RENUNGAN HARIAN RABU 1 JULI 2015
Kejadian
21:5, 8-20
Matius
8:28-34
Mazmur 34:7-13
Bacaan
Injil Matius hari ini mengenai perikop dua orang kerasukan setan
disembuhkan
oleh Yesus ketika berada di daerah orang Gadara.
setan
tersebut mengetahui Yesus adalah Anak Allah padahal saat itu
belum ada orang
Yahudi mengetahui tentang diri Yesus.
Matius 8:28-29
setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari
pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus.
mereka sangat berbahaya, sehingga tak seorangpun yang berani
melalui jalan itu dan mereka itupun berteriak, katanya:
"apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? adakah Engkau ke mari
untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari
pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus.
mereka sangat berbahaya, sehingga tak seorangpun yang berani
melalui jalan itu dan mereka itupun berteriak, katanya:
"apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? adakah Engkau ke mari
untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
setan
takut kepada Yesus dan setan tahu suatu hari nanti Yesus
mengalahkannya dengan kemenangan diatas kayu salib.
mengalahkannya dengan kemenangan diatas kayu salib.
(baca 1 Petrus
1:14-21).
Wahyu 12:10-11
sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita,
dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.
sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita,
dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Allah
begitu mengasihi manusia dan memberikan free will atau
kehendak
bebas kepada manusia untuk menentukan pilihan;
apakah
mengikuti kehendak Allah atau menuruti kemauan Iblis.
namun
sayangnya sebagian manusia menyalah-gunakan free will
tersebut untuk
memuaskan hawa nafsu kedagingannya.
kita
bisa lihat korupsi merajalela di negeri kita, bahkan di dunia juga,
para koruptor berlomba-lomba memperkaya diri dan tidak sedikitpun
para koruptor berlomba-lomba memperkaya diri dan tidak sedikitpun
takut
akan dosa, bahkan sambil tertawa mereka merasa tidak bersalah.
lalu kita baca dan
lihat berita di televisi, ISIS membunuh orang seenaknya.
apakah terbersit di hati mereka bahwa perbuatannya itu adalah dosa.
apakah terbersit di hati mereka bahwa perbuatannya itu adalah dosa.
sekarang
dosa dianggap sebagai kesalahan biasa, lumrah, sebab
banyak
orang juga melakukannya, kurang-lebih dalil mereka untuk
membenarkan diri
seperti itu.
mendekati
akhir jaman ini,
sebagian
manusia semakin tidak takut kepada Allah,
aneh bin ajaib tapi inilah realita.
setan menggelepar-gelepar takut kepada Yesus, sampai-sampai
aneh bin ajaib tapi inilah realita.
setan menggelepar-gelepar takut kepada Yesus, sampai-sampai
memohon
supaya Yesus melemparkan mereka ke babi-babi saja.
Matius 8:31
maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "jika Engkau
mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."
ada
yang bilang bahwa Allah itu tidak ada, itu cuman dongeng.
orang
beriman juga tidak peduli kepada dosa demi mencapai
keinginannya
maka tidak segan-segan berbuat kejahatan.
setelah
itu mereka menutupi perbuatannya dengan merekayasa
dusta
dan bohong agar supaya terhindar dari hukuman.
lalu
hasil kejahatan digunakan sebagian untuk menyumbang gereja
menyumbang yayasan
yatim piatu, dan menjadi donatur tersohor.
tawaran
Iblis melalui kenikmatan duniawi ternyata sangat ampuh
membuat
manusia "melupakan" kebaikan Allah yang mengasihinya.
tua-muda,
besar-kecil, orang beriman atau atheis, terjerembab kedalam
penghiburan dunia
yang memabokkan dan menina-bobokan.
Kita
kudu mesti waspada terhadap tipu daya Iblis yang berusaha
menjauhkan
kita dari Allah dan harus berani katakan "tidak" setiap
tawaran dan bujukan
Iblis.
