Jumat, 23 Desember 2016
Kemudian genaplah bulannya bagi
Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. tetapi
ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
(Lukas 1:57,60)
Sosok Yohanes Pembaptis ini luar biasa
sejak masih dalam kandungan dipenuhi Roh Kudus sehingga mengenal Tuhan datang
ketika berada dalam rahim Maria pada saat berkunjung di rumah Elisabet.
Lukas 1:15
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan
dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan
Roh Kudus mulai dari rahim ibunya.
Ketika tiba hari kelahiran Yohanes maka
segenap keluarga dan tetangganya bersukacita sebab mereka mendengar mukjizat
yang dialami Elisabet hamil di usia tua dan ingin melihat seperti apa bayi yang
lahir tersebut.
Lukas 1:57-58,66
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet
untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika tetangga-tetangganya serta sanak
saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar
kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Dan semua orang, yang
mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini
nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Saat Yohanes lahir disertai mukjizat
yaitu ayahnya Zakharia dapat kembali berbicara dimana sebelumnya menjadi bisu
sebab tidak percaya perkataan dari Malaikat Gabriel (ayat 20).
Coba bayangkan bila anak kita lahir
disertai dengan tanda-tanda ajaib maka sebagai orangtuanya pasti kita senang
namun tanggung-jawab semakin besar sebab sikap anak ini agak berbeda dan tidak
seperti biasanya anak-anak yang lahir normal yang tidak ada tanda ajaib.
Kita bisa lihat sikap hidup Yohanes di
kemudian hari tinggal di padang gurun (ayat 15a) dan makanannya belalang dan
madu hutan dengan memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit seperti yang
ditulis Injil Markus 1:6.
Tuhan begitu sempurna merancang
penyelamatan bagi manusia dimana IA melahirkan seorang Yohanes Pembaptis untuk
memberitakan kedatangan Mesias sebelum tiba saatnya melalui Yesus.
Dalam kehidupan terkadang kita tidak
mengerti mengapa mengalami situasi terasa berat menghimpit hidup kita dan
mengalami penderitaan padahal merasa rajin berdoa, rajin ikut misa pagi atau ke
gereja setiap minggu, aktif terlibat dalam pelayanan namun hidup semakin sulit;
keuangan seret, sering sakit, dsbnya.
Tentunya kita tidak akan puas bila ada
yang menasehati begini :
Sabar ya, Tuhan mungkin ada rencana
tertentu buat hidupmu dan percayalah Tuhan akan
menolongmu....bla,bla,bla.
Kita memaknai kelahiran Yohanes bahwa
Tuhan sedang mempersiapkan diri kita agar menerima kehadiran Yesus Kristus
secara penuh di dalam hidup kita.
Kerapkali Yesus hanya hadir sebatas
pada akal budi kita yaitu hanya percaya kepada Yesus sedangkan keseharian kita
belum mau menyerahkan kendali atas seluruh diri kita kepada Yesus.
Tuhan perlu menyadarkan kita agar
penyerahan diri secara total dan tidak sepotong-potong bagian hidup kita.
Masa persiapan tersebut sama halnya
dengan masa kelahiran Yohanes yaitu kita harus lahir baru supaya kehadiran
Yesus sungguh nyata didalam hidup kita dan mengalami KasihNya.
Sehingga dalam situasi apapun keadaan
hidup kita maka keyakinan iman kita tetap teguh kepada Yesus Kristus.
Seperti halnya Yohanes Pembaptis kelak
kemudian hari setelah dewasa dimana ia berseru bertobatlah berkumandang di
dalam hidup kita dan pengharapan kita kepada Yesus tidak akan pudar lagi dan
selanjutnya kita bisa berserah penuh pada Yesus Kristus.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku memperbaharui diriku supaya
aku lahir baru dan tinggalkan sikap hidup lama serta mau menerima kehadiran
Yesus sepenuhnya?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan Khusus Adven
Yohanes dr Kety
Warna Liturgi : Ungu
Maleakhi 3:1-4; 4:5-6
Mazmur 25:4-5,8-10,14
Lukas 1:57-66
BcO : Yesaya 51:1-11
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com