Rabu,
13 November 2019
KEBIJAKSANAAN
6:1-11
MAZMUR
82:3-7
LUKAS
17:11-19
Lukas
17:17-18
Lalu
Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi
tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka
yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing
ini?"
Ada
pandangan skeptis yang mengatakan tidak mungkin kita bisa memuliakan Allah
namun jawaban Yesus pada Injil hari ini dimana seorang kusta dari Samaria
justru yang memuliakan Allah sedangkan yang lain yakni 9 orang kusta dari
Israel malah tidak memuluakan Allah.
Lukas
17:15-16
Seorang
dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil
memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus
dan mengucap syukur kepadaNya. Orang itu adalah seorang
Samaria.
Kita
perhatikan yang dilakukan orang kusta dari Samaria setelah ditahirkan kustanya
oleh Yesus.
Pertama
Kembali,
tersungkur di depan kaki Yesus
Hanya
satu orang dari sepuluh orang kusta yang kembali kepada Yesus dan hal ini
menggambarkan banyak orang tidak bertobat dari sikap hidupnya yang lama setelah
dirinya diberkati/disembuhkan oleh Tuhan Yesus.
Banyak
orang datang kepada Yesus bila menginginkan berkatNya saja karena ia tidak
merindukan berada dekat dengan Tuhan Yesus.
Mengapa
demikian?
Karena
fokus dan tujuan utama hidupnya adalah menikmati kesenangan dunia dan
menginginkan hidup di dunia selamanya.
Padahal
kehidupan kekal di Sorga adalah kerinduan setiap orang yang percaya kepada
Yesus.
Yohanes
3:16
Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Orang
Samaria kembali kepada Yesus karena selain mengucap terimakasih atas
pertolongan Yesus mentahirkan kustanya namun hal lain membuat ia tersungkur di
depan kaki Yesus adalah ia menyembah Yesus sebagai JuruSelamat hidupnya.
Bayangkan
orang kusta jaman itu tidak berharga di masyarakat maka diasingkan di suatu
tempat terpencil terpisah dari kehidupan masyarakat.
Dengan
ditahirkan kustanya maka ia bisa beroleh hidup kembali artinya semula ia berada
dalam kegelapan hidup yang tidak ada pengharapan namun sekarang dapat hidup
kembali meskipun secara hukum Taurat harus mendapat ijin dari imam.
Orang
kusta dari Samaria ini imannya tumbuh dan percaya kepada Yesus setelah
mengalami kasih Yesus yang mentahirkan kustanya.
Lukas
17:19
Lalu
Yesus berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau."
Bagaimana
dengan sembilan orang kusta lainnya yang berasaldari Israel yang tidak kembali
kepada Yesus?
Artinya
mereka tidak berterimakasih dan tidak beriman kepada Yesus yang telah
mentahirkan kusta mereka.
Kedua
Mengucap
syukur kepada Yesus
Bagian
ini mudah dilakukan bila beroleh berkat Tuhan atau doanya dijawab Tuhan sesuai
permintaannya namun bagaimana bila doanya belum dikabulkan atau tidak sesuai
dengan permintaannya?
Kelihatannya
sederhana dan mudah untuk mengucap syukur bila memahami sifat dan karakter
Tuhan dengan benar artinya ucapan syukur tidak dipengaruhi oleh keadaan hidup
kita; apakah keadaan senang maupun keadaan kesesakan.
1
Tesalonika 5:18
Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu.
Pertanyaannya
adalah:
Masih
adakah tipe orang seperti sembilan orang kusta di jaman sekarang ini?
Mari
kita intropeksi diri masing-masing, jangan-jangan tanpa kita sadari sikap kita
seperti sembilan orang kusta tersebut?
Setelah
menerima berkat Tuhan, apakah kita semakin dekat dengan Tuhan atau malah
semakin menjauh dari Tuhan?
Adakah
kerinduan mendekat pada Tuhan Yesus (=kembali dan tersungkur di depan kaki
Yesus) dan bersamaNya agar makin mengenal dan mengasihi Tuhan Yesus.
Mendekat
dan bersama Tuhan Yesus itu berarti kita bergaul intim denganNya lewat doa,
saat teduh dan FirmanNya.
Anda
sendiri yang tahu jawabannya !!!
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com