Yakobus 4:7
karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis,
maka ia akan lari dari padamu!
Yakobus 4:7
karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis,
maka ia akan lari dari padamu!
hendaknya
kita semakin mendekat kepada Allah dan terus-menerus
hidup
dalam kebenaran Allah supaya dapat mengalahkan Iblis yang
selalu
mengintai di saat kita lengah dan menjauh dari Tuhan.
RENUNGAN HARIAN KAMIS 2 JULI 2015
Kejadian
22:1-19
Matius
9:1-8
Mazmur 116:1-9
Bacaan
Injil Matius hari ini mengenai orang lumpuh disembuhkan.
ayat 2
dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat
tidurnya. ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat
tidurnya. ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
disini
mau diperlihatkan dimana seorang yang lumpuh dilayani oleh
orang-orang
(mungkin teman komunitasnya) menggotongnya untuk
dibawa ke hadapan
Yesus.
hidup
di dunia ini, kita membutuhkan orang lain sebab kita tidak dapat
hidup
sendirian dan tidak dapat hidup untuk diri sendiri.
Tuhan
menghendaki kita hidup saling mengasihi satu dengan lainnya,
ini
rahasia yang mesti kita ketahui bahwa Tuhan mencurahkan berkatNya
supaya kita
membagikan berkat tersebut kepada orang lain juga.
kita
menjadi saluran berkat bagi orang lain; tidak harus berbentuk uang
tetapi
kita mendoakan orang, menolong membantu orang sakit, seperti
yang
dilakukan beberapa orang yang mengusung si lumpuh supaya
didoakan dan
disembuhkan oleh Yesus.
di
jaman sekarang ini, banyak orang mengalami kesepian, membutuhkan
orang
lain yang mau menemani mendengar keluh kesahnya.
2 Korintus 5:2
selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu
mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman
kita yang sekarang ini.
konseling
sangat dibutuhkan saat ini, seringkali setelah menumpahkan
segala
unek-uneknya, orang tersebut mengalami kelegaan.
kita
yang mau menjadi pendengar bagi orang-orang tersebut termasuk
sudah
menolong dan tidak selalu harus mengeluarkan uang banyak
pada saat kita
melayani orang lain.
jaman
dulu tidak ada kursi roda sehingga orang lumpuh praktis tidak
dapat
berbuat banyak untuk menolong dirinya selain memohon belas
kasihan orang lain
untuk menggotongnya.
demikian
juga bagi orang yang mengalami kelumpuhan rohaninya,
orang
tersebut tidak berdaya meski ada keinginan untuk sembuh.
sebagai
orang beriman katolik, disini kesempatan bagi kita untuk
menolong orang-orang
yang lumpuh fisiknya maupun lumpuh rohaninya.
sudah saatnya kita
peduli kepada orang lain, mereka membutuhkan
pertolongan dari kita. Tuhan sudah memberkati kita, sudah sewajarnya
kita juga memberkati orang lain.
jika kita mengalami sukacita saat Tuhan menolong diri kita, maka
orang lainpun akan bersukacita saat dirinya ditolong oleh kita.
pertolongan dari kita. Tuhan sudah memberkati kita, sudah sewajarnya
kita juga memberkati orang lain.
jika kita mengalami sukacita saat Tuhan menolong diri kita, maka
orang lainpun akan bersukacita saat dirinya ditolong oleh kita.
banyak
yang bisa kita pelajari dari bacaan Injil hari ini, diantaranya :
1.
mengapa Yesus justru mengatakan lebih dahulu : 'dosamu diampuni'
2.
seringkali penyakit fisik disebabkan oleh gangguan kejiwaan
apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
3.
masalah kelumpuhan, selain bicara lumpuh fisiknya, juga banyak
yang mengalami "lumpuh rohani" , hal apa saja yang menjadi sebab
dan bagaimana cara menanggulanginya?
