Senin, 26 November 2018
WAHYU 14:1-5
MAZMUR 24:1-6
LUKAS 21:1-4
Lukas 21:3
Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda
miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Injil Lukas hari ini mengenai persembahan dari
orang-orang kaya dan persembahan dari seorang janda miskin.
Janda miskin memberi persembahan uang tidak sebesar persembahan
orang kaya namun ia memberi dari seluruh hasil nafkahnya yakni sebanyak dua
peser.
Mengapa Yesus mengatakan bahwa persembahan dari janda miskin
lebih banyak dari persembahan orang-orang kaya padahal kenyataannya dari
nominal uangnya maka orang-orang kaya justru memberi uang lebih banyak
jumlahnya?
Mari kita dengar alasan Yesus yaitu:
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh
nafkahnya (Lukas 21:4).
Ada dua hal yang Yesus tekankan:
1) memberi dari kekurangan
2) memberi seluruh nafkahnya
Pada umumnya, kita mau memberi dari kelebihan dan bukan dari
kekurangan bahkan kita cenderung merasa masih kurang, bukan merasa sudah
kelebihan.
Pertanyaannya adalah :
Mengapa "memberi" terutama dalam hal memberi uang,
menjadi hambatan besar bagi kebanyakan orang?
Ada banyak alasan kenapa sulit untuk memberi padahal kita tahu
Firman Tuhan menganjurkan, banyak memberi daripada banyak menerima ( Lukas
6:36, 38a).
Salahsatu alasan seseorang sulit mau memberi adalah disebabkan
mencintai dirinya sendiri selain beralasan merasa dirinya masih kekurangan
sehingga ia tidak bisa memberi kepada orang lain.
2 Timotius 3:2a
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba
uang.
Kedua alasan ini adalah penyebab utama seseorang tidak mau
memberi kepada orang lain atau dengan katalain ia bukan seorang yang murah hati
padahal Tuhan menghendaki kita bermurah hati.
Lukas 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah
hati
Tuhan tahu; apakah kita memberi dengan setulus hati atau ada
maksud tertentu untuk keuntungan diri sendiri.
Jadi, orang murah hati adalah orang yang memberi dengan setulus
hati.
Itu sebabnya kenapa Yesus mengatakan bahwa ketika kita memberi
sedekah maka hendaknya jangan sampai tangan kirimu tahu apa yang dilakukan
tangan kananmu untuk menyatakan ketulusan hati ketika memberi sesuatu kepada
orang lain.
Matius 6:3-4
Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu
apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan
tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu.
Selanjutnya,
Hal lain dapat kita pelajari dari sikap hati janda miskin
memberi persembahan uang dengan sepenuh hati sedangkan orang kaya tidak sepenuh
hati.
Memberi dari seluruh nafkah dan bukan dari sebagian nafkah
menunjukkan sikap hati yang dikehendaki Tuhan ketika kita memberi persembahan
di Gereja.
Tuhan tidak melihat seberapa banyak jumlah uang persembahan kita
tetapi Tuhan melihat ketulusan hati kita menghargai Tuhan.
Bukankah Tuhan yang memberkati kita sehingga kita mendapatkan
rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.
Memberi persembahan adalah salahsatu bentuk ungkapan syukur kita
atas segala berkat yang kita terima dari Tuhan.
Dengan demikian ketika kita memberi maka tidak bermaksud untuk
keuntungan diri sendiri kecuali hanya ungkapan syukur atas segala kebaikan Tuhan
yang senantiasa memberkati hidup kita.
Orang yang suka memberi menunjukkan dirinya tidak serakah
mengumpulkan uang dan harta dunia hanya untuk dirinya sendiri tetapi ia mau
berbagi kepada orang lain.
Maka dari itu kita mesti memiliki hati yang berbelas kasihan
terhadap orang lain supaya kita bisa menjadi orang yang murah hati karena
kerelaan hati memberi kepada orang lain.
Yesaya 1:13a
Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab
baunya adalah kejijikan bagiKu.
Marius 12:7a
Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki
ialah belas kasihan dan bukan persembahan...
Ketidak-tulusan hati ketika memberi persembahan disebabkan ada
dosa yang menghalangi seseorang mau memberi dengan segenap hati.
Habel memberi persembahan kepada Allah dengan segenap hati
sedangkan Kain tidak segenap hati (Kejadian 4:3-12).
Sekali lagi dinasehati dan jangan lupa bahwa memberi persembahan
hendaklah setulus hati sebab Tuhan tahu semua motivasi dan tujuan kita ketika
memberi.
Mazmur 24:3-4
"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah
yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?" "Orang yang bersih
tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada
penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Orang yang murni hatinya akan berbuat kebaikan dengan tangan
yang bersih, artinya tidak mencari keuntungan sendiri.
Semoga permenungan kita hari ini dengan belajar dari sikap janda
miskin yang memberi segenap hatinya maka kita juga berbuat demikian yakni
memberi segenap hati dan setulus hati.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com