Jumat, 16 November 2018
2 YOHANES 4:9
MAZMUR 119:1-2,10-11,17-18
LUKAS 17:24-37
Lukas
Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke
ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari
kedatanganNya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak
oleh angkatan ini.
Kemarin kita membahas bagaimana Kerajaan Allah itu ada diantara
kita sebab tidak ada tanda-tanda lahiriah Kerajaan Allah datang.
Namun demikian Yesus katakan bahwa
kedatangan Anak Manusia seperti kilat memancar dari ujung langit
yang satu ke ujung langit yang lain.
Injil Lukas hari ini menyambung bacaan Injil kemarin
yaitu mengenai pertanyaan orang Farisi kepada Yesus tentang saat Kerajaan Allah
datang.
Kita diingatkan kepada kisah Nuh dan kisah Lot (Kejadian pasal
6,7,19).
Kejahatan manusia di jaman Nuh dan Lot (Sodom-Gomora) begitu
mengecewakan Allah sehingga seluruh bumi tenggelam diterjang air bah dan
membinasakan semua manusia, semua hewan kecuali yang ada dalam bahtera
Nuh.
Kejadian 6:5-7
Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu
memilukan hati-Nya. Berfirmanlah Tuhan: "Aku akan menghapuskan
manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan
binatan-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa
Aku telah menjadikan mereka"
Demikian juga terjadi hujan api dan belerang membinasakan
penduduk kota sodom dan gomora termasuk istri Lot menjadi tiang garam.
Kejadian 19:24-26
Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan
Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah
kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan
di tanah. Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke
belakang, lalu menjadi tiang garam.
Sungguh menegangkan membaca kedua kisah itu dan Yesus
memperingatkan hal serupa akan terjadi lebih dasyhat lagi ketika Yesus akan
datang kedua kalinya jika kita masih berbuat kejahatan dan belum mempersiapkan
diri.
Lukas 17:30
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia
menyatakan diri-Nya.
wow sungguh menggentarkan hati peringatan Yesus!!!
Lukas 17:37
kata mereka kepada Yesus:
"Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Burung nasar itu terkenal burung buas yang doyan makan mayat manusia maupun bangkai hewan lainnya.
Jika kita meremehkan / mengabaikan peringatan Yesus ini maka akan binasa seperti yang dialami Sodom Gomora dan manusia di jaman Nuh.
"Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Burung nasar itu terkenal burung buas yang doyan makan mayat manusia maupun bangkai hewan lainnya.
Jika kita meremehkan / mengabaikan peringatan Yesus ini maka akan binasa seperti yang dialami Sodom Gomora dan manusia di jaman Nuh.
Pertanyaannya adalah:
Bagaimana kejahatan manusia saat ini di jaman sekarang
ini?
Bisa kita saksikan betapa banyak orang "tidak takut"
kepada Allah bahkan tidak mengakui adanya Allah!
Lihatlah dengan entengnya berbuat korupsi, manipulasi, curang,
menipu, menggelapkan uang, menggelapkan pajak-cukai, merampas milik orang,
mematikan bisnis/usaha orang lain, menyabot rejeki orang, memaki orang menekan
dan mendepak orang lain yang berpotensi merugikan diriku, menyakiti orang lain
melalui sikap dan perkataan yang tajam ....wah kalau dituliskan bisa
berkilo-kilo meter panjangnya saking bejibun jahatnya.
Ketika dinasehati,dibilangin sok rohani ketika ditegor... tidak
suka dan marah
ketika dinasehati ... cuek dan menolak
ketika dinasehati ... cuek dan menolak
Nanti kalau sudah diketok Tuhan,
baru deh menangis, menyesal sebentar lalu setelah dimaafin dan
diampuni kemudian mengalami banyak berkat eh lupa lagi, kembali bertindak semau
gue.
Dan banyak alasan untuk membenarkan perbuatan yang
dilakukannya...katanya demi keluarga padahal untuk diri sendiri.
Mungkin seperti itu yang dialami Nuh
(memang tidak tertulis di Alkitab) yaitu mungkin ia juga menasehati orang lain supaya bertobat dan ternyata tidak digubris bahkan menolak nasehat Nuh.
(memang tidak tertulis di Alkitab) yaitu mungkin ia juga menasehati orang lain supaya bertobat dan ternyata tidak digubris bahkan menolak nasehat Nuh.
Ada juga orang yang merasa fine aja koq hidupnya; tidak
merugikan orang lain, tidak berbuat jahat seperti yang ditulis diatas
tadi.
Ia beribadah setiap minggu ke gereja, dan merasa kayaknya
hidupnya benar dan tidak berbuat dosa.
Kalau begitu, coba simak dan renungkan ayat berikut ini yaitu
:
Lukas 17:33
Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
Bukankah ayat ini berbicara mengenai kepedulian kita kepada
sesama?
Kita dianjurkan tidak hanya cukup puas untuk diri sendiri
meskipun memang ini hal pertama harus kita penuhi terlebih dahulu sebelum kita
peduli (=care) pada keadaan orang lain (=sesama).
Barang siapa memelihara nyawanya akan kehilangan nyawanya,
Lho koq begitu yach ?
mosok malah kehilangan nyawa
Barangsiapa kehilangan nyawa, justru akan menyelamatkannya, artinya :
Kehilangan nyawa disini mengandung makna bahwa seseorang itu memberi diri sepenuhnya sampai habis untuk menolong orang lain dan perbuatan orang ini pasti penuh dengan ungkapan kasih.
Dengan kata lain : kehilangan nyawa berarti
memberi diri sampai habis, kasih setulus hati yang ada pada
dirinya.
Mother Teresa dari Kalkuta sudah mempraktekkannya dimana ia
telah memberi seluruh dirinya untuk orang lain di sepanjang hidupnya sampai kehilangan
nyawanya.
Mother Teresa mengatakan :
kasih itu baru dapat dikatakan kasih jika kita sudah memberi
setulus hati sampai kita merasakan "sakit".
Sejujurnya kedagingan kita ini maunya disenangkan selalu dan
menolak jika harus memberikan kesenangan yang menjadi hak kita, milik kita,
kepada orang lain sehingga kita merasa sakit karena kehilangan yang kita
senangi.
Setelah kita kehilangan nyawa karena memberi diri kita untuk
orang lain maka kita memperoleh keselamatan; seperti halnya Yesus
kehilangan nyawanya karena memberi diriNya untuk orang lain yaitu untuk kita
manusia.
Yohanes 12:24-25
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya jikalau biji gandum tidak
jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia
akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia
ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Inilah makna terdalam kita menyimak peringatan tentang
kedatangan Kerajaan Allah supaya kita bersiap diri dan jangan sampai terlena
dalam makan dan minum seperti di jaman Lot.
Semoga kita menanggapi peringatan tentang kedatangan Kerajaan
Allah dengan mengikuti nasehat Yesus agar kita mau memberikan nyawa kita untuk
menolong orang lain daripada memelihara dan mencintai nyawa untuk kepentingan
diri kita sendiri.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com