RENUNGAN HARIAN JUMAT 3 JUNI 2015
Efesus
2:19-22
Yohanes
20:24-29
Mazmur 117:1,2
Bacaan Injil Yohanes
hari ini, Yesus menampakkan diri kepada Tomas.
Yohanes 20:27
Yesus berkata kepada Tomas: "taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku
dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Yesus berkata kepada Tomas: "taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku
dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
memang
tidak mudah mempercayai sesuatu diluar nalar manusia
sebab membutuhkan iman untuk mempercayainya.
sebab membutuhkan iman untuk mempercayainya.
bisa
kita bayangkan bagaimana reaksi Tomas tatkala mendengar cerita
dari
teman-temannya yang mengatakan bahwa Yesus yang disalib itu
menampakkan diri
bahkan berbicara kepada mereka.
Yohanes
20:25
kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "kami telah melihat Tuhan!"
tetapi Tomas berkata kepada mereka: "sebelum aku melihat bekas paku
pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas
paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali
aku tidak akan percaya."
kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "kami telah melihat Tuhan!"
tetapi Tomas berkata kepada mereka: "sebelum aku melihat bekas paku
pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas
paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali
aku tidak akan percaya."
kita
terbiasa menggunakan logika dan akal budi untuk menilai sesuatu
peristiwa
yang spektakuler dan cenderung tidak percaya, meskipun
kita melihat langsung
dengan mata jasmani.
melihat
orang didoakan dengan penumpangan tangan, lalu terjatuh maka
logika kita berpikir : apa iya disebabkan Roh Kudus yang mengurapi
logika kita berpikir : apa iya disebabkan Roh Kudus yang mengurapi
orang tersebut,
apalagi jika sampai seperti orang kesurupan,
eiiittt nanti dulu untuk percaya, apa yang dilihat.
eiiittt nanti dulu untuk percaya, apa yang dilihat.
Hal ini juga terjadi pada saat Samuel sedang memilih anak Isai, yaitu :
saudara-saudara
Daud yang lebih besar dan kekar daripada Daud,
untuk diurapi sebagai raja Israel sesuai perintah Tuhan kepadanya.
untuk diurapi sebagai raja Israel sesuai perintah Tuhan kepadanya.
1 Samuel 16:7
berfirmanlah
Tuhan kepada Samuel : "janganlah pandang parasnya
atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
bukan
yang dilihat manusia yang dilihat Allah,
manusia melihat apa
yang di depan mata tetapi Allah melihat hati."
Terlepas
dari ketidak-percayaan Tomas bahwa Yesus telah bangkit ;
yang mau kita renungkan disini adalah sisi kemanusiaan kita yang
yang mau kita renungkan disini adalah sisi kemanusiaan kita yang
mengandalkan
kemampuan inteletual yang seringkali menghalangi
laju pertumbuhan iman
kita.
pada
umumnya seseorang baru percaya bila ia mengalami sendiri,
bukan
mendengar / melihat orang lain mengalami curahan Roh Kudus.
biasanya
setelah ia mengalami mukjizat Tuhan maka ia baru percaya
dan
menggebu-gebu mau bersaksi menceritakan pengalaman rohani
yang
dialaminya kepada banyak orang.
seperti Tomas, setelah ia berjumpa dengan Yesus, barulah ia percaya
bahwa
Yesus telah bangkit dan percaya Yesus adalah Tuhan.
