Jumat, 2 Desember 2016
Satu hal telah kuminta kepada Tuhan,
itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan
Tuhan dan menikmati baitNya.
(Mazmur 27:4)
Bangsa Israel sangat mengharapkan
datangnya Sang JuruSelamat / Mesias yang membebaskan mereka dari jajahan bangsa
kafir.
Meskipun yang mereka harapkan adalah
keturunan raja Daud bangkit membentuk kerajaan untuk mengusir penjajah.
Kerinduan mereka membludak dan tak
sabar menanti raja damai yang mereka rindukan akan segera datang.
Hal tersebut tercermin dari nubuatan
nabi Yesaya dan mereka yakin waktunya telah dekat dimana kesengsaraan dan
penderitaan akan segera berakhir.
Yesaya 29:18-19
Pada waktu itu orang-orang tuli akan
mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan
kegelapan mata orang-orang buta akan melihat. Orang-orang yang sengsara akan
tambah bersukaria di dalam Tuhan, dan orang-orang miskin di antara manusia akan
bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!
Namun sayangnya pandangan mereka
tentang Mesias atau JuruSelamat amat dangkal dan mereka tidak bisa melihat hal
sesungguhnya yang telah terjadi padahal tanda-tanda Mesias nyata ada di dalam
diri Yesus.
Perbuatan mukjizat penyembuhan orang
buta melek seperti nubuat Yesaya pasal 29, ayat 18-19 diatas dilakukan oleh
Yesus menyembuhkan dua orang buta.
Matius 9:29-30
Yesus menjamah mata mereka sambil
berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata
mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kataNya:
"Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini."
Hendaknya kita menarik pelajaran dari
bangsa Israel, dengan tidak mencontoh sikap mereka yang tegar tengkuk dan bersikukuh
pada pendapat sendiri serta tidak mau rendah hati mengakui Yesus adalah Sang
Mesias.
Selanjutnya,
Ada sesuatu yang menarik ketika Yesus
bertanya kepada kedua orang buta ini, apakah mereka percaya bahwa Yesus dapat
menyembuhkan mata mereka.
Matius 9:28
Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah
rumah, datanglah kedua orang buta itu kepadaNya dan Yesus berkata kepada
mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka
menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya."
Iman kedua orang buta ini terlihat
jelas saat menjawab bahwa mereka percaya padahal secara manusia, kebutaan mata
itu sulit disembuhkan.
Jaman sekarang saja, menyembuhkan orang
buta harus melalui operasi mata dan membutuhkan donor mata yang tak mudah
diperoleh.
Coba bayangkan saat itu harapan untuk
sembuh, hampir dapat dikatakan kecil sekali, apalagi gunjingan orang lain yang
mengatakan hal ini akibat dosa.
Yach, seringkali orang cepat menghakimi
bila melihat kesusahan orang lain.
misalnya : melihat pengemis berusia
muda di jalanan yang meminta uang, ada yang berkata begini : dasar pemalas,
masih muda tidak mau bekerja.
Kita toch tidak tahu latar belakang
orang tersebut meskipun kelihatannya masih muda, mungkin saja saat ia mengemis
sedang sakit sebab kondisi hidup serba kekurangan atau sebab lainnya.
Bukankah lebih baik kita memberi uang
dengan hati berbelas kasihan membantu meringankan beban hidupnya dan tanpa
perlu komentar atau menghakimi.
Yang penting setelah memberi uang,
doakan supaya mereka diberkati Tuhan dan biarlah Tuhan menyadarkan mereka bila
memang betul karena malas.
Kita tahu keadaan ekonomi semakin sulit
dan tidak mudah mendapatkan duit bagi mereka yang kurang pendidikan atau tak
ada ketrampilan khusus.
Iman orang buta menjadi contoh untuk
mempercayakan hidup kepada Yesus; kita harus yakin bahwa tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan, segala masalah dan persoalan hidup, so pasti Tuhan bisa
menyelesaikan semuanya.
Berulangkali diingatkan bahwa penyebab
doa-doa belum dijawab Tuhan adalah karena kita belum mengakui dosa-dosa yang
kita lakukan.
Yesaya 59:1-3
Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang
panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk
mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah
segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh
darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu
menyebut-nyebut kecurangan.
Mari saudara/i-ku dalam Yesus Kristus,
kita perbaiki sikap hidup yang jauh dari Tuhan dan di masa Adven ini adalah
kesempatan kita lebih dekat lagi dengan Tuhan Yesus.
Penuhi hati kita dengan kerinduan yang
bergelora untuk masuk dalam Hadirat Tuhan, mengalami dekapan KasihNya.
Nantikanlah Urapan Tuhan membasuh dan
menyelimuti seluruh diri kita.
Mazmur 27:14
Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!
REFLEKSI DIRI
Apakah aku senantiasa berdiam di Bait
Allah dan masuk dalam HadiratNya?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan I Adven
Warna Liturgi : Ungu
Yesaya 29:17-24
Mazmur 27:1,4,13-14
Matius 9:27-31
BcO : Yesaya 11:10-16
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com