Selasa, 20 Desember 2016
Kata malaikat itu kepadanya:
"Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan
Allah.
(Lukas 1:30)
Bayangkan suatu hari Malaikat datang
dan mengatakan sesuatu kepada kita, apa reaksi kita pertama-kali, terkejutkah
atau takutkah atau kita gembira.
Jujur saja sebagai manusia maka reaksi
pertama adalah takut sebab sedari kecil kita ditakut-takuti ada setan dan hal
ini tertanam di benak kita.
Barulah setelah kehidupan doa dan relasi
kita dengan Tuhan semakin intim maka ketakutan/keterkejutan tidak lagi terjadi
sebab kita tahu Roh Allah ada di dalam diri kita dan pasti lebih besar dari
roh-roh lain yang ada di dunia ini.
1 Yohanes 4:4
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku,
dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam
kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
Darimana kita tahu Roh Allah ada di
dalam diri kita?
1 Korintus 3:16
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah
bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Kedatangan Malaikat Gabriel membuat
Zakharia dan Maria menjadi takut.
Lukas 1:12-13
Melihat hal itu Zakharia terkejut
dan menjadi takut tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan
takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu,
akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia
Yohanes.
Lukas 1:29-30
Maria terkejut mendengar perkataan
itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat
itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih
karunia di hadapan Allah.
Kemudian keduanya mengungkapkan
keterkejutan mendengar berita tersebut dengan berkata :
Lukas 1:18
Kata Zakharia kepada malaikat itu:
"Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua
dan isteriku sudah lanjut umurnya."
Lukas 1:34
Kata Maria kepada malaikat itu:
"Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Malaikat menjelaskan berita sukacita
kepada Zakharia (Lukas 1:14-17) dan kepada Maria agar mereka mengerti.
Lukas 1:32-33,35
Ia akan menjadi besar dan akan disebut
Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta
Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan." Roh
Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Setelah terkejut, takut, dan mendengar
penjelasan dari Malaikat Gabriel maka tanggapan keduanya berbeda.
Maria bertanya dalam hatinya atau
dengan kata lain merenungkan apa arti salam dari Malaikat yang mengatakan ia dikaruniai
dan Tuhan menyertainya.
Lukas 1:28-29
Ketika malaikat itu masuk ke rumah
Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai
engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya
di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Zakharia tidak mempercayai
penjelasan dari Malaikat karena berpikir menurut sudut pandangnya sendiri bahwa
tidak mungkin mengandung di usia tua.
Lukas 1:20
Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu
dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena
engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada
waktunya.
Padahal Malaikat mengatakan bahwa Ia
diutus Allah.
Lukas 1:19
Jawab malaikat itu kepadanya:
"Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara
dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
Maria mempercayai penjelasan Malaikat
dan menyambutnya dengan berkata :
Lukas 1:38
Kata Maria: "Sesungguhnya aku
ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu
malaikat itu meninggalkan dia.
Sikap Maria menerima kabar sukacita
Ilahi menunjukkan ketaatan kepada Allah walaupun usianya saat itu masih muda
tetapi imannya mengagumkan.
Demikian juga hendaknya kita bersikap
seperti Maria yang menerima situasi hidup yang tidak sesuai dengan rencana
dimana saat itu Maria berencana mau menikah dengan Yusuf.
Seringkali ujian iman itu datangnya
pada saat kita diterpa masalah hidup yang pelik dan datangnya tiba-tiba
sehingga kita tidak siap menyikapinya namun bila kita bertekun bersaat teduh
dan berdoa maka biasanya hati kita dikuatkan oleh keyakinan iman kita.
Oleh sebab itu kita harus siap sedia
dalam segala situasi hidup sehingga tidak tergeletak karena tidak ditopang iman
yang kuat.
Dimasa Adven ke-4 ini sudah semakin
dekat dan hanya beberapa hari lagi kita merayakan Natal.
Semoga kita telah mempersiapkan diri
untuk menerima kabar sukacita Ilahi meski seandainya tidak sesuai seperti yang
kita rencanakan dan kita inginkan.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku menerima segala situasi
hidup seberat apapun juga karena iman kepercayaan kita kepada Tuhan Allah tetap
teguh dan setia menjalankan segala perintah dan kehendakNya?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan Khusus Adven
Warna Liturgi : Ungu
Yesaya 7:10-14
Mazmur 24:1-6
Lukas 1:26-38
BcO : Yesaya 41:21-29
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com