Yohanes 20:28
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Yohanes 20:28
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
tidak
heran bila Yesus berkata seperti ini,
Yohanes 20:29
kata Yesus kepadanya: "karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
kata Yesus kepadanya: "karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Orang
yang mengalami perjumpaan dengan Yesus, akan mengalami
perubahan
dalam dirinya, imannya bertumbuh, keyakinannya bertambah
dan hatinya bergelora
ingin selalu masuk dalam persekutuan denganNya.
itu
sebabnya mengapa kita mengajak orang lain supaya mau bangun
relasi
dengan Tuhan supaya mereka mengalami sukacita Ilahi.
mulut
sudah berbusa-busa mewartakan kebenaran Tuhan tetapi jika
orang
tersebut menutup hatinya maka hanya melalui perjumpaan dengan
Tuhan saja yang akan
mengubah keyakinan iman percayanya.
umumnya
laki-laki / pria lebih sulit menerima sesuatu diluar logikanya.
seringkali Tuhan menyentuh pria lewat peristiwa yang berkaitan dengan
seringkali Tuhan menyentuh pria lewat peristiwa yang berkaitan dengan
dirinya;
paling sering lewat kebangkrutan usahanya, karirnya jatuh, atau
lewat penyakit kronis
yang dideritanya.
Praise
the Lord ! Puji Tuhan !
Percayalah
hanya kepada Tuhan dalam segala kondisi hidupmu.
Iman
membutuhkan asupan makan rohani dan jangan biarkan iman itu
nelangsa dan
kelaparan sehingga menghambat pertumbuhan iman.
berbahagialah
orang percaya sebelum melihat, terjadi pada diri kita.
kepintaran
kita, intelektual kita, kemampuan daya analisa otak kita
tidak
dapat diandalkan melainkan percaya saja kepada Tuhan.
lebih
baik percaya dahulu daripada percaya belakangan namun sudah
terlambat
seperti kisah orang kaya dan lazarus (baca Lukas 16:19-31).
RENUNGAN HARIAN SABTU 4 JULI 2015
Kejadian
27:1-5, 15-29
Matius
9:14-17
Mazmur 135:1-6
Bacaan
Injil Matius hari ini tentang hal berpuasa.
justru
murid-murid Yohanes yang menanyakan mengapa murid Yeus
tidak berpuasa
padahal mereka dan juga orang Farisi berpuasa.
Matius 9:14
kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata:
"mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata:
"mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
jika
kita cermati menurut kitab Taurat, kewajiban berpuasa hanya 1x
dalam
setahun yakni pada saat hari raya pendamaian.
Imamat 23:26-28
Tuhan berfirman kepada Musa: pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh
itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus
dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan
korban api-apian kepada Tuhan.
Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;
itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu
di hadapan TUHAN, Allahmu.
murid-murid
Yohanes kemungkinan besar termakan hasutan dari
orang Farisi yang memang tidak suka kepada Yesus.
memang orang Farisi berpuasa berpuasa 2x dalam seminggu ...
melebihi dari puasa yang diwajibkan; adalah baik namun sayangnya
orang Farisi yang memang tidak suka kepada Yesus.
memang orang Farisi berpuasa berpuasa 2x dalam seminggu ...
melebihi dari puasa yang diwajibkan; adalah baik namun sayangnya
mereka
menuntut orang lain juga harus berpuasa seperti mereka.
Lukas 18:11-12a
orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini:
Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama
seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim,
bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
aku berpuasa dua kali seminggu .....
orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini:
Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama
seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim,
bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
aku berpuasa dua kali seminggu .....
sesungguhnya,
perbuatan baik yang kita lakukan hendaknya tidak perlu
ditonjolkan
dan diberitahukan kepada orang lain sebab hal tersebut
tidak berkenan bagi
Tuhan.
bila
kita sudah berbuat, yach baguslah....
berarti
kita sudah menyenangkan hati Tuhan.
tidak
perlu kita memuji diri sendiri , atau mengharapkan pujian orang lain,
apalagi sampai
menuntut orang lain berbuat seperti yang kita perbuat.
begitu
juga saat kita melakukan kewajiban yang ditetapkan gereja,
kita
yang sudah komitmen dan setia mengerjakan kewajiban tersebut,
tidak seharusnya
menjadi hakim bagi orang lain yang belum komitmen.
boleh
menegur dan mengingatkan tetapi tidak perlu menuntut orang lain
menjalankan
tugas pelayanan seperti yang kita lakukan sebab pelayanan
itu
lahir dari hati yang bersyukur dan mau menyenangkan hati Tuhan.
