Selasa, 13 November 2018
TITUS 2:1-8,11-14
MAZMUR 37:3-4,18,23,27,29
LUKAS 17:7-10
Lukas 17:7
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang
membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu,
setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
Bacaan Injil Lukas hari ini mengenai perikop Tuan dan
hamba.
Yesus mengatakan : seorang majikan memperlakukan hambanya
sesuai kehendaknya saja dan seorang hamba hanya bekerja untuk menyenangkan hati
tuannya dan memasrahkan hidupnya pada kebijaksanaan tuannya/majikannya.
(baca Lukas 17:1-10).
(baca Lukas 17:1-10).
Lukas 17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala
sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan.
Ayat ini adalah ayat pegangan yang harus di patri di pikiran dan
di hati seseorang yang bersedia untuk melakukan tugas-tugas pelayanan yang
diperintahkan Tuhan di sepanjang hidupnya.
artinya :
menjadi hamba Tuhan itu harus tulus hati dan dengan segenap
hati.
Ada orang dengan gagah berkata bahwa "saya ini hamba
Tuhan" namun maaf perilakunya seperti majikan yang minta dilayani padahal
seharusnya ia melayani.
Jujur saja nich,
kita ini cenderung lebih senang dilayani daripada melayani;
demikian juga kita maunya selalu diperhatikan daripada memberikan perhatian
kepada orang lain, maunya banyak menuntut hak daripada melakukan kewajiban,
maunya mengejar jabatan daripada melakukan tugas jabatan dan masih banyak lagi
lainnya.
Injil hari ini menghantam egoisme dalam diri kita sehingga dapat
menyurutkan niat mau melayani jika masih merasa berat melepaskan kebiasaan
minta dilayani daripada melayani.
Melayani dimulai dari dalam keluarga.
Bagaimana sikap hati kita melayani diantara sesama anggota
keluarga.
Kita bisa baca Titus 2:1-10 mengajak kita agar bertindak
bijaksana melakukan kewajiban sebagai orangtua, orang yang lebih tua dan orang
yang lebih muda.
Jika kita telah berhasil melaksanakan tugas pelayanan di
keluarga maka dapat dikatakan kita akan mampu melakukan tugas pelayanan diluar
keluarga; di lingkungan, di wilayah, di paroki, di komunitas, di
masyarakat.
Sebab inti pokok pelayanan itu adalah memberi diri untuk
melayani orang lain diluar diri kita sendiri.
Oleh sebab itu, Yesus mengingatkan bahwa harus memiliki sikap
kerendahan hati sebab kita harus menyadari bahwa pelayanan yang kita lakukan
adalah kewajiban yang memang seharusnya kita kerjakan dan bukan menuntut balas
jasa sebab kita telah melayani.
Kita pikir motivasi kita sudah benar dan tidak ada tujuan buat
kepentingan diri sendiri namun sering terjadi tersembunyi keinginan
mengharapkan mendapatkan balas jasa di balik pelayanan dan hal ini hanya kita
dan Tuhan saja yang tahu.
Seringkali kita kecewa, kesal, marah ketika sudah capek lelah
melayani eh malah dilecehkan, diomongin orang yang menyakitkan hati kita.
Kalau sudah begini, pertanyaannya :
apakah kita tetap mau melayani atau muntaber (mundur tanpa
berita) atau mutung alias ogah lagi pelayanan?
Yach memang melayani itu SULIT.
Itu sebabnya kita kudu mesti ingat ayat pegangan diatas Lukas 17:10
... kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami
hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.
Kita hendaknya tetap bertahan terus melayani walau balasannya
terkadang sangat menyakitkan hati sebab Tuhan akan membalas kerelaan kita
melayani.
Matius 25:21
Maka kata tuannya itu kepadanya: baik sekali perbuatanmu itu,
hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil,
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Melakukan tugas pelayanan tidaklah selalu menerima perlakuan
menyesakkan hati namun banyak juga sukacita yang kita dapatkan.
Sebab kita mengimani Firman Allah yang mengatakan :
Mazmur 126:5-6
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang
dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Semoga kita boleh bergembira ketika sedang melakukan segala
aktifitas termasuk tugas-tugas pelayanan dengan setulus hati, hanya untuk
menyenangkan Tuhan.
Mazmur 37:3-4
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di
negeri, berlakulah setia, bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Dalam melakukan tugas pelayanan maka hendaknya kita memiliki
hati sebagai hamba yang semata-mata menyenangkan tuan kita yakni Tuhan
Allah.
Seorang hamba tidak menuntut hak-nya sebab yang ada hanyalah
kewajiban yakni melakukan tugas pelayanan dan tugas perutusan.
Kita ini sudah dibeli dan ditebus oleh Darah Yesus diatas
Salib.
1 Korintus 7:22-23
Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam
pelayananNya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang
dipanggil Kristus, adalah hambaNya. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com