Sabtu,
23 November 2019
1 MAKABE
6:1-13
MAZMUR
9:2-4,6,16-19
LUKAS
20:27-40
Lukas
20:27
Maka
datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya
kebangkitan.
Mengapa
orang Saduki tidak mengakui ada kebangkitan orang mati?
Orang
Saduki ialah kelompok bangsawan menduduki mayoritas anggota majelis agama
Yahudi (=sanhedrin) dan jabatan imam besar Yahudi dari orang Saduki.
Mereka
lebih fokus urusan politik karena tugas utama adalah mengakomodasi keputusan
kekaisaran Roma yang saat itu menjajah bangsa Yahudi.
Dalam
bidang keagamaan, mereka hanya mengakui lima kitab Taurat Musa tetapi menolak
tradisi lisan yang ditetapkan oleh orang Farisi.
Orang
Saduki mengkultuskan Bait Suci di Yerusalem sebab percaya bahwa Tuhan beserta
mereka.
Orang
Saduki menolak kebangkitan orang mati, tidak mengakui adanya malaikat dan roh,
menolak takdir, kekekalan jiwa, dan ganjaran kekal setelah kematian.
Tidak
heran bila mereka bertanya kepada Yesus tentang kebangkitan orang mati dengan menguji
Yesus tentang seorang isteri ditinggal mati oleh suaminya, yang menurut kitab
Taurat Musa, saudara dari suaminya (=iparnya) harus mengawini isteri saudaranya
yabg telah mati bila mereka tidak memiliki anak.
Ulangan
25:5
Apabila
orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka
mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang
mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya
haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan
demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar.
Orang
Saduki mempertanyakan status suami dari wanita tersebut yang kawin hingga tujuh
kali dengan saudara suami yang mati tersebut pada hari kebangkitan
Lukas
20:33
Bagaimana
sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi
suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.
Yesus
menjawab bahwa:
Lukas
20:35-36
tetapi
mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain
itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak
dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti
malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah
dibangkitkan.
Ternyata
orang Farisi setuju jawaban Yesus tentang adanya kebangkitan orang mati dan hak
ini jarang sekali orang Farisi setuju dengan pendapat Yesus sebab biasanya
sering mengkritik Yesus.
Lukas
20:39
Mendengar
itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawabMu itu tepat
sekali."
Jelaslah
bahwa kebangkitan orang mati pasti terjadi sebab Yesus juga bangkit dari mati
di salib.
Jangan
sampai ada umat kristiani yang ragu-ragu mempercayai kebangkitan sebab Yesus
mengalami kebangkitan dari mati di kayu salib.
Hal
ini seringkali dipakai orang lain untuk mengembosi iman umat kristiani agar
tidak mempercayai Yesus bangkit.
Makna
kebangkitan Yesus itu penting sebab kebangkitan melambangkan kemenangan atas
dosa.
1
Korintus 15:16-18
Sebab
jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan
kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati
dalam Kristus.
Kebangkitan
Yesus sangat krusial sebab dengan demikian membuktikan Yesus adalah Allah
menjadi manusia.
Yohanes
1:10-11
Ia
telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehNya, tetapi dunia tidak
mengenalNya. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang
kepunyaanNya itu tidak menerimaNya.
Upaya
penggembosan iman percaya pada Yesus sudah dilakukan oleh para imam kepala,
tua-tua dari mahkamah agama Yahudi untuk menutupi kenyataan bahwa Yesus telah
bangkit (Matius 28:11-15).
Semoga
tidak ada lagi umat kristiani yang meragukan tentang kebangkitan orang mati dan
hendaknya keyakinan iman pada Yesus, tetap teguh tak tergoyahkan.
Kematian
adalah akhir kehidupan didunia tetapi merupakan awal dari kehidupan baru
setelah dibangkitkan dan beroleh hidup kekal di Sorga yang telah dijanjikan
Yesus bagi orang percaya kepadaNya.
Yohanes
14:1-2
Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah
BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com