Shalom,
Bacan hari Sabtu 25 Juli 2015 menurut kalender liturgi katolik :
2 Korintus 4:7-15
2 Korintus 4:7-15
Matius
20:20-28
Mazmur 126:1-6
Bacaan
Injil Matius hari ini tentang permintaan Ibu Yakobus dan Yohanes
kepada Yesus supaya
kedua anaknya diperkenankan masuk ke dalam
Kerajaan dan duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus.
Kerajaan dan duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus.
Matius
20:20-21
maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada
Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
kata Yesus: "apa yang kaukehendaki?" jawabnya: "berilah perintah,
supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang
seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada
Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
kata Yesus: "apa yang kaukehendaki?" jawabnya: "berilah perintah,
supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang
seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
seperti
biasanya seorang ibu yang sayang kepada anak-anaknya,
ia
menginginkan kedua anaknya sukses mengikuti Yesus sebab
disangkanya
kelak kemudian hari Yesus berhasil mendirikan kerajaan
dan Yesus sebagai
rajanya.
bukan
hanya ibu Yohanes dan Yakobus yang berpendapat demikian,
termasuk
murid-murid Yesus dan pengikut Yesus lainnya.
mereka
mengira kerajaan Yesus seperti kerajaan dunia yang memiliki
wilayah
kekuasaan dan memiliki bala tentara untuk memerintah
seluruh Israel di
bawah kekuasaan seorang raja.
jika tidak hati-hati, kitapun bisa bersikap seperti mereka.
kita
pikir sebagai pengikut Yesus, kita pasti hidup dalam kelimpahan
sebab
Yesus telah menang diatas kayu Salib.
ini sudah terjadi di kalangan penganut teologi kemakmuran.
jika ada yang hidup
serba kekurangan berarti ada dosa yang
menghalangi berkat kelimpahan yang Tuhan mau curahkan.
menghalangi berkat kelimpahan yang Tuhan mau curahkan.
2
Korintus 8:9
karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus,
bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
paham seperti ini menyesatkan orang beriman dengan mengatakan
karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus,
bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
paham seperti ini menyesatkan orang beriman dengan mengatakan
bahwa
bagi orang percaya kepada Yesus, pasti hidup dalam kelimpahan
dan kelimpahan
dimaksud adalah kelimpahan materi alias kaya raya.
Ibu
Yohanes dan Yakobus menginginkan kedua anaknya sukses
mendapatkan
jabatan dan otomatis hidup berkelimpahan terjamin.
sebaliknya
bagi yang menganut teologi salib, berpandangan bahwa
semakin
banyak memikul salib semakin dipuji, telah mengikuti teladan
Yesus
yang selama di dunia hidup secukupnya dan banyak menanggung
hinaan, dianiaya, dan
memikul salib.
Matius 19:21
kata Yesus kepadanya: "jikalau engkau hendak sempurna, pergilah,
juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari
dan ikutlah Aku."
Matius 19:21
kata Yesus kepadanya: "jikalau engkau hendak sempurna, pergilah,
juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari
dan ikutlah Aku."
pada
abad pertengahan, teologi salib ini sangat popular sehingga
banyak
yang menjadi rahib, menjadi pertapa, menyucikan diri dengan
menjadi
semiskin-miskinnya tidak memiliki apa-apa, dengan tujuan
memperoleh
kesempurnaan dan berharap menyenangkan hati Yesus.
hal
ini terlihat dari jawaban Yesus atas permintaan ibu Yohanes-Yakobus
mereka tidak mengerti
bahwa Yesus harus menanggung salib untuk
menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini.
menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini.
Matius
20:22-23
Yesus
menjawab, kata-Nya: "kamu tidak tahu, apa yang kamu minta.
dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?"
kata mereka kepada-Nya: "kami dapat."
Yesus berkata kepada mereka: "cawan-Ku memang akan kamu minum,
tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak
berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi
siapa Bapa-Ku telah menyediakan.
dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?"
kata mereka kepada-Nya: "kami dapat."
Yesus berkata kepada mereka: "cawan-Ku memang akan kamu minum,
tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak
berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi
siapa Bapa-Ku telah menyediakan.
kita
harus mengerti bahwa Yesus telah minum cawan darah penebusan
sehingga kita memperoleh kehidupan kekal di sorga.
sehingga kita memperoleh kehidupan kekal di sorga.
oleh
sebab itu sudah sepantasnya kita memberikan diri sepenuhnya
untuk melayani Tuhan
melakukan tugas-tugas perutusan dan pelayanan.
Selanjutnya,
Yesus
menasehati murid-muridNya agar mereka bersikap rendah hati
dan bersikap mau
melayani, bukan minta dilayani.
Matius 20:26-27
barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
jika
motivasi mengikuti Yesus hanya untuk mencari kelimpahan materi
dan
kemuliaan diri sendiri maka berarti engkau minta dilayani sebab
engkau lebih fokus
menuntut dipenuhi segala keinginanmu.
sedangkan
Yesus mengatakan hendaknya engkau menjadi pelayan
atau
hamba yang melakukan tugas melayani tuannya atau majikannya
dan
tidak dapat menuntut hak-nya karena dirinya sudah dibeli / ditebus.
dengan
menyadari bahwa diri kita ini bukan milik kita lagi maka
kita
akan berupaya melayani majikan/tuan kita yang adalah Tuhan Yesus
yang
paling senang jika kita mau melayani sesama manusia sebagai
wujud kasih kita
kepada Tuhan.
JADI
yang
menjadi bahan permenungan kita hari ini adalah bagaimana sikap
hidup
kita yang rendah hati dan tidak mencari kemuliaan diri sendiri atau
mencari
kedudukan / jabatan terkemuka melainkan kita mau memberi diri
untuk melayani orang
lain.
dengan
demikian berarti kita sudah menunjukkan kasih kita kepada Tuhan
lewat perbuatan kasih
kita kepada sesama.
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com