Sabtu, 10 November 2018
FILIPI 4:10-19
MAZMUR 112:1-2,5-6,8-9
LUKAS 16:9-15
Lukas 16:13
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan
setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Mamon berasal dari bahasa Aram yaitu "mamona" berarti
kekayaan atau uang. Namun seringnya mamon dikonotasikan cinta uang, bahkan ada yang
menyebut mamon adalah "dewa uang."
Memiliki uang adalah tidak salah sebab kita membutuhkan uang
dalam hidup ini tetapi seringkali uang menguasai hati dan pikiran seseorang
sehingga amat sangat tergantung pada uang.
Firman Tuhan mengingatkan bahwa:
Matius 6:21
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
1 Timotius 6:10
Akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.
Dikatakan bahwa akibat cinta uang :
1) menyimpang dari iman
2) menguasai diri seseorang
Mengapa bisa terjadi demikian?
Ada yang mengatakan bahwa uang hanya kalah dari Tuhan saja,
artinya uang nomor 2 menguasai diri seseorang; bahkan bisa menjadi nomor 1 bila
orang tersebut tidak beriman kepada Tuhan.
Sikap seseorang terhadap uang :
1) terpikat dan dikuasai uang
2) mendua hati; satu sisi dikuasai uang
satu sisi lainnya beriman pada Tuhan
3) tidak dikuasai uang
Peringatan Yesus dalam bacaan Injil hari ini terhadap mamon atau
dikuasai uang, hendaknya kita dengarkan dan perhatikan sungguh-sungguh agar
kita tidak dikuasai mamon atau mendua hati kepada Tuhan.
Ciri-ciri seseorang mendua-hati :
1) ia beriman kepada Yesus Kristus
2) menjalani hidup menurut prinsip dunia
3) uang nomor 1, iman nomor 2
Orang ini beribadah atau mengikuti misa ekaristi di Gereja pada
hari minggu, terkadang ada juga yang ikut koor atau ikut komunitas rohani
tetapi tujuannya untuk kepentingan bisnis, networking, yach ujung-ujungnya uang
alias duit.
Bahkan lebih ironi lagi, ada yang "menjual nama Yesus"
untuk mendapatkan uang.
Orang mendua-hati biasanya sepintas terlihat ia seorang yang
rohani.
Hanya waktu yang akan menguak tabir sesungguhnya, siapa
dirinya?
Seperti halnya orang-orang Farisi.
Mereka menjadi hamba uang padahal kebanyakan dari mereka adalah
ahli Taurat dan menjabat sebagai imam.
Yesus menegur perilaku mereka.
Lukas 16:14-15
Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang
itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui
hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Berbeda dengan orang yang cinta uang atau dikuasai uang sebab
biasanya orang ini tidak suka hal-hal rohani, bahkan ia jarang ke Gereja meski
ia sudah dibaptis sebagai umat kristiani.
Bahkan yang ekstrim, ia tinggalkan Tuhan; imannya mati sebab
tujuan hidupnya adalah uang, uang, dan uang.
Ada satu hal menarik ketika Yesus katakan :
ikatlah persahabatan dengan mamon yang tidak jujur padahal Yesus juga
katakan agar kita tidak mengabdi kepada Mamon. Apa maksudnya?
Lukas 16:9
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan
mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak
dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
Orang yang dikuasai Mamon biasanya berusaha atau bekerja sangat
rajin untuk mendapatkan uang yang diinginkannya.
Seringkali mereka bekerja keras sampai lupa makan dan kurang
tidur.
Kita menjadi sahabat Mamon tetapi kita tidak mengabdi kepada
Mamon karena kita hanya mengabdi kepada Allah.
Pertama
Kita mencontoh kerja keras orang-orang yang mengabdi kepada
Mamon dalam pekerjaan-pekerjaan rohani seperti halnya tugas pelayanan dan tugas
perutusan dengan sepenuh hati dan optimal.
Kedua
Kita menggunakan segala hal duniawi untuk tujuan
menolong/menopang kita melakukan pelayanan dan perutusan.
Mamon atau uang sangat diperlukan untuk membiayai kegiatan
pelayanan rohani dan kegiatan perutusan rohani.
Mamon yang tidak jujur
Kita tidak tahu darimana asal muasal uang yang kita terima dari
donatur dan ada kemungkinan uang tersebut berasal dari hasil usaha yang tidak
benar atau dari hasil kejahatan (korupsi, dsbnya).
jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam
kemah abadi
Mamon atau uang yang ada pada kita; apakah itu uang hasil
pekerjaan benar maupun uang yang kita terima dari donatur yang kita tidak tahu
asal-usulnya ia mendapatkan uang tersebut.
Jika uang tersebut tidak dapat menolong lagi untuk kegiatan
pelayanan rohani berarti kita telah memaksimalkan uang sepenuhnya untuk
pelayanan rohani maka kita mendapat upah yaitu diterima di dalam kemah abadi
alias Surga.
Semoga kita umat kristiani tidak tunduk atau tidak dikuasai dan
tidak mengabdi kepada Mamon (=kekayaan atau uang).
Sampai akhir hayat hendaknya kita tetap mengabdi kepada Tuhan
Allah saja dalam segala perubahan situasi/keadaan hidup di dunia ini.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com