Senin,
4 November 2019
ROMA
11:29-36
MAZMUR
69:30-37
LUKAS
14:12-14
Lukas
14:13-14
Apabila
engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang
cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia,
karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab
engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar
Sudahkah
kita melakukan seperti ayat ini yang menasehati kita agar bermurah hati pada
orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan yang buta?
Tidak
mudah kita bermurah hati kepada orang lain, apalagi kepada orang yang tidak
kita kenal sebab biasanya kita akan mengundang orang-orang yang kita kenal pada
saat kita mengadakan perjamuan.
Mengapa
demikian?
Sebab
pada umumnya kita terpaku dan fokus pada kepentingan diri sendiri yang
menguntungkan bagi kita.
Dan
biasanya hampir separoh hidup ini dihabiskan waktunya untuk mencari uang dengan
alasan demi keluarga.
Uang
adalah dasar utama pengambilan keputusan yang menentukan ke arah mana kita
bertindak.
Akibat
kita hampir kehilangan kepekaan terhadap belas kasihan sehingga kita sibuk pada
diri sendiri dan melupakan orang lain atau kepentingan orang lain.
Biasanya,
Makin
kaya seseorang semakin mudah kehilangan kepekaan peduli pada orang lain sebab
terlalu sibuk urusan sendiri.
Kita
pagi-pagi keluar dari rumah dan pulangnya seringkali malam hari dan ini
dilakukan setiap hari atau dari senin sd jumat, hari sabtu sd minggu menjamu
rekan bisnis atau rekan kerja untuk memuluskan tujuan bisnisnya.
Waktu
untuk keluarga hanya setengah hari di hari minggu di sela-sela waktu menjamu
rekan bisnis/rekan kerja.
Bahkan
tidak sempat pergi ke Gereja di hari minggu padahal hanya perlu waktu dua jam
mengikuti perayaan Ekaristi.
Jelas,
mana ada waktu menjamu orang miskin, orang cacat: buta, lumpuh, cacat,
sosialisasi dengan tetangga dekat atau peduli kepada mereka ini.
Tuhan
Allah saja berbelas kasihan pada orang dan menolong orang-orang miskin, lalu
kenapa kita tidak berbuat seperti dilakukan Tuhan Yesus.
Mazmur
69:34
Sebab
Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orangNya
dalam tahanan.
Mereka
orang-orang miskin dan cacat hampir setiap hari memohon kepada Tuhan Allah
untuk menolong dirinya.
Mazmur
69:30
Aku
ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari padaMu, ya Allah, kiranya
melindungi aku!
Kita
yang telah diberkati oleh Tuhan Allah masih sibuk dan tidak sediakan waktu
untuk menjadi perpanjangan Tangan Allah membantu/menolong sesama kita.
Sesungguhnya
Allah menghendaki kita saling berdoa, saling menolong; bukan sibuk buat diri
sendiri tetapi salurkan buat orang lain juga ayat hati kita
dilembutkan menjadi seorang yang lembut dan murah hati.
Mazmur
69-33
Lihatlah,
hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah,
biarlah hatimu hidup kembali!
Jika
kita mau bermurah hati kepada orang lain terutama orang miskin, orang cacat
maka tentu saja dapat kita lakukan dan hendaknya kita bermurah-hati dengan
tulus hati, tanpa pamrih.
Markus
14-7a
Karena
orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana
kamu menghendakinya
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com