kecil orang-orang yang percaya
kepada Yesus (=biji sesawi) namun lihatlah dampaknya luarbiasa, ratusan juta
bahkan miliaran orang yang menyambut Firman Allah dan percaya kepadaNya.
Ini
yang dimaksud Yesus bahwa:
burung-burung
di udara bersarang pada cabang-cabangnya artinya banyak orang
dari segala bangsa di bumi ini, bukan hanya bangsa Israel yang percaya
kepada Yesus Kristus dan tunduk padaNya dalam Kerajaan Allah lewat pemberitaan
Firman Allah yang dimulai para Rasul dan orang orang percaya yang sedikit
jumlahnya.
Kedua
Lukas
13:21
Kerajaan
Allah seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam
tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.
ragi
= gereja/kumpulan orang beriman yang beritakan Firman Allah
roti
= dunia
Berarti
bagaimana gereja melakukan pemberitaan Firman Allah memiliki suatu pengaruh
luarbiasa menyebar ke seluruh dunia sehingga banyak orang percaya kepada Yesus
Kristus.
Namun
di sisi lain, kita melihat akhir2 ini justru pengaruh dunia sangat kuat dan
mempengaruhi gereja/orang beriman.
Jika
kita mengartikan perumpamaan tentang ragi ini dilihat dari sisi pengaruh dunia
yang mempengaruhi gereja atau orang beriman maka perumpamaan ini merupakan
suatu peringatan dari Yesus kepada kita agar waspada terhadap pengaruh
dunia.
Hanya
Kerajaan Allah dalam hal ini kebenaran Allah sanggup mengatasi pengaruh dunia
di dalam diri setiap orang beriman.
Demikian
kedua perumpamaan ini yang Yesus katakan dalam Injil Lukas hari ini supaya kita
yang membaca/mendengar kebenaran Firman Allah ini merenungkan dan menghidupiNya
sebagai pegangan hidup kita sehari-hari agar Kerajaan Allah menguasai
keseluruhan diri kita karena kita mau tunduk kepadaNya.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com