Sabtu, 3 Desember 2016
Karena jika aku memberitakan Injil, aku
tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan
bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
(1Korintus 9:16)
St. Fransiskus Xaverius tergerak
hatinya untuk memberitakan Injil setelah beliau bersahabat dengan Ignasius
Loyola yang menasehatinya : "apa gunanya seseorang memperoleh seluruh
dunia namun kehilangan jiwanya?" (Matius 16:26).
St.Fransiskus Xaverius, anak seorang
bangsawan kaya raya di Navara Spanyol memutuskan menjadi imam, ditahbiskan
tahun 1537, kemudian memberitakan Injil ke seluruh dunia sebagai misionaris
hingga meninggal dunia di Sanchian China pada tahun 1552.
Gereja Katolik menghormati beliau dan
hari ini ditetapkan sebagai hari untuk memperingati St Fransiskus Xaverius.
Injil hari ini mengajak kita umat
katolik untuk meneruskan karya penginjilan yang dimulai oleh Yesus, para rasul,
dan para misionaris, para santo-santa, para pengInjil yang telah mengorbankan
diri demi banyak orang mengalami Kasih Yesus lewat pemberitaan Injil.
Perintah ini wajib dilakukan setiap
orang yang telah dibaptis sebagai seorang umat kristiani dan hal ini Yesus
katakan kepada murid-muridNya.
Markus 16:15,20
Yesus berkata kepada mereka:
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala
makhluk. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan
Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya.
Yesus memperlengkapi dengan Karunia dan
Kuasa kepada para muridNya agar mereka mampu menghadapi setiap hal yang
menghalangi upaya memberitakan Injil sebab saat itu belum banyak orang percaya
kepada Yesus dan masih ada intimidasi dan tekanan dari pemuka agama
Yahudi.
Markus 16:17-18
Tanda-tanda ini akan menyertai
orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka
akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang
ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.
Rasul Petrus mengawali pemberitaan
Injil setelah mereka para rasul menerima pencurahan Roh Kudus sehingga ada
sekitar 3000 orang bertobat dan percaya kepada Yesus.
Kisah 2:41
Orang-orang yang menerima perkataannya
itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira
tiga ribu jiwa.
Setelah itu pemberitaan Injil tidak
dapat dibendung lagi meskipun penganiayaan terjadi, bahkan salah seorang pemuka
ahli taurat bertobat dan percaya kepada Yesus, kemudian menjadi pemberita Injil
yang sangat luarbiasa, yaitu Saulus atau dikenal sebagai Rasul Paulus.
Kegigihan Rasul Paulus memberitakan
Injil telah menghasilkan banyak orang yang bertobat dan percaya pada
Yesus.
Bagaimana dengan kita?
Semangat pengInjilan yang dilakukan
oleh rasul Paulus sangat militan dan berani mengatakan bahwa : Celakalah
aku, jika aku tidak memberitakan Injil. (1 Korintus 9:16b).
Perjumpaan Paulus dengan Roh Yesus saat
di tengah perjalanan mengejar umat kristen di Damsyik menjadi titik balik
dimana setelah itu Paulus bersemangat menjadi pemberita Injil.
Berikut ini salah satu alasan Paulus
bahwa atas kehendaknya sendiri dan atas kehendak Yesus, menginginkan agar
Paulus beritakan Injil.
1 Korintus 9:17
Kalau andaikata aku melakukannya
menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku
melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas
penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
Kita lihat buktinya rasul Paulus dengan
setulus hati setia sampai mati beritakan Injil, bahkan beliau tidak mau
menerima upah (=stipendium).
1 Korintus 9:18
Kalau demikian apakah upahku? Upahku
ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak
mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Hal ini menjadi contoh teladan bagi
setiap orang yang memberitakan Injil bahwa hendaknya tidak menerima upah
meskipun mereka berhak mendapatkan upah atau menerima persembahan.
1 Korintus 9:13-14
Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang
melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan
bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus
hidup dari pemberitaan Injil itu.
Pemberita Injil adalah hamba Tuhan pada
saat menjalankan tugas perutusan memberitakan Injil maupun melakukan pelayanan
rohani maka hendaknya kita menjadi cermin bagi orang lain dalam sikap dan
perbuatan.
1 Korintus 9:19, 23
Sungguhpun aku bebas terhadap semua
orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh
memenangkan sebanyak mungkin orang. Segala sesuatu ini aku lakukan karena
Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
Di masa Adven hendaknya kita dengan
tekun memberitakan Injil dan menjadi teladan bagi orang lain di sekitar kita
agar mereka tersentuh hatinya melihat bagaimana sikap dan perbuatan kita yang
mereka lihat dan alami merasakan dampak baiknya.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku siap sedia memberitakan
Injil melalui pewartaan lisan maupun tulisan, bahkan terlebih melalui sikapku
dan perbuatanku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pesta Fransiskus Xaverius
Warna Liturgi : Putih
1 Korintus 9:16-19,22-23
Mazmur 117:1,2
Markus 16:15-20
BcO : Kisah 20:17-36
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com