Jumat, 9 Desember 2016
Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang
Mahakudus, Allah Israel: "Akulah Tuhan, Allahmu, yang mengajar engkau
tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus
kautempuh.
(Yesaya 48:17)
Yesus mengkritik perilaku bangsa Israel
yang tidak mau berubah dan selalu saja merasa dirinya paling benar dan orang
lain atau bangsa lain adalah salah dan menghakimi sebagai bangsa kafir.
Terhadap Yesuspun, mereka berbuat
serupa yakni menolak Yesus dan apa saja yang dilakukan Yesus, pasti mereka
mencerca dan menghakimi Yesus.
Dan tak heran bila Yesus mengatakan
bahwa mereka ini adalah angkatan atau generasi yang tegar tengguk sebab
perbuatan mereka sangat tercela.
Matius 11:16-17
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan
ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada
teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami
menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
Tingkah laku bangsa Israel seperti ini
ditiru orang-orang di jaman sekarang dimana bila tak suka kepada seseorang maka
sikapnya bertolak-belakang dari orang yang tidak disukainya tesebut.
Matius 11:18-19
Karena Yohanes datang, ia tidak makan,
dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia
datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap
dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah
dibenarkan oleh perbuatannya.
Kedegilan hati bangsa Israel disebabkan
mereka mengandalkan pengertiannya sendiri dan tidak berdasarkan hikmat Allah
sehingga perbuatan mereka hanya terdorong oleh kehendak sendiri tanpa
memperhitungkan apakah Tuhan Allah berkenan atas perilaku mereka.
Bukankah kita dinasehatkan bila merasa
kekurangan hikmat maka mintalah agar diberikan hikmat Allah.
Yakobus 1:15
Apabila di antara kamu ada yang
kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan
kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —,maka
hal itu akan diberikan kepadanya.
Salomo mengerti betul bahwa sebagai
raja membutuhkan hikmat Allah agar mampu memutuskan segala perkara dengan
bijaksana.
1 Raja 3:12
Sesungguhnya Aku melakukan sesuai
dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh
hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti
engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
Sayangnya di masa tuanya raja Salomo
terpengaruh oleh isteri-isterinya yang membuat dirinya berpaling dari Tuhan dan
melakukan perbuatan yang sangat bertentangan dengan Allah, yaitu Salomo
menyembah Asytoret, dewi orang Sidon.
1 Raja 11:4-7
Sebab pada waktu Salomo sudah tua,
isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia
tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud,
ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti
Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan Salomo melakukan apa yang jahat
di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud,
ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa
kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi
Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
J A D I
Hendaknya kita berpegang teguh pada
segala ketetapan, peraturan, perintah Tuhan Allah dengan ketaatan dan kesetiaan
sampai akhir hayat.
Apalah artinya bila pada akhirnya kita
berpaling dari Tuhan Allah, kemudian menyembah berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang
membuat kita terpikat dan terikat oleh hal-hal diluar Tuhan Allah.
Berhala tidak selalu berupa patung atau
benda-benda yang kita sembah namun hobby kita atau kesenangan kita juga dapat
disebut berhala bila kita terikat melebihi penyembahan kepada Tuhan.
Hendaknya hidup kita dituntun oleh
Tuhan karena kita bertaut dan bersandar pada Tuhan, dengan cara mengikuti
segala peraturan dan perintah Tuhan maka niscaya damai sejahtera Tuhan
menyertai kita dan Berkat Tuhan tercurah dalam hidup kita senantiasa.
Yesaya 48:18
Sekiranya engkau memperhatikan
perintah-perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak
pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.
REFLEKSI DIRI
Apakah hidupku dituntun Tuhan selalu
sebab aku menyerahkan diriku kepada Tuhan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Yohanes Didaci Cuauhtlatoatzin
Warna Liturgi : Ungu
Yesaya 48:17-19
Mazmur 1:1-4,6
Matius 11:16-19
BcO : Ruth 2:14-23
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com