Matius 6:1
Ingatlah jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang
suoaya dilihat mereka. karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di sorga.
mencari
penghormatan dan pujian, celakanya mereka memiliki wewenang
membuat peraturan
yang mengharuskan orang lain mentaatinya.
itu
sebabnya mereka menegur Yesus secara tidak langsung,
dengan
mengatakan murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti mereka.
kita dengar apa
jawaban Yesus, dibawah ini :
Matius 9:15
jawab Yesus kepada mereka: "dapatkah sahabat-sahabat mempelai
laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?
tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan
pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
jawab Yesus kepada mereka: "dapatkah sahabat-sahabat mempelai
laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?
tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan
pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
ayat
ke 15 ini mengundang banyak penafsiran beraneka ragam,
namun
yang pasti gereja katolik menetapkan kewajiban puasa
di
masa pra-paskah.
puasa
yang kita lakukan pada masa pra-paskah bertujuan untuk intropeksi
diri semua perbuatan yang telah kita lakukan.
diri semua perbuatan yang telah kita lakukan.
sedangkan puasa yang kita lakukan ketika hendak melakukan tugas-tugas
pelayanan
bertujuan untuk memohon belas kasihan Tuhan mencurahkan
Berkat
dan Anugerah Ilahi kepada orang yang kita layani / doakan atau
memohon
Roh Kudus mengurapi kita untuk mengusir roh-roh jahat dan
melepaskan
orang lain dari belenggu kuasa roh jahat.
Selanjutnya, Yesus mengatakan dua perumpamaan yaitu :
Matius 14:16
tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju
yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu,
lalu makin besarlah koyaknya.
yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu,
lalu makin besarlah koyaknya.
Matius
14:17
begitu pula anggur
yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit
yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu
terbuang dan kantong itupun hancur tetapi anggur yang baru disimpan
orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah
kedua-duanya.
yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu
terbuang dan kantong itupun hancur tetapi anggur yang baru disimpan
orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah
kedua-duanya.
kedua
perumpamaan ini hendak ditujukan kepada orang Farisi.
mereka tidak mau
membuka hati menerima pengajaran Yesus.
demikian
juga hendaknya kita mau membuang cara dan sikap hidup
manusia lama kita supaya hidup kita dipulihkan dan diperbaharui
manusia lama kita supaya hidup kita dipulihkan dan diperbaharui
serta mengalami cinta
kasih Tuhan di dalam hidup kita.
jika
anda telah mengikuti Seminar Hidup Dalam Roh Kudus (=SHDRK)
yang saat ini sedang berlangsung di gereja kita St.Yakobus maka
yang saat ini sedang berlangsung di gereja kita St.Yakobus maka
anda
akan mengerti, hal-hal apa saja yang harus kita lepaskan dan kita
tanggalkan di
kehidupan lama kita agar supaya kita menerima hidup baru.
kita
tidak bisa mencampur-adukan prinsip hidup menurut pandangan
duniawi
dengan prinsip hidup yang berkenan bagi Tuhan.
kita harus memilih
salah satu diantara kedua prinsip hidup tersebut.
Jadi
ada dua hal penting yang kita renungkan pada hari ini, yaitu :
Pertama
Lakukan apa yang menjadi bagian tugas kita tanpa harus menuntut
Lakukan apa yang menjadi bagian tugas kita tanpa harus menuntut
apalagi menghakimi
orang lain
Kedua
untuk
memperoleh hidup baru yang berkenan bagi Tuhan maka harus
membuang dan meninggalkan sikap hidup yang mengandalkan
prinsip kebenaran duniawi.
Roma
12:2
janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna.
janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com