Selasa, 26 Februari 2019
SIRAKH 2:1-11
MAZMUR 37:3-4,18-19,27-28,39-40
MARKUS 9:30-37
Markus 9:35
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. KataNya
kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia
menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
Ada tiga hal pengajaran Yesus kepada ke-12 muridNya (berlaku
juga bagi kita umat kristiani) dalam bacaan Injil hari ini:
Hal Pertama
Menjaga perilaku sebagai murid Kristus siap mengorbankan diri,
menyerahkan segenap hidup di tangan Tuhan
Markus 9:31
Yesus sedang mengajar murid-muridNya. Ia berkata kepada mereka:
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan
membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Berkorban diri demi Kristus adalah hal yang paling berat sebab
perlu iman yang teguh dan pengosongan diri dari segala keinginan dan kepentigan
diri.
Sirakh 2:1,4-5
Anakku, jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka
bersedialah untuk pencobaan.
Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja, dan hendaklah
sabar dalam segala perubahan kehinaanmu sebab emas diuji di dalam api, tetapi
orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan.
Satu hal yang penting yang membuat kita mau mengorbankan diri
demi Kristus adalah bila kita memutuskan tujuan hidup menuju kekekalan hidup di
Surga.
Yohanes 14:1-3
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah
juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat
di mana Aku berada, kamupun berada.
Contohlah Rasul Paulus yang berkorban dirinya demi mewartakan
Injil dan lakukan misi pelayanan ke Asia kecil.dengan satu keyakinan bahwa
memperoleh mahkota kebenaran untuk hidup kekal di Surga.
2 Timotius 4:7-8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai
garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada
hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatanganNya.
Hal Kedua
Yesus menasehati ke-12 muridNya bersikap rendah hati mau melayani
untuk kepentingan orang lain (Markus 9:35)
Tidak mudah mengambil sikap rendah hati seperti sikap seorang
pelayan yang mendahulukan orang lain dan mematuhi perintah majikannya.
Lukas 17:7-9
Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak
atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia
pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata
kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku
sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan
minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah
melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Seringkali kita cenderung bersikap seorang boss/majikan yakni
mau dilayani dan bukan untuk melayani orang lain.
Yesus memberi contoh teladan dimana IA mengambil sikap sebagai
hamba dan berhati seorang hamba.
Filipi 2:6-7
Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan
telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia.
Jika belum bisa berhati hamba atau bersikap seperti seorang
hamba maka setidaknya kita tidak egois hanya pikirkan kepentingan diri kita
sendiri dan tidak peduli kepada orang lain.
Filipi 2:4
Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Hal ketiga
Tetap percaya kepada Yesus seperti hal-nya seorang anak kecil
percaya kepada orangtuanya
Markus 9:36-37
Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
"Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut
Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang
mengutus Aku."
Seorang anak kecil biasanya tidak banyak pikir tentang siapa
orangtuanya sebab ia langsung saja percaya dan bergantung pada
orangtuanya.
Beriman kepada Yesus Kristus hendaklah seperti seorang anak pada
orangtuanya dalam segala situasi dan kondisi hidup.
Ada orang percaya kepada Tuhan ketika keadaan hidupnya baik-baik
saja tetapi tatkala terjadi perubahan dalam hidupnya maka mulai meragukan Tuhan
dan pada akhirnya bisa tidak percaya lagi kepada Tuhan karena dianggapnya tidak
bisa menolong kesusahan hidupnya.
Sirakh 2:2-3
Hendaklah hatimu tabah dan jadi teguh, dan jangan gelisah pada
waktu yang malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan murtad dari padaNya, supaya
engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com